Semakin Tua Semakin Berminyak
Mustafa Kamal / Guru Tanjung Pinang Kepri
- Bilo sanak jalan-jalan ka kota Medan
- Janlah lupo Mambali bika
- Siapo tak kenal Mak Thamrin Dahlan
- Cari di google.com pasti bersua
Saya mengenal beliau di Kompasiana. Seorang Penulis produktif yang hobi berpantun dan menyebut dirinya “awak” dalam setiap tulisannya. Selain sering berbalas komentar di artikel di kompasiana, kami juga berintegrasi di Facebook dan Grup WA Penerbit Buku YPTD Ikhlas. Mengenal beliau bagi saya walau belum pernah bertemu dalam dunia nyata , adalah sebuah pertemanan digital yang luar biasa.
Salah satu kenangan interaksi pertemanan digital antara saya dengan beliau adalah diantaranya saya pernah dikirimi buku berjudul “Magnet Baitullah : Tiga Syarat Utama Memakmurkan Mesjid “ dan buku itu saya antarkan ke mesjid-mesjid yang ada di Tanjungpinang Kepulauan Riau,
Selain itu saya juga pernah mendapat kiriman buku “Prabowo Presidenku”, kemudian beliau juga pernah memotivasi saya untuk menerbitkan buku secara gratis di Yayasan beliau yang hingga kini belum juga saya kirim draft bukunya. Ampun, Mak!
- Penulis Tua yang luar biasa
- Pai ka Bukiktinggi mancaliak jam gadang
- sambia makan soto padang pakai nasi
- Mak Thamrin Dahlan Jaso liau sangaiklah gadang
Saya belajar banyak dari beliau. Pertama dari segi produktifitas, diusia beliau yang kian menua (70 tahun) bukannya tambah uzur beliau malah semakin produktif menulis buku, bayangkan beliau sudah menerbitkan 46 judul buku ber ISBN! Kalo dibandingkan dengan saya diusia 30 tahun lebih muda dari beliau, saya kalah telak, karena baru menerbitkan 1 buku ber ISBN. Hiks.
Kedua, dari segi kecintaan pada literasi. Beliau ini menunjukkan kecintaannya pada literasi dengan sangat luar biasa, yang boleh dikatakan jarang bahkan tidak ada orang membuatnya yaitu beliau mewadahi penulis untuk menerbitkan buku secara gratis melalui yayasan beliau yaitu Yayasan Penerbit Thamrin Dahlan (YPTD) yang sekarang ini sudah menerbitkan ratusan buku. Ayo, coba Yayasan mana lagi yang melakukan seperti yang beliau lakukan…keren kan?
Ketiga, sebagai seorang Purnawirawan Polri, beliau ini aktif sebagai dosen dan memberikan kuliah, membagi ilmu yang dimilikinya selagi masih diberi kesempatan. Tak ada kata penat! Seakan keikhlasan beliau berbagi ilmu itu itu seperti vitamin yang terus menguatkan. Ya, apa yang beliau lakukan ini mengingatkan saya pesan dosen saya dulu kalau nanti ananda menjadi guru, jangan pelit dengan ilmu, sebab hanya itulah sedekah yang paling mudah tapi pahalanya tiada putus.
- Anak manja belajar berkebaya
- Masih belajar kurang serasi
- Semangat kerja luar biasa
- Kosentrasi kembangkan literasi
Saya memanggil beliau Mamak atau Mak Thamrin Dahlan. Mak atau Mamak dalam bahasa Minang berarti Paman, sosok yang dalam budaya minang yang berfungsi menjaga harta pusaka, membimbing keponakan dan saudara perempuan dan menjaga adat budaya minang.
Peran beliau inipun sudah secara tidak langsung beliau laksanakan lewat yayasan beliau membantu anak kemenakan yang hobi menulis untuk menerbitkan buku, selain itu beliau juga membudayakan pantun dalam keseharian beliau dan lain sebagainya. Bak, kata pepatah minang, beliau ini ibarat karambia (kelapa) yang semakin tua semakin berminyak!
- Selesai sudah menggulung benang
- Benang disimpan didalam peti
- Teladan mamak akan selalu dikenang
- Agar diri selalu ikhlas berbagi
Akhir kata, melalui tulisan pendek ini saya mengucapkan selamat mencapai usia 70 tahun, Mak! Sehat-sehatlah selalu. Terimakasih atas teladan yang diberikan. Doakan saya bisa juga menerbitkan buku melalu YPTD ikhlas yang hingga kini belum kesampaian….
- Mustafa Kamal
- Guru Tanjung Pinang
- Kepulauan Riau
Sungguh inspiratif ya bapak. Semoga kita senantiasa diberikan kesehatan untuk dapat berkarya dan menebar kebaikan lewat literasi.
Mantap. Sayang saya sering ketinggalan