Kenangan Semalam

Terbaru37 Dilihat

Aku mengenalnya di Wag Lina tahun silam, Wag kami itu terdiri dari beberapa orang saja dari beberapa daerah di Indonesia,ada dari madura, bayolali, jakarta, bogor, Yogyakarta, dan dari Sumatera Utara aku dan tetangga kabupaten Asahan juga ada, eh termasuk dia dari Riau..

Adalah dia Mas Aldi yang sering buat suasana geup hidup, kadang dia share ilmu ilmu bermanfaat, setiap yg dia buat pasti mengandung hikmah,
Kadang kontra versi juga, sering bertentangan dengan penghuni grup, salah satu yg paling kontra versi adalah masalah poligami, sering dia share di grup, kontra versinya itu bukan poligami nya itu, tapi masalah nya yang nge sharenya belum menikah. Sering sih di ledikin anggota grup lainnya dasar memang orang ceuk, makin orang kesel dan sebel dengannya itu lah yg buat dia itu merasa menang, dia merasa berhasil buat onggota grup naik tensi…

Tapi ya gitu, teman teman grup tau bagaimana dia nggak jera, sudah tau sifat dan karakternya, jadi bisa memakluminya..

Paskah aku menikah tiga tahun silam, aku membagikan moment bahagiaku di grup, namanya sudah lama ya berteman, walau via medsos tapi rasanya ukhuwah nya begitu erat, sangat dekat…
Semua teman teman grup merasa sangat bahagia, teriring ucapan selamat berbahagia dari mereka, walaupun jauh mereka buat kado persatuan juga tanda turut berbahagia juga, makanya itu fhoto fhoto pernikahan dan kado dari mereka aku share di grup. Tapi apa yang terjadi sungguh aku tak menyangka, ucapan dari dia, kata kata dari dia yg di tulisnya di grup sungguh buat anggota grup tercengang, duch darahku berhenti seketika, mau marah ntah bagaimana caranya.. dia bilang..

“Kalau pamer kemesraan jangan di sini… ”

Wih, kalimat nya itu, kalau sama aku pribadi dia emang gitu, sensi banget bawaannya, suka marah marah, padahal orang lain sering ngeshare fhoto mesra bareng suaminya, bahkan ada juga yg baru nikah juga ngeshare d grup, tapi dia nggak marah, kalau aku mengapa dia marah gitu, dia protes begitu?

Ku tanya teman grup ku kata dia..

Mungkin mas aldi ada hati kak, mungkin dia ada rasa ke kakak, jadi gitu bawaannya..

” Salah dia dek, kenapa dia begitu, kenapa dia nggak bilang..
“Mengapa dia tidak unhkaokan perasaannya dek
“Kalau dia bilang siapa yang menolak dia..
” Secara gitu dia orang nya hanif, wawasan ilmu nya banyak..

“Tapi mboh lah orak urus dengannya,”ku bilang dengan temanku orang Yogyakarta..

Apa dia cemburu ya?
Pikiranku balik lagi kebelakang, memang kalau di pikir pikir mengapa perlakuan dia aneh seperti itu pada ku ya?
Pernah juga sebelum menikah aku share kegiatan dakwah ku bersama adek adek binaan ku..
Kan biasa ya? Namanya grup dakwah, jadi kegiatan dakwah di share itu menjadi tujuan kami anggota grup, ada kebahagiaan sendiri bila berbagi kegiatan kegiatan dakwah, tapi sekali lagi dia ucapkan “jangan pamer,norak Katanya..

Ya Allah mas Aldi, sampai segitunya kau tega padaku..? Ucapku lirih dalam hati

Aku cerita ke teman ku yg lain, boyolali, sambil nangis aku trp dia..

” Sudah mbak, nggak usah dipikirin, memang mungkin dia ada hati mbak, perhatiannya selalu khusus ke mbak.. ”

Tapi mengapa dia nggak bilang ya mbak?
Kalau dia bilang mungkin aku nggak Terima tawaran murobbyku ini…

Sudah sampai disitu juga dia, aku share fhoto makanan, pamer dia bilang..

Untuk kali ini aku nangis terisak isak karena ini, dia itu tega berbuat semaunya tanpa memikirkan perasaan ku..

Maka entah ide dari mana, paskah kejadian hebat menimpa ku, ku beranikan cari tau tentang dia..
Bagaimana sih dia itu, apakah bener nyebelin, jaim kalau di chat pribadi seperti yg di bilang teman ku..

Maka ku lacak dia memakai akun FB samaran ku..
Ku add dia, di konfir nya aku terus dia inbox aku..

Duch aku terheran heran dengan pribadinya ini, ramah bangat, sungguh nggak ada kelihatan jaimnya seperti dia di grup..
Nggak kelihatan aktivis dakwahnya, pokoknya super genit lah untuk ke lawan jenis, tidak cocok dengan pribadinya yg ku kenal selama ini, hanif, jaim, pengetshuannys luas, duch.. Kayak punya pribadi ganda gitu..

Chat chat kami pun berlanjut kurang lebih selama dua bulan. Aku singguh jujur sangat menikmati peran ku ini, tapi satu sisi aku merasa bersalah karena telah membohongi dia, dan untuk itu aku berujar dalam hati.. “Harus ku sampaikan siapa aku sebenarnya, harus,… Aku nggak mau di cintainya sebagai orang lain, aku mau di cintainya apa adanya, diriku yg sesungguhnya..

