Hidup berkehidupan adalah pergerakan
Berhenti seketika pabila ruh melayang
Pergerakan jasad bukan berarti diam
Pergerakan hati adalah pengharapan
Merangkak
Belajar berjalan
Berlari kencang
Terbungkuk badan
Terbujur telentang
Itulah siklus pergerakan
Ketika badan tegak
Tulang belakang penunjang
Dua kaki kuat menopang ber jam jam
Terus bergerak dalam berkehidupan
Apakah masih perlu bergaya nyonya dan tuan
Apakah kesederhanaan sudah terlupakan
Hidup berkehidupan mencari ke redha an
Tak perlu rekayasa gerak gerakan
Tak perlu gaya
Tidak ada pencitraan
Bersikap apa adanya berkelanjutan
Gaya
Bergaya mencari perhatian
Cara bicara
Cara pakaian
Dibuat aneh
Di rekayasa unik
Dalam setiap kesempatan
Tak kenal tempat
Tak peduli perhelatan
Terpenting beda penampilan
Berharap jadi perhatian
Ramai di bicarakan
Bukankah ini salah satu tanda kehidupan
Tidak percaya diri seorang ihsan
Sehingga gaya dipertontonkan
Berbeda dalam setiap penampilan
Dan akhirnya penonton
pun bosan
Bukan kisah peragawati peragawan
(profesi bergaya memang pekerjaan)
Juga bukan artis diatas panggung benaran
(berakting sesuai peran)
Mati Gaya
Habislah persediaan
Ketika isi lemari sudah semua di kenakan
Apalagi nan kan di peragakan
Putus asa berkepanjangan
Mati gaya diri tertekan
Dan akhirnya, telan…..
Masih terbuka kesempatan berubah
Ntuk hidup bahagia sebenarnya
Tak perlu lagi bergaya ria
Hidup wajar apa adanya
Pancaran wajah melebihi gaya
Salam Literasi
BHP 090121
YPTD.