Menerbitkan buku di YPTD sungguh membawa kesan bermakna yang mendalam. Tidak pernah terbayangkan, akan mampu menulis buku dengan nama terpampang didepannya . Jangan ditanya bagaimana rasanya. Bahagia, gembira, bangga bercampur aduk tak karuan. Seperti nano-nano yang banyak rasa penuh warna.
Jangankan menulis buku dengan tulisan yang berlembar-lembar banyaknya, membuat sebuah karya yang 3 lembar saja seretnya kalimat bersebab kata yang sangat sarat. Namun berkat YPTD, bangkitlah gelora literasi di dalam diri. Mencoba merangkai kata setiap hari. Ada yang memberi motivasi, ada yang membangkitkan semangat diri. Mencuatkan karya yang dahsyat di dalam dada merajuk minta dituangkan dalam sebuah tulisan.
Tidak ada kata tidak menulis. Selalu ada penyemangat. Teman-teman hebat yang menjadi pengingat untuk senantiasa berkarya. Teman-teman hebat yang tulisannya indah sangat. Apalah artinya tulisan awak yang masih pemula.
Rasa minder sudah pasti ada. Bergabung dengan orang-orang hebat. Berteman dengan penulis ternama. Namun itulah yang membuat ledakan di dalam dada, menjadi pelecut untuk selalu berkarya.
Sangat amat tidak merugi menjadi penulis disini. Memiliki banyak teman hebat yang sudah punya nama di layar digital dan jika membaca tulisannya, mampu menggiring diri ini memasuki alam yang mereka ciptakan.
Ada pak Taufik, yang memiliki ciri khas tulisan yang menggigit. Ada pak Supardi dengan gaya tulisan yang mengalir. Ada pak Thamrin Dahlan yang mampu merubah pantun menjadi karya bermakna yang enak dibaca. Ada Om Jay dengan gaya bertuturnya yang khas. Ada bu kanjeng yang beken dengan buku antologinya. Ada pak Ajinata yang keren dengan cover bukunya. Dan masih banyak lagi senior hebat yang lainnya.
Menulis di YPTD, mampu menggiring pemula untuk selalu berkarya. Sesibuk apapun, kita akan digiring untuk menghasilkan karya. Itulah hebatnya bapak Thamrin Dahlan, yang dengan pantun-pantunnya, mampu menggiring pemula untuk berkarya. Dari yang tidak bisa berpantun, menjadi bisa sehingga terbiasa berpantun ria. Hal yang tidak pernah kita temui di penerbit buku yang lain.
Suasana kekeluargaan dan saling sapa juga mencoba ditularkan oleh pak Thamrin Dahlan, pemilik Yayasan Pusaka Thamrin Dahlan. Setiap hari diberikan sebait pantun indah, yang memaksa pemula untuk membalasnya. Indahnya pantun yang dituliskan mampu membangkitkan gelora di dalam dada. Maka jadilah karya.
Selamat ulang tahun YPTD. Meski usiamu masih tergolong muda dan belia, namun karya yang mampu kamu lejitkan sudah ratusan. Tak kalah dengan penerbit pendahulumu. Semoga YPTD makin jaya, makin perkasa dan banyak mencetak karya.