Nilai karakter bersahabat atau komunikatif merupakan salah satu dari 18 nilai dalam karakter pendidikan. Karakter ini mengandung makna terkait tindakan yang memperlihatkan rasa senang berbicara dengan orang lain. Selain itu juga merupakan tindakan bergaul dengan orang lain. Pada akhirnya tindakan-tindakan tersebut bermuara pada kesadaran diri bekerja sama dengan orang lain.
Karakter bersahabat atau komunikatif ini berasal dari dalam diri. Akibatnya akan membuat anak yang memiliki karakter ini akan lebih mudah menyatu dengan orang lain. Dari menyatu tersebut, anak bisa belajar banyak hal positif. Pada akhirnya, anak akan senantiasa berusaha menemukan teman-teman baru untuk melakukan sosialisasi. Selanjutnya, proses sosialisasi yang dilakukannya akan membuat anak menjadi lebih menghargai orang lain.
Karakter ini juga membuat anak lebih terbuka dalam pemikiran. Bukan saja pemikiran, tetapi juga cara berpikir. Dengan keterbukaan pemikiran, anak akan lebih mudah menyampaikan gagasannya. Selanjutnya anak akan lebih mudah dalam menyampaikan pesan terkait dengan kejadian yang dialaminya. Kemudahan ini akan membuat anak mudah dalam berbagi hal-hal bermanfaat bagi kehidupan diri sendiri maupun orang lain. Oleh karena itu, wajib rasanya memperkenalkan karakter ini kepada anak. Terutama anak usia dini dan tingkat pendidikan dasar.
Nilai Karakter Bersahabat/Komunikatif pada Anak
Bersahabat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) termasuk kelas kata verba dan disimbolkan dengan huruf v. Selanjutnya menurut KBBI, bersahabat berarti berkawan atau berteman. Selain itu, bersahabat juga diartikan sebagai menyenangkan dalam pergaulan atau ramah. Sedangkan komunikatif merupakan adjektiva yang disimbolkan dengan a. Arti dari komunikatif adalah dalam keadaan saling dapat berhubungan (mudah dihubungi). Bisa juga berarti mudah dipahami (dimengerti).
Berdasarkan pengertian tersebut titik berat karakter bersahabat atau komunikatif adalah pelibatan dua orang atau lebih. Sehingga menumbuhkembangkan karakter ini akan menjadikan anak memiliki kemampuan dalam menerjemahkan informasi bermanfaat. Namun, sayangnya hal tersebut tidak dapat terjadi secara spontan. Membutuhkan proses yang tidak singkat. Selain itu, anak juga memerlukan dukungan sekitar untuk bisa lebih memahaminya.
Pada anak usia dini, melakukan kegiatan sederhana dan menyenangkan merupakan salah satu contoh dukungan. Kegiatan sederhana tersebut misalnya menjaga komunikasi yang baik dengan anak. Contohnya, sesibuk apa pun usahakan ada waktu berbincang dengan anak. Meminta anak menceritakan kejadian sehari-hari juga merupakan pilihan bijak. Dukungan lain yaitu dengan mencoba melakukan pendekatan melalui sebuah cerita. Cerita tersebut tentunya harus memiliki muatan rasa ingin tahu. Setidaknya tema cerita mampu memberikan pemahaman terhadap anak terkait nilai bersahabat atau komunikatif.
Media lain yang merupakan alternatif pengembangan nilai bersahabat atau komunikatif adalah puisi darik. Puisi genre baru ini banyak memberikan kemudahan dalam mengeksplorasi tema bersahabat atau komunikatif. Melalui permainan kata dapat mendorong anak untuk memilih dan memilah makna yang tersirat dalam puisi.
Contoh-contoh darik berikut ini bisa menjadi inspirasi untuk mengenalkan nilai karakter bersahabat atau komunikatif pada anak.
Contoh Darik Nilai Karakter Bersahabat
Sahabat
Begitu kusebut
Selalu dekat
Tertawa dalam suka
Tanpa pernah membedakan
Bersama merenda waktu
Tak lelah menjahit duka
Demi sehelai baju tawa
Tak bosan merajut asa
Demi selembar kain bahagia
Bersamanya waktu sangat berharga
Kebahagiaan kecil besar artinya
Menyertainya detik begitu berwarna
Belajar kehidupan dari sesama
Takkan lekang kisah
Takkan punah setia
Sebab berbagi pengisinya
Senantiasa bersama
Hidupkan kehidupan
Kesetiaan
Contoh Darik Lainnya
Kepada sahabat aku bertanya
Tentang apa pemicu duka
Ia enggan angkat bicara
Hingga diam menjelma raja
Kepada sahabat kubertanya
Perihal penyebab luka
Ia memilih bergeming
Selanjutnya bagaimana?
Dipendam sendirian
Sesak
Lebam
Dalam biru
Penuh haru
Air mata bercerita
Kesedihan belum sirna
Merajam tanpa kasihan
Katakan padaku untuk meringankan
Ceritakan semua demi kelegaan
Sahabatku pun mengangguk pelan
Isak lahir dalam pelukan
Berdasarkan contoh tersebut di atas, pendamping dapat meminta anak menemukan makna yang terkandung dalam puisi. Namun, akan lebih baik jika mengawalinya dengan menanyakan tema kedua puisi tersebut. Setelah anak bisa memahami tema, tugas orang tua atau guru selaku pendamping kemudian mengarahkan anak. Proses ini merupakan proses menjelaskan makna bersahabat atau komunikatif secara lebih detail. Selain itu juga memberikan penguatan terkait manfaat menerapkan nilai bersahabat atau komunikatif dalam kehidupan sehari-hari.
Kesimpulannya adalah bahwa menanamkan nilai karakter bersahabat atau komunikatif pada anak membutuhkan kreativitas dalam menentukan media. Selain itu juga membutuhkan kepekaan dalam memilih cara mengajar.
Semoga menginspirasi.
Baca Juga: Puisi Darik: Genre Baru Puisi yang Menarik
Salam Bloger Pembelajar
Sudomo
www.eigendomo.com
Menulis di Blog Jadi Buku