KMAA – 21. Menulis Sebagai Terapi

Terbaru18 Dilihat

Menulis Sebagai Terapi

#MenepisKesulitanMenulis

Setiap apa yang kita lakukan dalam berselancar mengarungi samudera kehidupan ini, pasti ada tujuan yang hendak dicapai. Tidak mungkin kita melakukan sesuatu tanpa tujuan yang jelas.

Begitu juga dengan menulis, banyak tujuan dan manfaat yang diperoleh oleh penulis. Pada tulisan yang lalu penulis sudah bahas panjang lebar tentang tujuan dan manfaat menulis. Untuk tulisan kali ini penulis membahas tentang menulis sebagai terapi bagi mereka yang sedang depresi atau stress dalam menghadapi permasalahan hidup.

BJ. Habibi pernah mengalami depresi setelah ditinggal istri (Ainun). Kepergian istri menyebabkan beliau agak sedikit goyah dan terpukul. Beliau pun konsultasi ke dokter. Dokter menyarankan untuk menulis, karena dengan menulis beliau bisa menumpahkan rasa cintanya dengan istrinya. Menulis sebagai sebuah terapi. Bukunya pun terbit dan menjadi best seller– Habibi dan Ainun –bahkan diangkat ke layar lebar hingga filmnya pun sempat booming.

Terapi menulis merupakan bagian dari art therapy. Terapi menulis mendorong seseorang mengutarakan perasaannya lewat tulisan. Mulai dari puisi hingga jurnal. Manfaatnya, membantu mengurangi stres dan depresi. Azelia Trifiana/www.sehatq.com

Lebih jauh Azelia Trifiana menjelaskan, Kunci dari terapi menulis ini adalah menggali emosi dan perasaan sedalam-dalamnya. Utamanya, pikiran yang negatif atau traumatis. Membiasakan diri terpapar dengan emosi ini perlahan dapat membuat mental tercerahkan.

Di sisi lain, menuangkan pula harapan atau optimisme masa depan dalam bentuk tulisan juga dapat membantu berdamai dengan pengalaman traumatis. Fokus pada hal-hal positif juga dapat membantu meredakan trauma.

Begitu juga dengan penulis sendiri, disaat jari tak bisa menggenggam, kaki tak mampu berpijak. Agar tidak larut berkepanjangan dalam meratapi penyakit yang diderita. Penulis berusaha menulis setiap hari hingga lupa bahwa diri sedang sakit tahunan.

Setidaknya dengan menulis bisa melupakan dan mengalihkan pikiran ke hal-hal positif hingga hati merasa bahagia hingga lupa akan penyakit yang diderita.

Seiring bergantinya waktu dan berubahnya musim, seiring itu pula kondisi kesehatan semakin ada progres yang cukup menggembirakan.

Jadi menulis merupakan salah satu alternatif terapi untuk kesehatan bagi mereka yang mengalami depresi atau stres menghadapi penyakit, namun tidak mengenyampingkan peran para dokter.

 

 

Tinggalkan Balasan

2 komentar