Trickle Down Effect Rumah Sakit Polri

Konsep trickle down effect dikenal dalam teori ekonomi sebagai pilihan strategi pembangunan. Strategi ini dilakukan dengan harapan setelah  keberhasilan pembangunan tercapai, maka selanjutnya akan dengan sendirinya meneteskan kemakmuran berdampak kesejahjteraan bagi masyarakat di sekitar kawasan pembangunan tersebut.

Rumah Sakit itu kini berhak mendapat tambahan nama city. Kenapa tidak dalam 2 tahun terakhir ini sunguh banyak terjadi perubahan disini.  Bukan hanya perubahan fisik bangunan saja ternyata diikuti pula oleh perubahan sosial budaya.  Hari ini awak menyaksikan suatu fenomena lakon  alam bertajuk hidup menghidupi.  Betapa tidak seniman jalanan itu memang sangat menghibur. Entah mereka datang dari mana yang pasti pukulan angklung dan perangkat musik tradisionel itu mampu mengumpulkan warga.

Awak sedang menunggu Haji Muslim di Pujasera Rumah sakit Polri Kramatjati jakarta Timur. . Kami berencana takziah ke kediaman Haji Taufik yang di khabarkan sakit.  Beliau adalah saudara merangkap guru ngaji yang kini berusia 104 tahun.  Di usia diatas seratus tahun pak haji ini dalam 3 hari sekali mengkhatamkan Al Qur’an.  Membaca namun tidak menggunakan kacamata, Subhanallah inilah Wali Allah nan tetap terjaga istiqomah taat beribadah.

Pada pukul 14.30 awak  menyelesaikan tugas memberikan kuliah di Akademi Perawat Polri Jum’at 17 Februari 2017 .  Kemudian beranjak ke pujasera satu tempat istimewa bersantai sembari menikmati hidangan super nyaman. Lokasi pujasera ini persis di pinggir jalan masuk Rumah Sakit Polri Kramat Jati Jakarta.

Awak tak hendak makan besar, hanya memesan minuman kecil dan sedikit juada. Pasalnya sebelum Shalat Jum’at di Masjid Jami An Nur awak telah makan siang dirumah.  Puja sera ini merupakan kumpulan pedagang makanan dan minuman yang tadinya terserak tak beraturan.  Setelah Kepala Rumah Sakit Polri Brigjen Polisi dr Didi Agus Mintadi Sp JP DFM membangun semacam pasar los  bertingkat dua maka lingkungan menjadi bersih, tertib dan terkendali serta terkosentrasi bagi pengudap jajanan pasar.

Awak acap duduk bersenang senang disini.  Paling tidak dalam sebulan ada beberapa kali menikmati kuliner yang boleh dikatakan uueenak tenan.  Sembari menikmati hidangan,  ada saja hiburan,  Hiburan itu tidak musti berupa pengamen, namun melihat berbagai macam orang hilir mudik juga adalah suatu pemandangan yang menarik.

Kenapa menarik ?. Awak melihatnnya dari pendekatan sosial biudaya.  Para penikmat makanan itu sungguh sangat beraragam asal dan profesi.  Disana kita bisa bertemu dengan keluarga pasien atau pasien itu sendiri. Disana pula kita bisa meihat wajah wajah duka maklum saudara atau temannya sedang dirawat di rumah sakit.  Disana kita bisa berpapasan dengan petugas rumah sakit  yang sedang off.  Tampak pula mahasiswa Fakulktas Kedokteran dan Mahasiswa Akper.

Pujasera

Disamping itu di pujasera awak bisa bertemu juga dengan sahabat lama.  Inilah lokasi pertemuan strategis,  tempat atau kalau bisa dikatakan meeting point layak di gagas disni. Maklumlah awak  pernah berkerja di Rumah Sakit Polri selama 8 tahun.  Setelah itu  awak masih mengajar di Akper Polri sehingga suasana ini sangat akrab bagi kehidupan pribadi dan keluarga. Yes  separuh perjalanan kehidupan seorang Pensiunan Polri hadir disini.

Dua tahun terakhir ini banyak sekali perubahan terjadi di Rumah Sakit Polri. Jumlah tempat tidur terus  bertambah dari angka 300 menjadi 800 tempat tidur saat ini,  Demikian pula dengan renovasi besar besaran Poliklinik tempat melayani pasien rawat jalan.  Fasilitas medik pun ikut bertambah mengikuti posisi rumah sakit yang menjadi pusat rujukan bagi Rumah Sakit Bhayangkara di seluruh Indonesia.

