Vaksin  Rahmat

KMAB, Puisi69 Dilihat

Vaksin  Rahmat

Insan  meronta, mengapa  wabah  ini  belum  purna

Terdengar semakin  merajalela  menumbangkan  setiap  manusia

Kita  dibuat  lumpuh, runduk  dalam kebijakkan  alam

Yang  lama  dirusak  dan  dikeruk  membabi  buta.

 

Tuhan  punya  rencana  besar  untuk  semesta

Agar  kita  mahkluknya  tak  jumawa,

Megah  bangga  pada  dirinya

Menyembah  ilah-ilah  yang  bukan  Allah  yang  sebenarnya

Kecantikan,

ketampanan,

kekuasaan,

kenikmatan,

kekayaan

apa  saja  yang  membuat  kita  berjarak  dengan-Nya

diluluh  lantakkan , oleh  kehadiran

virus  kecil tak  kasat  mata.

 

Apakah  yang  kita harapkan?

Kesadaran  meski  membuka  cakrawala  iman

Keselamatan  , harapan  hanya  ada  pada  Dia,

Sang  pemilik  kehidupan.

Dari  situasi  keruh, kita  mesti  mengangkat  jiwa jadi  bening

Pasrah  diri  nan  rela, bulat, tulus, bening

Hanya  berkanjang  pada  kehendak –Nya

Membakar  butir-butir  kesombongan  yang  pernah  ada,

Membiarkan  diri  dibimbing  oleh  rahmat-Nya

Tidak  perlu  malu  mengeluh

jika memang  butuh,

tapi  mengeluhlah  hanya  pada-Nya

yang  bisa  memberi  kelegaan  jiwa  ketika  duka  melanda.

 

Semua  diubah  total

Apa  yang  dulu  terpencar  kini  bersatu

Keluarga  meski  taat  pada  spiritualitas, tinggal  di rumah

Membangun  kerukunan  yang  mendasar

Meski  jauh  kita  bisa  saling  bertemu  virtual

Tuhan  juga  menghargai  tehnologi  umat-Nya

Sehingga  Dia  bisa  dipuja  dan  disembah  di mana-mana

Namun  yang  paling  Dia  suka, kalau  Dia  tinggal  hening di hati kita

Bercengkerama, dalam  keheningan  agar  vaksin  rahmat-Nya  menjalar menguatkan  tubuh  dan  jiwa  kita.

Oleh : Sr. Maria  Monika  SND

Hari  Ke 32 , 8 Agustus, 2022   YPTD, Program  KMAB

 

 

Tinggalkan Balasan