Mati Gaya

Puisi40 Dilihat

Hidup berkehidupan adalah pergerakan

Berhenti seketika pabila ruh melayang

Pergerakan jasad bukan berarti diam

Pergerakan hati adalah pengharapan

 

Merangkak

Belajar berjalan

Berlari kencang

Terbungkuk badan

Terbujur telentang

Itulah siklus pergerakan

 

Ketika badan tegak

Tulang belakang penunjang

Dua kaki kuat menopang  ber jam jam

Terus bergerak dalam berkehidupan

Apakah masih perlu bergaya nyonya dan tuan

Apakah kesederhanaan sudah terlupakan

 

Hidup berkehidupan mencari ke redha an

Tak perlu rekayasa gerak gerakan

Tak perlu gaya

Tidak ada pencitraan

Bersikap apa adanya berkelanjutan

 

Gaya

Bergaya mencari perhatian

Cara bicara

Cara pakaian

Dibuat aneh

Di rekayasa unik

Dalam setiap kesempatan

Tak kenal tempat

Tak peduli perhelatan

Terpenting beda penampilan

Berharap jadi perhatian

Ramai  di bicarakan

 

Bukankah ini salah satu tanda kehidupan

Tidak percaya diri seorang ihsan

Sehingga gaya dipertontonkan

Berbeda dalam setiap penampilan

Dan akhirnya penonton

pun bosan

 

Bukan kisah peragawati peragawan

(profesi bergaya memang pekerjaan)

Juga bukan artis diatas panggung benaran

(berakting sesuai peran)

 

Mati Gaya

Habislah persediaan

Ketika isi lemari sudah semua di kenakan

Apalagi nan kan di peragakan

Putus asa berkepanjangan

Mati gaya diri tertekan

Dan akhirnya, telan…..

 

Masih terbuka kesempatan berubah

Ntuk hidup bahagia sebenarnya

Tak perlu lagi bergaya ria

Hidup wajar apa adanya

Pancaran wajah melebihi gaya

 

Salam Literasi

BHP 090121

YPTD.

Tinggalkan Balasan