Cerita Anak | Menu Kreatif Nabila

Fiksiana223 Dilihat

“Alhamdulillah kita sampai rumah,” kaya Ayah Nabila.

Ketiganya pun bergegas masuk rumah. Ayah Nabila langsung beristirahat. Nabila membantu ibunya membongkar barang.

Setelah itu Nabila juga membantu mengangkat. Sayuran dari rumah kakek itu lumayan berat. Semuanya sekarang telah berada di dapur.

Ibunya mengajak Nabila berganti pakaian. Setelah itu keduanya terlihat sibuk di dapur. Mereka sedang membongkar beberapa kantong berisi sayuran.

“Wah ada kentang juga, Bu!” Nabila berteriak kegirangan.

Ibunya menyahut, “Ada wortel juga ini.”

Keduanya kemudian membersihkan sayuran itu. Nabila memperhatikan satu per satu. Banyak jenis sayuran mereka bawa.

“Nabila mau dimasakin apa?” tanya ibunya sambil memasukkan sayuran ke kulkas.

Nabila menjawab, “Tidak tahu, Bu. Terserah Ibu saja.”

“Kok terserah Ibu. Kan, Nabila yang makan nanti,” jawab ibunya yang sedang menutup pintu kulkas.

Nabila menggelengkan kepala. Dia sama sekali tidak ada ide. Selanjutnya dia memilih pamit beristirahat.

“Ya sudah. Nabila istirahat dulu. Siapa tahu nanti dapat ide,” kata ibunya mengusap kepala Nabila.

“Iya, Bu,” jawab Nabila kemudian melangkah menuju kamar.

Di dalam kamar, Nabila tidak bisa tidur. Pikirannya penuh oleh sayuran dari kakek. Dia mencoba mencari ide masakan.

Nabila tidak kunjung menemukannya. Sesekali dia memegangi kepalanya. Raut wajahnya terlihat sedih.

“Aku harus bagaimana ini?” tanya Nabila dalam hati.

Nabila memutuskan untuk bangun. Setelah itu dia pergi ke halaman belakang. Di sana dia mencoba mencari ide olahan makanan.

Hingga akhirnya sore pun tiba. Ayahnya membersihkan taman. Ibunya berada di dapur.

Nabila mendekati ibunya. Dia melihat ibunya sedang memotong-motong sayur. Nabila membantu ibunya.

“Kamu kenapa, Nak?” tanya ibunya.

Nabila menundukkan kepala. Kemudian dia menggelengkan kepala. Wajahnya tertunduk.

Ibunya kembali berkata, “Masih belum ketemu ide juga?”

Nabila mengangkat kepalanya. Dia menatap ibunya. Ibunya terlihat tersenyum ke arahnya.

“Iya, Bu. Nabila butuh bantuan ini,” jawab Nabila.

Ibunya tersenyum kemudian menjawab, “Apa saja yang sudah kamu lakukan untuk menemukan ide, Nak?”

Nabila menegakkan kepalanya kemudian menjawab, “Tadi Nabila sudah membayangkan beberapa menu yang pernah Nabila tonton, Bu.”

“Bagaimana hasilnya?” tanya ibunya sambil tersenyum.

Nabila menggelengkan kepala. Dia belum menemukan ide juga. Oleh karena itu, dia memilih diam.

“Bagaimana situasi di sekitarmu saat ini?” tanya ibunya lagi.

Nabila pun menjawab, “Ibu punya HP. Ibu juga punya buku resep.”

Ibunya berkata lagi, “Apakah kamu sudah mencoba meminjam HP Ibu? Atau mencari buku resep Ibu?”

Sambil tersenyum Nabila menjawab, “Belum, Bu.”

“Nah kalau begitu apa yang akan kamu lakukan sekarang?” tanya ibunya lagi.

Nabila tertawa kecil kemudian berkata, “He he he. Nabila mau cari buku resep Ibu saja, ah!”

Nabila dan ibunya pun tertawa. Keduanya lalu berjalan ke ruang baca. Di sana mereka berdua mencari buku resep.

Tidak lama kemudian, Nabila menemukan buku. Dia menunjukkannya pada ibunya. Ibunya tersenyum.

Keduanya mulai membuka buku itu. Buku itu berisi resep mengolah kentang. Nabila menunjuk satu resep.

Keduanya setuju untuk mulai bekerja sama. Nabila bertugas mengupas kentang. Ibunya mulai meracik bumbu.

Nabila kemudian memasukkan kentang ke dalam panci. Di dalam panci telah diisi air. Ibunya mulai memanaskan nya di atas kompor.

Setelah itu, Ibu Nabila mengangkat kentang yang sudah masak. Setelah dingin, Nabila menghaluskannya menggunakan cobek. Tidak lama kemudian dia pun berhasil menyelesaikannya.

Hari bertambah sore ketika mereka selesai memasak. Nabila pun pamit mandi. Setelah itu mereka makan bersama.

Setelah makan, ayah mengacungkan jempol pada Nabila. Nabila menatap ibunya. Keduanya saling tersenyum bahagia.

mo

Tinggalkan Balasan