Sering ku bilang ke Sofi temanku satu grup dari Yogyakarta

” Dek, kakak nggk mau dicintainya sebagai orang lain, kakak mau dicintainya diri kakak apa adanya, kakak mau dicintainya sebagai Aira dek, bukan Aninda,

” Iya, ngerti kak katanya…
“Kasian mas Aldi kak…

Sofilah temanku yg paling ngertiin aku, Sofi juga lah orang nya yg paling senang kalau kami bersama
Sofi itu tau jiwaku, tau mas Aldi, mereka sering chatan , makanya aku tau jiwa dia dari sofi..

Sesuai kesepakatan aku dan sofi ahirnya ku terus terang padanya, mulai muka dia nggak percaya, nggak mengakui siapa Aira tapi berlahan lahan dia tau juga aku..

Chat pun berkurang, hilang raib dan ahirnya memutuskan pertemanan di fb..

Kembali di grup dia biasa saja, nggak ada sedikitpun menunjukkan pribadi ganda yg di kenal Aira, gak mau balas chat grup, gak mau share lagi grup, mungkin marah atau gimana lah..
Di chat sofi juga gak di balas nya, di read doang chat sofi, aku nanya segen malu, emang jarang chat pribadi sama dia..

Aku yakin dia marah, beneran marah sama aku..
Selang beberapa hari dari itu dia nghk nimbrung di grup, sempat di kangenin juga dengan penghuni grup, sempat di pertanyakan juga dia, walau pun sifat dia suka ngusilin, tapi dia itu sering dirindukan itulah pribadi anehnya..
Sungguh nggak terlihat sedikitpun ke aku bagaimana hatinya ke aninda, benci kali ya? Tapi chat chat grup kenapa dia balas, termasuk kalsu aku sering tanya tanya..

Ah.. Sungguh bingung aku..

Beberapa bulan dari itu aku sudah melupakan kisah aninda, dan chat chat grup pun jarang dia bls kalau aku yg ngesare, atau tanya tanya.. Ku yskinkan aku beneran dia memang benci ke aku..
Ku ambil saja hikmah nya, biarlah.. Kan dari kisah aninda ku ketahui bagaimana sikap aslinya..
Aku sungguh lega dengan ini semua, tak bertanya tanya lagi dan tak berharap lagi, ku yakinkan diriku dia memang benci dengan ku.. Allah telah menunjukkan sisi lain dari dia..

Di grup ada penambahan anggota,dia dokter,ia aktivitas dakwah juga..
Dengan hadirnya anggota baru tersebut grup pun makin hidup, banyak pengalaman, ilmu berharga yang sering dia bagi ke kami, termasuk tentang covid 19

Jujur, karena ilmu sang dokter lah aku sedikit percaya tentang covid 19,dia banyak share tentang covid itu bagaimana, dan dia mas Aldi yang tidak percaya dengan covid, dengan vaksin.Tak ayal lagi sering mereka berdua beradu argumen.. Kami sering tercengang..
Dia yg terkenal tegas harus kalah dengan sang dokter, tapi nggkmau kalah koq, mereka berdua sama sama benar, aku yang menyaksikan mereka kagum plus bingung, mana yg paling benar diantara keduanya..

Biasanya mas Aldi itu selalu benar kalau berargumen, dulu sering anggota grup left dari grup karena kesal, atau marah dengannya, termasuk aku hampir saja, tapi aku nggak punya alasan untuk marah biarlah ku paksakan demi ukhuwah aku masih berada di grup. Tapi dengan sang dokter mas Aldi kalah ku anggap, kenapa? No WA nya nggak pernah aktif, mula mula hanya pasif di grup, trus nggak aktif nomor WA nya gak aktif.

Sudah hampir setengah tahun nggak aktif, kulihat last contaknya aktif terahir bulan delapan tahun lalu..
Melihat demikian aku hapus kontaknya, ku menganggap dia sudah nggak ada.. Aku menganggap dia adalah bagian dari kenangan ku, bagaimanapun aju bahagia bisakenal dengannya, walau hadirnya sering membuat luka, walau tidak semuanya, ada beberapa kenangan indah interaksi wag dengannya, bukan di aninda ya? Ada beberapa kali kekonyolannya yg buat hatiku bahagia, hayalku melayang jauh, tapi tetap saja saat itu ku tidak yakin perasaannya padaku..

Ah ntahlh..

Di tempat kerjaku, ada beberapa guru baru, mereka salah satu nya dari Riau, sudah lama ku ingin tanya, tapi tidak jadi..

Hari ini aku piket pagi dengannya, terus ku tanya..

“Ayu di Riau di pekanbaru nya?

” Tidak buk, Ayu di Indragiri hulu buk, INHU..
“Ibuk pernah dengar kabupaten itu?
” Pernah yu.. Ingatanku melayang pada dia, mas Aldi.. Tiba tiba saja darahku berdesir hebat,jantungku dag dig dug,

“Ayu di Regatnya buk..

” Iya, teman ibuk itupun di Regatnya Yu..

“Oh gitu buk..

” Sayang ya yu, kami sudah putus kontak, kalau tidak bisa Ayu hubungi dia mana tau Ayu pulang nanti ke Riau bisa bertemu dengan teman ibuk..

Iya buk..

Kami ahirinpembicaraan khufus itu, aku ada sedikit pekerjaan…

Duch…
Baru dengar kabar tentang daerahnya saja aku senang bukan main, belum lagi kabarnya.. Sudah begini ini rasanya..

Duch..

Mas Aldi apa kabarmu sekarang?

Terputus

Aekkanopan, 13 Januari 2022..

Tinggalkan Balasan