SILA 2 BUTIR KE -1

Terbaru26 Dilihat

Nama : Sri Wahyuni
Nim : 21053
kelas : 1A

Bunyi sila ke-2 adalah “Kemanusiaan yang adil dan beradab”
butir ke-1 “Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.

Contoh Pengamalan Sila ke-2 di Lingkungan Keluarga
1. Melaksanakan kewajiban sebagai anggota keluarga.
2. Menolong anggota keluarga yang mengalami kesusahan atau kesulitan.
3. Menerima hak sebagai anggota keluarga.
4. Gemar melakukan kegiatan untuk kepentingan bersama.
5. Saling membantu anggota keluarga yang sedang kesusahan.
6. Saling mencintai dan menyayangi anggota keluarga.
7. Membangun suasana yang rukun di dalam kehidupan keluarga.
8. Bersikap adil dalam memperlakukan kakak atau adik.
9. Tidak memaksakan kehendak dalam keluarga.
10. Menuruti nasehat orang tua.
Contoh Pengamalan Sila ke-2 di Lingkungan Sekolah
1. Melakukan kewajiban sebagai seorang pelajar.
2. Menolong teman yang mengalami kesusahan atau kesulitan.
3. Menerima hak sebagai seorang pelajar.
4. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
Contoh Pengamalan Sila ke-2 di Lingkungan Masyarakat
1. Menghormati hak-hak dan kewajiban yang dimiliki masing-masing orang sehingga tidak terjadi pelanggaran HAM.
2. Mengakui persamaan derajat, hak, dan kewajiban asasi setiap manusia.
3. Tidak membeda-bedakan suku, ras, bangsa, dan agama.
4. Mengembangkan sikap peduli dan tolong menolong terhadap setiap orang.
5. kehidupan sehari-hari terutama dalam masa pandemi Covid-19 dan bencana alam yaitu memberikan empati atau rasa kasih sayang, juga pertolongan
kepada orang yang sedang menderita baik secara keuangan, fisik, dan mental.
Tentunya dibutuhkan saling kesepahaman antar individu, keluarga, bertetangga dan dalam masyarakat lingkup kecil demi keselarasan kehidupan. Kemajemukan bukan menjadi penghalang, namum sebagai pemerkaya jati diri bangsa.

Menghadapi gelombang perubahan kehidupan akibat gerusan arus pengaruh budaya asing perlu ada kekuatan sosial yang dapat mengarahkan pada terbentuknya komitmen moral dengan memunculkan gerakan yang berusaha membebaskan diri dari kungkungan hegemoni budaya asing yang telah memporak porandakan modal sosial gotong royong.

Nilai-nilai yang memunculkan kesadaran palsu akibat globalisasi perlu dilawan dengan jati diri bangsa Indonesia yang mengedepankan gotong royong.

Tinggalkan Balasan