Inovasi dari dunia pertanian rakyat terus berlangsung. Salah satu di antaranya adalah seduhan teh celup kembang telang. Selama ini jika disebut teh tentulah pikiran tertuju pada teh yang berasal dari daun tanaman teh. Maka, sesuai namanya tek kembang telang adalah teh seduh yang diolah dari kembang telang.
Pertama kali penulis mengetahui teh ini adalah ketika mengikuti acara visit “Danone Blogger Academy” ke Warung Kandha Takon Pusur di Polanharjo, Klaten, Jawa Tengah (18/11-2017). Kembang atau bunga telang (Clitoria ternatea) merupakan jenis tumbuhan yang merambat yang termasuk suku polong-polongan. Berasal dari Asia tropis yang terdapat di banyak daerah di Nusantara.
Pada mulanya tanaman ini hanya sebagai tanaman hias karena warna buganya yang biru. Dimanfaatkan juga sebagai bahan pewarna makanan dan kue di beberapa negara di Asia Tenggara. Di Malaysia ekstrak mahkota bunga ini jadi pewarna ketan. Sedangkan di Thailand ekstrak bunga telang, disebut nam dok anchan, jadi minuman segar (id.wikipedia.org).
Kembang Telang (Sumber: tokopedia.com)
Sekarang tidak perlu jauh-jauh ke Negeri Gajah Putih kalau hanya ingin meneguk minuman segar berwarna biru yang bisa jadi berwarna ungu jika ditetesi dengan air jeruk nipis karena di Warung Kandha Polanharjo, Klaten, Jawa Tengah.
Hari itu setelah kunjungan ke pabrik AQUA dan beberapa tempat lain yang terkait dengan CSR AQUA, perjalanan dilanjutkan ke Warung Kandha sebagai terminal untuk mengikuti tubing (semacam arung jeram) di Sungai Pusur yang jadi bagian pengelolaan lingkungan #AquaLestari.
Selain teh dan kopi aktivis lingkungan dan pertanian di warung itu menyuguhkan teh berwarna biru. “Ini teh kembang telang,” kata Nunik Sulistyani, aktivis di sana. Belum hilang kekagetan saya dan teman-teman blogger peserta “Danone Blogger Academy” ada yang tiba-tiba memeras jeruk nipis di atas gelas berisi air berwarna biru terang.
Warung Kandha Takon Pusur (Sumber: warungkatapusur.blogspot.co.id)
Ehhhhh ….. warna air di gelas berangsur-angsur berubah dari ungu. Tentu bukan sihir atau jampi-jampi tapi kenyataan yang terjadi sebagai proses kimiawi. Decak kagum sambil geleng-geleng kepala pun jadi bagian dari ‘pertunjukan’ itu.
Setelah ada yang meminum gelas berwarna ungu yang lain pun ramai-ramai mencoba sendiri. Terasa agak asam ketika menyentuh lidah tapi terasa segar setelah melewati tenggorokan. Teh daun telang dihasilkan oleh warga di sekitar Sungai Pusur yang dimaksudkan sebagai minuman lokal sehat dan berkhasiat.
Letak Warung Khanda (Dok/Istimewa)
Berbagai macam khasiat kembang telang, seperti untuk pewarna makanan, kejernihan mata, kesuburan, detoksifikasi, dll. yang bukan sebagai obat tapi bisa disebut sebagai suplemen atau pelengkap, sampai bahan untuk acara-acara ritual. Yang jelas teh kembang telang tidak mengandung kafein seperti teh dari daun teh. Jika berminat bisa juga membeli teh celup kembang telang di warung ini dengan harga Rp 5.000/bungkus kecil berisi 5. Selai teh kembang telang ada juga minuman dan makanan lokal lain yang juga bisa dibeli. Bisa kontak Nunik Sulistyani di 08122629251.
Selain menikmati teh kembang telang, warung ini juga menyediakan minuman dan makanan lokal yang sehat, seperti pecal, dll. Maka, Warung Khanda Takon Pusur bisa jadi pilihan untuk menikmati hari libur bersama keluarga atau teman sekerja. Suasana hijau di sekitar warung menyegarkan mata dan melegakan hati (Kompasiana, 7 Desember 2017). *