Buku Prabowo Presidenku di Bajak
Catatan Thamrin Dahlan
Seorang sahabat memberikan informasi bahwa dia melihat buku awak dijajakan di lampu merah. Buku tersebut berjudul Prabowo Presidenku merupakan karya awak ke – 6 diterbitkan Partai Gerindra akhir tahun 2013. Awak terkejut menerima informasi itu. Terkejut diantara perasaan senang dan perasaan lainnya yang melanda kemasgulan nan paling dalam.
Awak bergegas ingin melihat dengan mata kepala sendiri buku diedarkan di tempat umum. Menurut para pengamat buku, biasanya buku yang diedarkan dilampu merah adalah buku-buku yang menurut penjaja buku sebagai buku yang banyak dicari orang. Intuisi dagang para profesional buku jalanan ini menilai buku awak layak untuk dijual sehubungan dengan semakin meningkatknya elektabilitas Prabowo.
Sesampai di lampu merah perempatan Ratu Plaza Jakarta selatan di bawah tugu kemerdekaan, awak menawar buku yang dihargai dengan satu lembar uang kertas berwarna merah. Setelah tawar menawar maka buku itu awak miliki dengan nilai tukar Rp. 90.000. Cover buku sangat bagus dibungkus rapi plastik.
Betapa awak terkejut setengah hidup ketika mulai melihat isi buku. Kualitas lembaran buku jauh dari harapan bila dibandingkan dengan buku aslinya. Yes buku awak Prabowo Presidenku telah dibajak. Kertas koran dan gambar kabur tersebar helai demi helai di buku karyaku.
Ya sudahlah, sesuai dengan pesan Buya Hamka, biarlah tulisan itu mengikuti takdirnya, apakah dia dibajak atau tidak namun yang penting buku ananda telah banyak dibaca orang. Apalagi buku tersebut merupakan buku secara tidak langsung memberikan informasi positif kepada pembaca tentang sosok Pribadi Prabowo Subianto calon Presiden Republik Indonesia 2014-2019.
Inilah buku tentang politik pertama sebagai bentuk kontribusi seorang Purnawirawan Polri. Buku sebelumnya lebih banyak membahas masalah sosial, budaya, pendidikan, olahraga. Sesekali menulis terkait perkembangan politik dalam negeri.
Sehubungan tahun 2014 sebagai tahun politik, maka awak berupaya menyampaikan reportase, opini dan terkadang fiksi terkait dengan dinamika pemilihan umum. Di pertengahan tahun 2014 terbit buku ke 7 Judul Magnet Baitullah.
Buku Prabowo Presidenku launching awal tahun 2014 bersama pembahas oleh pakar kuliner Bapak Bondan (Maknyus) Winarno di Kalibata City Jakarta Selatan . Buku setebal 206 halaman ini beredar di toko buku seluruh Indonesia.
Sementara itu beberapa sobat penulis yang magang di kompasiana.com seperti Pak Dosen Muhammad Armad dan Bapak Rifki Feriandi menuliskan RESENSI sebagai apresiasi terhadap terbitnya buku Prabowo Presidenku. Banyak masukan awak terima yang pada intinya menyambut baik tulisan yang objektif tentang sosok Prabowo Subianto.
Inilah kontribusi dari seorang purnawirawan setelah 4 tahun memasuki dunia pensiun sebagai warga sipil biasa. Menulis adalah salah satu cara ampuh untuk menunda kepikunan. Melatih rasa dan olah pikir yang bermanfaat dalam bentuk tulisan adalah cara ampuh untuk membunuh wakti luang yang begitu banyak bagi para pensiunan.
Awak merasakan nikmatnya kerja menulis sehingga tanpa terasa sudah berada di level mania menulis. Paling tidak satu tulisan dilayangkan dalam sehari atau biar keren di singkat menjadi ODOP (ONE DAY ONE POSTING). Berbekal motto penasehat, penakawan dan penasehat, menulis mengalir saja dan berupaya seoptimal mungkin mempedomani kaedah kaedah jurnalis. Alhamdulillah sudah hampir 1500 artikel di posting di kompasiana dan indosiana dalam bentuk opini, reportase dan fiksi (cerita pendek, pantun, puisi).
Seyogya nya setiap tulisan akan bermuara menjadi sebuah buku mengikuti takdirnya. Buya Hamka menambahkan lagi ” Perhatikan dengan seksama dan tunggulah pasti tulisanmu itu akan membela dirinya sendiri”. Teruslah menulis, toh bila tulisan itu mendapat apresiasi maka dengan sendirinya sang penulis mengikuti dari belakang.
Yes buku Prabowo Presidenku telah dibajak. Memberikan penghidupan bagi komunitas pecinta buku, memberikan pencerahan bahwa sesuatu itu biarlah terjadi mengikuti takkdir nya masing masing. Paling tidak semakin banyak warga yang mendapat informasi tentang calon presiden Prabowo maka semakin mudah dan lancar bagi Calon Presiden menerima amanah menjadi Pemimpin Nasional 2014 -2019.
- Salam Literasi
- Jakarta, 2013
- TD
1 komentar