34. Menerima Keadaan

KMAB25 Dilihat

 

Istilah menerima keadaan menurut bahasa Jawa disebut ‘nrimo’, artinya kita harus bisa menerima keadaan seperti apapun dalam kehidupan ini. Tidak mengeluh meski hidup dalam kondisi pas-pasan. Misal hidup di rumah kontrakan sempit, tanpa AC, tanpa mesin cuci, tanpa kulkas dan tanpa kendaraan pribadi.

Sikap menerima Keadaan berbeda dengan sikap tidak mau berusaha keras. Sikap menerima keadaan tentunya dibarengi dengan usaha yang keras untuk keluar dari situasi kurang baik.

Misalnya bekerja pagi hingga malam agar mendapatkan dua jenis pendapatan, juga kedua pasangan sama-sama bekerja, sehingga cepat melengkapi kebutuhan rumah dan akhirnya bisa mengontrak bahkan membeli rumah yang lebih besar, meski dengan cara kredit.

Menerima keadaan artinya tidak pernah mengeluh dan mensyukuri kondisi yang dialami. Karena kita sudah berusaha keras, kita tidak perlu mengeluh, justru bersemangat mencari alternatif lain yang lebih baik.

Orang yang bersikap menerima keadaan sanggup hidup secara sederhana, rajin menabung untuk hari tua atau keadaan dariurat, misal ada yang sakit atau kecelakaan.

Orang yang memiliki sikap menerima keadaan, tidak akan lupa daratan, meski memiliki banyak harta atau kaya, tidak akan betfota-foya atau menghamburkan uang untuk kebutuhan yang tidak peñting.

Dengan menerima keadaan, kita akan hidup sesuai dengan kebutuhan dan tidak hidup sesuai keinginan atau hanya sekedar unjuk gengsi.

Orang yang bisa menerima keadaan tidak akan mudah dipengaruhi oleh bujukan lingkungannya untuk hidup secara berlebihan, dia justru hidup sederhana dengan banyak menolong orang lain.

Kita harus sanggup hidup miskin atau kaya dengan cara yang bijak, tidak pelit dan tidak boros. Menggunakan uang secara bijak dengan lebih banyak beramal.

 

Tinggalkan Balasan