Ali dan Kakek Yahudi (16)

Terbaru21 Dilihat

Ali dan Kakek Yahudi

SUHARTO MTSN 5 JAKARTA


Suatu hari Ali bin Abi Thalib tertinggal beberapa rakaat dalam shalat gegara beliau menghormati seorang kakek Yahudi yang sedang berjalan di depan beliau. Tentunya langkah-langkahnya tidak secepat anak muda. Beliau dengan sabar di belakang kakek untuk memberikan jalan Beliau tidak menyalip atau mendahului apalagi menghalangi jalan. Sementara shalat Rasulullah sudah masuk rakaat terakhir, ketika Rasulullah sedang melakukan ruku tetiba punggung Rasulullah ditekan oleh malaikat atas perintah Allah hingga tidak bisa bangun dari ruku.


Alipun sampai ke masjid langsung takbir dan selanjutnya mengikuti ruku bersama Rasulullah. Keluhuran akhlak Ali bin Abi Thalib memberikan jalan dan menghormati seorang kakek Yahudi yang membuat Allah memberikan keistimewaan, Hingga Ali mendapatkan shalat berjamaah.
Sepenggal kisah tentang memberikan jalan dan menghormati orang tua walaupun tidak satu keyakinan bisa kita jadikan pembelajaran berharga dalam hidup bermasyarakat.


Suatu hari penulis melihat di medsos ada sebuah rumah yang terkepung dengan rumah tetangganya. Tetangga hanya memberikan akses jalan cukup ukuran satu orang, itupun terkadang sulit jika kita berbadan besar. Tidak terbayangkan jika tetangga itu sakit atau meninggal, bagaimana cara membawanya.


Bahkan ada yang lebih parah akses jalan ditutup hingga tetangga tidak bisa masuk dan tidak bisa keluar. Padahal sudah berpuluh-puluh tahun jalan itu ada.


Ya, Itulah manusia. Jika hatinya sempit semuanya menjadi sempit termasuk pola pikirnya menjadi sempit sekalipun katanya berpendidikan tinggi dan ngerti agama. Dia tidak sadar selama ini dia jalan ke mana-mana melewati tanah siapa. Andai saja pemerintah tidak membangun akses jalan apalah jadinya hidup ini jika semua berpandangan sempit.


Padahal jika kita meninggal dunia tidak ada yang kita bawa kecuali amal ibadah selama hidup. Semua amal kita putus kecuali amal jariyah yang terpakai oleh orang yang hidup ya, salah satunya memberikan akses jalan.

Rasulullah bersabda,
“Siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah dia memuliakan tetangganya,”(HR. Bukhari dan Muslim).

Dalam sabda yang lain,
“Dari Abu Hurairah r.a. berkata, Rosulullah Saw. bersabda: ”Apabila ‘anak Adam itu mati, maka terputuslah amalnya, kecuali (amal) dari tiga ini: sedekah yang berlaku terus menerus, pengetahuan yang d manfaatkan, dan anak sholeh yang mendoakan dia.” (HR Muslim)

Demikian, Islam sangat menganjurkan pemeluknya senantiasa menghormati orang lain baik kepada satu keyakinan maupun berbeda keyakinan.


Tinggalkan Balasan

1 komentar