Kandidat Payah
Thamrin Dahlan
Pemilihan Kepala Daerah tinggal 40 hari lagi. Petahana tampak gelisah. Duduk salah berdiri salah entah bersebab apa. Padahal kalau mau disederhanakan resiko hanya ada 2. Menang atau kalah. Apapun terjadi harus siap mental. Tampaknya petahana tidak siap kalah. Beliau takut itulah sebabnya seluruh tubuh keluar keringat dingin sedang beliau tidak olahraga.
Mengapa takut kalah. Bukankah hasil survey dari berbagai lembaga menggunggulkan petahana.
“jangan percaya hasil survey, jangan terlena, itu hanya angka, kalian harus lihat sendiri ke lapangan cari tahu bagaimana sesungguhnya keinginan warga”
Tim sukses pucat, Kades tampaknya murka. anak buah bayaran tidak mau menjawab, tetapi pelan pelan mengundurkan diri dari hadapan paduka. Bukan karena takut kena semprot habis habisan tetapi rasanya perut mules ingin kebelakang. Kog kompak?. Entahlah sejak sebulan ini tim sukses ikut ikutan galau. Mungkin penyakit stress itu termasuk jenis penyakit menular.
Konsultan pilkada sudah berulang ulang menenangkan petahana.
“Bapak jangan terlalu risau, percayalah anda pasti menang”
Kades murka langsung mengebrak meja, semua hadirin terpesona, kaget. Saking kuatnya gebrakan, mejapun pecah terbelah tiga.
“tenang, tenang matamu, saya punya data intelijen akurat bahwa peluang menang 45 – 55”
Konsultant profesional tersinggung, namun tak punya nyali membantah. Kuatir kontrak diputus ditengah jalan. Konsultant bersabar, dalam pikiran bisnis non profesional alias profitable sudah ada jurus lari langkah seribu. Dalam diri terdengar suara bisikan hati yang pasti tak terdengar oleh Pak Kades.
“emang gue pikirin ente menang atau kalah, yang penting dana sisa survey diterima menjelang pilkada sesuai perjanjian kontrak ”
Ya Pak Boss sangat murka. Murka pada dirinya sendiri bukan kepada anak isteri. Beliau tidak mau lagi menonton televisi. Tidak juga mendengar radio apalagi membaca koran pada berita politik. Satu saja yang dikeluhkan isteri tercinta yaitu persoalan mandi. Sang suami sudah jarang mandi. paling hanya sekali sehari.
Pilkada menghitung hari. Kampanye tim sukses mengebu ngebu dengan sejuta janji. Saingan petahana tampak santai saja, percaya diri bisa merebut kekuasaan. Semua jurus sudah dikeluarkan, strategi pemenangan sesuai jadwal pentahapan namun kenapa ada rasa tidak puas, ada rasa kuatir menyesak dada.
“ah sudahlah jangan dilanjutkan”
“lho koq begitu”
” ya sudah”
“maksud loh?”
“kisah ini fiktif, jangan diteruskan”
” P 21?
“waduh……”
“Pak Kades payah, sedang mimpi dikejar harimau ya”
The end
Salammsalaman
TD
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.
Mantap cerpennya pak,….
Alamak, jarang mandi,sudah benar-benar strees, semoga tidak ketularan penyakit menular.