Mencari Ide Dalam Menulis
#MenulisItuMudah
Menulis itu laksana transaksi jual-beli. Ada yang dijual dan ada yang dibeli. Selama masih ada persediaan barang yang hendak dijual, selama itu pula transaksi jual-beli akan terjadi. Tapi jika persediaan barang sudah tidak ada, maka transaksi pun berhenti.
Agar transaksi jual-beli beli terus berkelanjutan, maka penjual tidak hanya pandai menjual, tapi juga pandai mendatangkan barang yang hendak dijual. Tentunya penjual kudu mencari barang dari berbagai sumber yang menyediakan barang tersebut.
Begitu juga dengan tulis-menulis, penulis akan kehabisan ide menulis jika hanya mengandalkan ide yang dimiliki, tanpa mencari stok ide yang baru. Maka itu, agar tidak kehabisan ide tulisan, penulis wajib mencari ide dari berbagai sumber yang tersedia.
Sumber ide sebenarnya berserakan disekitar kita. Dengan menggunakan panca Indra yang Allah berikan kita mampu mencari ide yang berserakan. Ada lima panca indera yang bisa kita jadikan alat untuk mencari sumber ide, yaitu:
Mata, kita mampu melihat dan membaca apa saja yang ada disekitar kita. Tapi yang lebih baik membaca tulisan, baik berupa buku, koran, majalah, dan lainnya. Dengan membaca berbagai macam buku, maka semakin banyak sumber ide yang kita dapatkan.
Telinga, kita mampu menangkap perkataan orang lain, baik dalam ceramah, khutbah, pidato, nyanyian, dan suara alam lainnya. Semua bisa menjadi sumber ide untuk menulis.
Hidung, kita mampu mencium dari berbagai aroma yang kita dapatkan, hingga kita dapat membedakan jenis aroma tersebut. Kemudian kita translate ke dalam bahasa tulisan.
Lidah, lidah yang kita miliki, ini pun menjadi sumber ide dalam menulis. Lidah kita mampu membedakan rasa. Bagaimana kita bisa membedakan rasa gula dan rasa garam. Setelah itu kita translate ke dalam bahasa tulisan.
Kulit, kulit pun bisa kita jadikan sumber ide, darinya kita mengetahui bagaimana rasa dinginnya alam pegunungan, panasnya terik matahari, dan sebagainya. Lalu kita translate ke dalam bahasa tulisan.
Nah, itulah alat untuk mencari sumber ide yang ada dalam diri kita. Tapi alat yang paling banyak digunakan oleh para penulis adalah banyak membaca tulisan karya orang lain. Maka itu, agar tidak kehabisan ide bagi penulis pemula, hendaklah banyak membaca karya orang lain. Di samping untuk mencari ide, juga untuk memperbaiki kualitas tulisan kita agar menjadi semakin renyah untuk dibaca.
Demikian, sekilas bagaimana cara untuk mencari ide, agar bagi penulis pemula tidak kehabisan stok ide. Tentunya masih banyak lagi sumber dari penulis lainnya.
Semoga bermanfaat.
Salam literasi
Suharto guru Pembelajar