Cerita Mistis di Balik Megahnya Gedung MTsN 5 Jakarta
Cing Ato
#catatanhariangurublogermadrasah
17 Juli 1996 penulis pertama kali menginjakkan kaki di MTsN 5 Jakarta. Hampir 26 tahun penulis mencari nafkah sebagai seorang pendidik. Asam garam kehidupan sudah dijalani. Sifat dan karakter teman-teman sekerja sudah hafal sekali.
Gaya-gaya setiap pemimpin setidaknya terekam di memori. Masing-masing punya kelebihan dan kekurangan. Ada yang menarik dari sekian kepala yang pernah mengabdi di MTsN 5 Jakarta. Bapak Almarhum H. Munawir. Beliau di samping cerdas, tegas, dan disiplin. Banyak guru yang dibuatnya ketar-ketir. Guru yang asal memberikan nilai akan didamprat ketika rapat. Guru yang sudah ditentukan waktunya, karena tidak tepat waktu akan ditinggal rombongan.
Sebelum beliau menjadi kepala madrasah, beliau adalah wakil bidang kurikulum di salah satu lembaga pendidikan Sudirman. Sebuah sekolah unggulan yang sangat diperhitungkan. Suatu hari ada pejabat Kementerian Agama berkunjung ke lembaga tersebut dan bertemu dengan beliau. Setelah diusut beliau adalah salah satu ASN Kementerian Agama. Lantas beliau ditarik untuk memajukan madrasah dan diberi jabatan menjadi kepala madrasah Tsanawiyah negeri 5 Jakarta.
Banyak perubahan yang dilakukan oleh beliau. Baik sarana dan prasarana maupun bidang administrasi kurikulum. Beliau berani untuk tidak meluluskan siswa yang tidak layak lulus, apalagi kenaikan kelas. Maka itu, beliau sangat marah jika ada guru yang asal memberi nilai tanpa mengikuti prosedur yang ada.
Beliau pun sering keliling setiap pagi keseluruh kelas yang ada. Ada cerita yang menarik suatu hari beliau masuk ke kelas dan duduk di belakang sebelum guru yang mengajar pada jam itu datang. Guru tidak mengetahui kehadiran beliau hingga usai pelajaran, karena guru itu hanya berdiam dikursi sambil menunduk.
Beliau pun suka bersedekah kepada guru, terutama pada saat bulan Ramadan. Sayang beliau meninggal pada saat masih bertugas di MTs N 5 Jakarta. Karena serangan kanker lidah. Tubuh yang tadinya gede tinggi dan bersih berubah draktis. Tinggal tulang berbalut kulit dan ada selang NGT di lubang hidungnya. Dalam kondisi sakit beliau sempat datang, setelah itu beliau dipanggil oleh yang maha kuasa.
Setelah beliau wafat diganti oleh pak H. Asnawi guru bahasa Inggris. Karena beliau kebetulan guru sepuh di MTsN 5 Jakarta. Tak lama menjabat beliau dipindah ke MTsN 15 Jakarta.
Datanglah bapak H. Mahfuzi. Beliau seorang humoris dan suka bercanda pada bawahan. Terlepas dari lebih dan kurangnya, penulis tidak perlu menceritakan di sini. Penulis hanya ingin menceritakan tentang pengalaman mistis beliau. Hampir setiap hari beliau selalu berzikir terutama sering melafalkan ratib Al-Haddad setiap bakda salat di madrasah. Karena seringnya membaca ratib ada salah satu makhluk penghuni MTs N 5 yang merasa dibantu. Makhluk itu sudah bertahun-tahun terbelenggu, kini sudah terbebas. Yang anehnya makhluk ini menelpon ke rumah pak Mahfuzi mengucapkan terima kasih.
Makhluk itu adalah Jin penunggu MTs N 5 Jakarta.
Begitulah ceritanya. Penulis akan sambung cerita mistis berikutnya “Jin penghuni Masjid An-Nur”
Cakung, 27 Agustus 2022
Cing Ato
Guru Blogger Madrasah