37. Jangan Tergantung Chef

 

Bila kita telah memutuskan untuk memasuki bisnis kuliner, sebaiknya kita wajib memiliki passion memasak. Kecuali bila kita menjalankan bisnis waralaba.

Kunci sebuah bisnis rumah makan adalah chef atau tukang masak. Meski faktor lain seperti letak rumah makan, kecepatan dan ketelitian juga peñting. Karena merekalah yang mengatur produk kuliner yang dijajakan.

Dalam sebuah rumah makan, jumlah chef bisa satu atau lebih dari satu. Tergantung dari jenis kuliner yang dijajakan.  Chef dapat kita ambil dari seseorang yang memiliki kegemaran memasak, orang yang pernah kursus / belajar memasak maupun bekas chef hotel atau rumah makan lain.

Makin banyak jenis kuliner yang dijajakan atau makin ramai sebuah rumah makan, biasanya memiliki chef lebih dari satu.

Namun, sebagai pemilik rumah makan, kita mau tidak mau wajib mengenal dan memahami produk kita. Maka sebagai pemilik rumah makan, kita juga harus bisa memasak dengan kualitas mendekati hasil masakan chef.

Bila kita tidak dapat memasak, akan sangat berbahaya bila chef tiba-tiba sakit atau bermasalah, rumah makan kita bisa tutup, padahal bahan baku sudah tersedia. Bila chef tidak dapat hadir, maka kita sebagai pemilik harus dapat menggantikannya.

Demikian pula bila kita memiliki bisnis kopi, kita harus sanggup nenjadi barista. Karena bila barista berhalangan, kita dapat menggantikannya.

Dengan kita sebagai pemilik dapat menggantikan (sementara), maka chef atau barista tidak bisa menekan kita, karena kita tidak tergantung padanya. Sementara kita fantikan, sambil mencari pengantinya yang baru.

Berbeda bila kita berbisnis secara waralaba, karena selain kita berhak menggunakan merek yang sama, juga takaran bumbu sudah tersedia, sehingga siapapun bisa nenggantikan. Tanpa seseorang memiliki keahllian memasak.

Tinggalkan Balasan