Makan Batambuah
Konsep sehat orang Minangkabau sederhana saja. Tentu saja konsep sehat ini bukan rekaan awak namun didapat dari pergaulan dengan sesama orang sekampuang. Orang Padang terkenal pandai mangecek. Ya betul lihat saja di pasar pasar bagaimana mereka menjajakan dagangan. itulah mengecek. bicara terus terusan tanpa jeda.
Pada tingkat Nasional bahkan Internasional anak anak kelahiran Sumatera Barat tercatat sebagai senator. Mereka melalang buana ke seluruh dunia sebagai Diplomat Ulung. Contoh faktual Haji Agus Salim karena kepiawaian berpidato dan mengusai banyak bahasa Beliau menjadi kebanggaan orang Minangkabau dan tentu Indonesia
Jadi apa itu konsep sehat orang minangkabau. Mohon maaf kepada sanak saudaro seperantauan apabila nan awak sampaikan iko kurang lengkap. Ada indikator sehat versi kampunag den nan jauah dimato.
- Pertamo, bilo makan batambauh
- Kadua, bila lalok bakaruah
- Katigo bilo kabalakang luruah
Nantilah awak terjemahkan ke Bahasa Indonesia makna kosep sehat tersebut. Ikuti saja tulisan ini sampai selesai.
Konsep sehat pertama apabila makan ambo bertambah. Benar bukan?, Ada nafsu (selera) makan merupakan tanda masih ada kesehatan diri. Bisa juga bersebab masakan padang memang sedap bin lezat.
Sering kita dengar di restoran padang atau kedai kaki lima, ucapan
“tambuah ciek”
Pelanggan penikmat masakan padang selalu minta tambahan nasi sepiring kecil. Tentu saja nasi tambahan itu mendapat bonus kuah rendang. atau kuah kalio. Nah sebaliknya apabila seseorang tidak memiliki selera makan, bisa jadi beliau sedang menderita sakit. Seperti pernah awak alami ketika kehilangan indra pengecap dan indra penciuman karena terserang covid 19.
Kosep sehat ke dua ialah ketika tidur si tuan hamba ngorok. Ngorok bersuara aneh tetap saja menurut orang kampuang ambo itu petanda Beliau sedang tidur sangat nyenyak. Mungkin lanjutan dari makan batambuah tadi sehingga tidur benar benar lelap ditambah mimpi indah.
Konsep sehat ketiga. Kabalakang luruah. Mohon maaf terpaksa juga dijelaskan disini bahwa orang padang menganggap ketika buang air besar juga buang air (kebelakang) kecil lancar. Tidak ada gangguan saluran pencernaan dan saluran pembuangan. Bangun tidur pagi terus saja terasa ingin BAB. Tidak ada masalah, semua ampas dari perut keluar lancar. Bersih.
Bisa jadi rahasia buang air besar lancar bersebab dari masakan padang. Perhatikan, selalu ada lalapan daun ubi (singkong) . Inilah salah satu zat pelancar kebelakang. Kalau tidak, mungkin ada juga warga ke belakang berlama lama. Bukan maunya sendiri tetapi susah sekali membuang ampas pencernaan karena kurang mengkonsumsi buah dan sayur – sayuran.
Itulah konsep sehat versi awak dan konco sepelangkin Kombes Pol (P) Drg. Nila Utama Spesialis Bedah Mulut. Setelah menegakkan Shalat Jum’at di Masjid Istiqlal 7 Januari 2022 kami sepakat menikmati Nasi Kapau. Tujuan kemana lagi kalau bukan ke kedai kaki lima di kawasan Kramat Jakarta Pusat.
Anda sudah pasti tahun lokasi kuliner khas Nasi Padang. Dikenal dengan Nasi Kapau Kramat. Memang kedai kedai itu berada di trotoar namun lingkungan tertata rapi, bersih dan berjajar sepanjang Jalan Kramat. Tampak sudah banyak penikmat nasi Kapau di siang hari itu. Kami harus berjalan sedikit jauh untuk mendapatkan tempat duduk.
Pilihan menu Drg Nila Gazebo dan Dendeng Balado. Awak pesan Soto Padang dan sambal ikan bili. Tak lupa pesan Teh Talua. Teh Telor wajib ada di restoran / kedai padang Asli. Sungguh suatu kenikmatan luar biasa. Lezat sekali menikmati kuliner disini. Inilah tempat utama wisata kuliner dikala makan siang bagi para pekerja kantoran.
Harga murah dibanding restoran, puas perutpun kenyang. Nikmat mana lagi yang kau dustakan. Sebagai oleh oleh untuk orang rumah kami memesan Lamang Tapai. Inilah salah satu unggulan Kedai Nasi Kapau Kramat. Menurut Drg Nila di bulan Ramadhan warga harus antri (pesan) untuk mendapatkan kursi ketika ingin berbuka bersama.
Demikian reportase kuliner bertajuk Makan Batambuah. Sebenarnya ritual makan bersama setelah Shalat Jum’at merupakan amanah Ayahanda Haji Dahlan Bin Affan. Almarhum selalu mengajak sahabat kerabat jamaah makan dirumah. Itulah yang awak lakukan sekarang meneruskan kebiasan baik Ayahanda disesuaikan dengan kondisi saat ini. Makan di kedai saja tetapi tetap bersama 1 – 3 sahabat.
- Salam Literasi
- BHP, 8 Januari 2022
- YPTD