JASMERAH

Terbaru22 Dilihat

 

JAS MERAH

Suharto
Penggiat Literasi Madrasah

Jangan sampai melupakan sejarah, hari ini tepatnya tanggal 30 September 2021. Pada tanggal yang sama dan tahun yang berbeda , 30 September 1965, 56 tahun yang lalu telah terjadi pembantaian 7 jendral terbaik TNI angkatan darat yang pernah dimiliki bangsa ini. Dilakukan oleh gerombolan gerakan bersenjata (GESTAPU) yang didalangi oleh Komunis.

Sebelumnya komunis telah banyak membantai para tokoh masyarakat, pejabat negara, polisi, TNI, para Ulama, pemuda Islam (Anshor), dan umat Islam lainnya.

Miris rasanya jika mendengar kebiadaban komunis, menghalalkan segala cara untuk mencapai suatu tujuan. Membabat habis siapa saja yang menghalangi tujuannya.

Dengan masuknya komunis ke dalam pemerintahan Sukarno banyak umat Islam yang menjadi korban, pembubaran ormas-ormas Islam dan non Islam yang tidak sepaham dengan politik yang dijalankan pemerintah (NASAKOM). Para ulama yang kritis terhadap kebijakan pemerintah dipenjarakan tanpa proses pengadilan.

Allah telah memperlihatkan dengan jelas bagaimana sepak terjang komunis dan sejarah telah membuktikan. Kebatilan akan terkalahkan dengan kebaikan. Tapi kebatilan yang terorganisir dengan rapih akan mengalahkan kebaikan yang tidak terorganisir dengan rapih.

Alhamdulillah, Indonesia masih mempunyai patriot-patriot PANCASILA. Di bawah komando pak Harto (TNI angkatan darat) berhasil melumpuhkan dan menghancurkan para pengkhianat bangsa. Hingga keesokan harinya tanggal 01 Oktober 1965 dijadikan sebagai hari kesaktian PANCASILA.

Maka itu, eratkan tali persaudaraan di antara anak bangsa, jaga persatuan, jauhkan perbedaan, saling menghormati dan menghargai.

Bangsa ini beruntung mempunyai pengikat persatuan dan landasan negara, yaitu PANCASILA.

PANCASILA berdiri di atas semua golongan, suku, ras, budaya, dan agama.

Jagalah PANCASILA jangan sampai ada orang atau golongan yang akan merubah PANSILA menjadi TRISILA apalagi EKASILA.

Ingat dan waspada partar komunis memang sudah binasa di negeri ini, tapi ajarannya masih bergentayangan menggerogoti. Bisa jadi jika kita lengah dia akan bangkit kembali. Maka itu, waspadalah, waspadalah, dan waspadalah.

Tinggalkan Balasan