Iklas lilahi Ta’ala
Sering sekali dalam kehidupan kita mendengan kata “ yang sabar ya yang iklas!” Hal itu mereka katakana sebagai bentuk empati terhadap diri kita yang mungkin sedang mendapatkan ujian berupa kehilangan kesedihan, ataupun yang tidak sesuai yang di harapkan. Iklas ya kata iklas memang sangat simple namun di dalamnya begitu sulit untuk bisa kita lakukan. Ya… tidak mudah memang untuk bisa menerima apa yang tidak sesuai yang kita inginkan. Butuh waktu, tapi percayalah bahwa iklas itu kan berbuah indah pada saat yang tepat.
Kita sebagai seorang muslim tentu tahu bagaimana Allah menggantikan keiklasan Nabi Ibrahim. Pertama Nabi Ibrahim iklas meninggalkan istri dan putranya di padang pasir tandus. Padahal istrinya Siti Hajar sedang menyusui putra tercinyanya yang masih bayi. Setelah beberapa hari bekal yang dibawa habis maka Siti Hajar yang hanya bersama putranya Ismail berjuang untuk mencari sumber air. Setelah perjuangan panjanga akhirnya Allah memberikan air Zam-zam yang keluar dari kaki Ismail yang sedang menangis. Sampai sekaran air Zam-zam bisa di manfaatkan manusi di seluruh dunia khususnya yang sedang melaksankan ibadah Haji di Mekkah.
Kisah kedua, Nabi Ibrahim iklas melaksanakan perintah Allah untuk menyembelih putranya Ismail yang sudah di harapkan kehadiranya selama berpuluh-puluh tahun. Tapi setelah didapatkan dan pada saat usia Nabi Ismail baru anak-anak yang sangat menggemaskan, namun Allah perintahkan untuk di sembelih. Nabi Ibrahim pun melaksanakan apa yang Allah perintahkan. Nabi Ibrahim iklas putranya di sembelih semata-mata karena patuh akan perintah Allah dan iklas untuk beribadah kepada Allah SWT.
Allah pun menggantikan keiklasan Nabi Ibrahim dengan menggantikan domba saat Nabi Ismail akan di sembelih. Dan dari kisah itu sampai sekarang umat Islam meneladani kisah Nabi Ibrahim untuk melaksanakan kurban. Yaitu kita menyembelih hewan kurban semata-mata iklas beribadah kepada Allah. Dan bentuk syukur terimakasih kita atas nikmat yang sudah Allah berikan kepada kita. Dari kisah Nabi Ibrahim itu kita bisa mengambil hikmah bahwa dengan iklas maka Allah pasti akan menggantikan yang lebih baik.
Lalu apa sebenarnya arti iklas sendiri? Iklas adalah melalukan sesuatu semata-mata untuk Allah dan tidak mengaharapkan imbalan apapun. Nha iklas dapat kita terapkan dimana saja dan dalam keadaan apapun. Terkadang cobaan menghampiri hidup kita, agar kita menjadi orang yang lebih sabar dan iklas untuk menghadapi segalanya. Tanpa rasa sakit kita tidak akan pernah belajar menjadi kuat, tanpa rasa kecewa kita tidak akan pernah belajar menjadi dewasa dan tanpa kehilanagn kita tidak akan pernah belajar untuk iklas.
Jadi apapun yang terjadi dalam hidup kita biarlah terjadi karena ada banyak hal yang menanti di balik kepedihan yang kita rasakan.
Terimkasih salam sehat, salam literasi tetaplah semangat dan teruslah berkarya. Hidup itu indah dan nikmati setiap alur dan prosesnya. Iklas lilahi ta’ala insyaAllah hati akan tenang dan bahagia.
Gunungkidul, 7 Juli 2022
Sumarjiyati
Day 1 KMAB