Gegara Menulis Rezeki Menghampiri
Teringat sebuah kalimat yang indah dari guruku Om Jay (Wijaya Kusuma) kalimat penuh sejuta makna dan mempunyai kekuatan daya bangkit yang luar biasa, membangkitkan dari kemustahilan menjadi keniscayaan. Membangkitkan dari kurang percaya diri menjadi percaya diri.
Kalimat indah itu banyak menginspirasi guru untuk keluar dari zona nyaman. Kini bertebaran guru-guru penggerak Nusantara karena beliau. Beliau laksana pelita dalam kegelapan, beliau laksana embun penyejuk dalam kehausan, beliau patriot pahlawan pendidikan yang harus diberi jasa.“Menulislah setiap hari dan buktikan apa yang terjadi”
Kalimat singkat ini menghantarkan penulis menjadi seorang penulis, setidaknya bisa merangkai kata-kata sekalipun tidak secanggih para ahli, minimal bisa dibaca, dipahami, dan bermanfaat.
Menulis itu mudah yang sulit adalah untuk memulainya. Maka mulailah menulis. Jangan takut salah dan jangan takut jelek, seburuk apapun tulisan kita, itu lebih baik dari pada tidak menulis sama sekali. Jangan menunggu pandai baru menulis, menulislah nanti kepandaian akan menghampiri.
Banyak manfaat yang penulis rasakan dari menulis dan itu penulis rasakan sendiri. Bukan penulis mengada-ada, ini sebuah realita yang penulis dapati. Rezeki ya, rezeki datang menghampiri tanpa bermimpi untuk memiliki. Di antara rezeki yang menghampiri , yaitu:
- Bertambah ilmu pengetahuan, dengan menulis kita banyak membaca hingga wawasan semakin bertambah, tulisan menjadi semakin indah, dari tidak tahu menjadi tahu, dari sedikit menjadi bukit dan semakin hari banyak perubahan dalam tulisan kita, yang jelas banyak ilmu yang didapati.
- Bertambah teman, melalui tulisan berbagi hampir setiap waktu teman terus berdatangan dan memberikan apresiasi yang positif, hingga kita terus terpacu untuk menulis. Belum lagi kenal dengan para pakar literasi. Bahkan banyak relasi yang menghubungi untuk bekerja sama.
- Mempermudah Jalan, menulis menyebabkan kenal dengan orang banyak hingga dengan mudah mereka memberikan jalan kemudahan. Waktu penulis menulis buku perdana beberapa teman membantu sampai menjadi sebuah buku. Penulis tidak meminta malahan mereka yang menawarkan.
- Karir terus meningkat, penulis lihat banyak teman pelatihan penulis, sekarang mereka bukan saja terus menulis tetapi lebih dari itu menjadi Nara sumber diberbagai kesempatan dan bisa berkeliling dunia. Sesuatu yang tidak pernah terbayang sebelumnya. Penulis teringat perkataan Pak Eko Pemred salah satu media guru, dahulu beliau seorang pegawai di salah satu toko buku ternama, setiap hari beliau melihat deretan buku dipajang untuk dijual. Dalam hatinya berkata”Suatu saat yang terpajang adalah buku-buku karyaku”. Waktu telah membuktikan beliau tepati kata-katanya dengan sederet hasil karyanya, tidak berhenti di situ saja bahkan melampaui apa yang tidak diimpikan sebelumnya, yaitu menjadi narasumber diberbagai tempat baik di Indonesia maupun di luar Indonesia.
- Mendatangkan rezeki, penulis melihat banyak mereka yang aktif di dunia literasi mendapatkan pundi-pundi rupiah atas karya tulis mereka. Dan itupun penulis rasakan sendiri beberapa kali penulis mendapatkan pundi-pundi rupiah berkali lipat dari gaji yang penulis dapat, padahal bermimpi saja tidak.
Nah, sahabat-sahabat apa yang dikata Om Jay itu terbukti. Oleh karena itu ayo kita menulis. Menulislah dari yang sederhana dan yang kita bisa. Yang terpenting tulisan kita bisa dibaca dan mudah dipahami.
Jika suatu karya bisa dikerjakan oleh banyak orang, kitapun pasti bisa mengerjakan. Percayalah kita pasti bisa.
Tulis saja biarkan tulisan mengalir apa adanya, suatu saat akan indah pada waktunya.