Memotret Setiap Pemberian

Terbaru18 Dilihat

Di era digital sekarang, rasanya sudah langka kita menemukan ponsel yang tidak menggunakan fitur kamera, jika pun ada mungkin hanya segelintir orang saja yang punya.

Biasanya orang-orang yang masih menggunakan ponsel ‘jadul’ alias jaman dulu katakanlah seperti itu, mereka mempunyai alasan tersendiri.

Sementara ponsel atau smartphone sekarang memiliki bermacam fitur dengan fungsinya yang berbeda tentunya. Tak sedikit orang manfaatkan fungsinya, baik hanya kesenangan semata, bahkan menjadi lahan yang mendatangkan pundi-pundi rupiah, sah-sah aja.

Salah satu fitur di smartphone yang sering digunakan adalah kamera. Saya pun termasuk yang sering memanfaatkan kamera. Tidak melulu ketika ada event, atau peristiwa yang mengharuskan bidikan kamera untuk dijadikan sebagai pelengkap tulisan atau bukti sebuah peristiwa, bahkan melihat sesuatu yang unik, menarik, spontan naluri saya untuk memotret muncul.

Begitupun mana kala seseorang memberikan saya sebuah hadiah, apapun itu, sontak saja ingin rasanya buru-buru memotretnya. Mungkin karena naluri memotret yang muncul tadi, atau sudah kebiasaan, tetapi yang terpenting adalah mengabadikannya lewat foto hingga suatu ketika itu menjadi pengingat untuk kita sebagai manusia pelupa.

Dimana seseorang pernah melakukan kebaikan untuk kita, pernah perduli dengan kita, pernah menolong kita, sayang dengan kita, memberikan kita kebahagiaan, tanpa melihat berapa nilai nominal sebuah pemberian. Karena bagi saya bentuk kebahagiaan tidak diukur dengan materi.

Maka ketika Ibu Nani, memberikan saya sebuah ‘Casing HP’ buru-buru naluri memotret muncul, Senang? Pasti dong !!

Kata teman-teman, saya itu memang “extrovert” (senang bergaul), juga suka bercanda dan iya, itu berawal dari candaan yang saya lontarkan kepada ibu Nani di Kafe Sastra dan Ruang Komunitas Balai Pustaka Jakarta, pada 27 Mei 2021 lalu, saat rombongan YPTD makan siang di tempat tersebut, usai menyerahkan buku para penulis di YPTD ke Perpustakaan Nasional Jakarta.

Maafkan ! Jika saya suka bergurau, rupanya Bu Nani serius membelikannya untuk saya, sesuatu yang tidak pernah saya duga, sebab itu merupakan pertemuan atau perkenalan pertama saya dengan ibu keren atau ‘wonder woman’ di mata saya karena beliau sebagai TNI AL.

Bersyukur, di YPTD saya dipertemuan dengan orang-orang hebat dan baik hati. Terimakasih Bu Nani, saya selalu mengingat setiap kebaikan orang terhadap saya tentu saja jika saya melupakan sesuatu, lewat hasil jepretan akan mengingatkan kembali setiap pemberian teman-teman terkasih.

Salam Literasi
Karena Menulis Aku Ada
Sukma

Tinggalkan Balasan