Tentang Rido dan Made yang sedang berdiskusi di rumah Rido. Mereka berdua sedang menyusun rencana membantu teman-temannya yang terkena musibah gempa. Masing-masing pun memberikan usul untuk didiskusikan bersama. Beruntung ada ibu Rido yang memberikan masukan tentang kunci dalam menyumbang yaitu keikhlasan. Berkat penjelasan ibunya, Rido pun akhirnya menyumbangkan buku ceritanya yang paling bagus kondisinya. Termasuk juga Made. Setelahnya, Rido minta izin kepada Made untuk salat di musala. Setelah selesai, Rido merenung. Dia memikirkan nasib sahabatnya, Amira, yang menjadi korban gempa di Lombok. Tidak lama kemudian Made datang menghampirinya. Keduanya berdiskusi cara membantu Amira. Rido pun mengusulkan memberikan bantuan berupa penyembuhan trauma kepada Amira dan teman-teman lainnya. Keesokan harinya Rido dan Made menyampaikan niat pada guru kelasnya. Guru kelas pun mendukung mereka. Bersama guru kelasnya mereka menyusun rencana aksi peduli sosial penyembuhan trauma. Mendapat hiburan dari sahabat-sahabatnya, Amira kembali semangat bersekolah.