Jadi bisa diperkirakan dalam sehari semalam paling tidak ada 7.000 orang hilir mudik di kawasan Rumah Sakit Polri. Kramatjati.  Sesuai dengan teori ekonomi trickle down effect yang mentasbihkan bahwa apabila lebih dari 5.000 orang berkumpul dalam satu tempat dan satu saat maka disana ada kehidupan.  Kehidupan yang di maksud disini adalah kehidupan yang menghidupi.

Betapa tidak ketika ribuan manusia berhimpun tentu satu sama lain saling membutuhkan.  Ada petugas rumah sakit, ada pasien dan keluarga, ada tukang parkir dan banyak orang berjualan disekitar ini.  Satu lagi yang pasti melekat adalah para seniman yang bersedia dengan rela hati menghibur.  Menghibur warga dengan dengan sedikit imbalan nan tiada memaksa.  Yes disini  pasti ada kehidupan.

Kehidupan yang menghidupi untuk saling bertransaksi. Terkait dengan keramaian dan kemeriahan di Rumah §ehat Polri maka juga satu lagi pepatah nenek moyang ditayangkan disini : ada gula ada semut. Cocok bukan?

Sekali lagi awak sangat terhibur dalam suasana keramaian dan kemeriahan hidup dan menghidupi.  Pereokomian bergerak disini.  Mungkin itulah sebabnya pihak perbankan bersedia mendirikan jasa pelayanan transaksi  keuangan di kawasan ini.  Demikian pula restoran siap saji dan toko roti yang memiliki  brand dan franchise menganggap jualan di sekitar Rumah Sakit Polri pasti menguntungkan .Jadi kenapa tidak kelengkapan pelayanan publik itu di beri nama city.

Nikmati sekarang juga

Senimaan itu masih terus berdendang.  Tampak para pengunjung pujasera dan orang orang melintas disekitar berhenti sejenak.  Lagu bergenre langgam jawa mereka layangkan dalam bunyi bunyian nan sangat serasi dan enak didengar.  Seorang personil pengamen berputar membawa kotak amal, dengan senang hati para penikmat hiburan memberikan penghargaan.  Ya hiburan itu bisa dinikmati sekarang juga tanpa bersusah payah antri karcis di konser opera.  Suasana seperti itulah yang kemudian selaras dengan petuah alam terkembang adalah guru mari belajar dengan guru yang tidak menggurui,

Awak walaupun  berasal dari pulau andalas mampu mengikuti langgam pulau jawa.  Nah ketika di beri kesempatan untuk request tak pelak awak langsung berteriak satu lagu mas : cucak rowo.   Ahai seketika berkumandanglah lagu top markotop Didi Kempot diikuti oleh para penikmat kuliner pujasera.  Tak Lama Haji Muslim tiba dan kami beringsut meninggalkan kenangan nan sangat berarti dari lakon hidup dan menghidupi hari ini.

Layaklah Rumah Sakit ini menjelma menjadi satu pusat peradaban yang lengkap.  Kalau boleh awak menperkirakan satu saat wilayah ini menjadi destinasi wisata kuliner.  Tidak usyahlah pelancong dalam keadaan sakit datang  berobat ke Rumah Sakit Polri.  Paling tidak kehadiran disana bagi  tuan dan nyonya pelancong dapat juga sekalian dimanfaat memeriksakan kesehatan pada program paket Medical Check Up.

Ya untuk  jaga jaga lakukan  check up kesehatan setahun sekali sebagai upaya  menghindarkan  diri dari serangan penyakit mendadak. Pemeriksaan dini kesehatan memang sangat dianjurkan.  Yok,  mari mampir di puja sera Rumah Sakit Polri, segala macam makanan  tersedia disini plus hiburan rakyat murah meriah.

Point yang ingin awak sampaikan disini adalah bahwa hidup itu akan semakin bermakna ketika mampu menghidupi orang lain. Itu baru hebat menjadi orang yang bermanfaat bagi banyak orang sesuai dengan petuah dari Ajaran Agama.   Oleh karena itu sekecil apapun peran anda dalam menyarakat, upayakan agar amal bhakti tesebut memberikan suasana nyaman, damai dan bisa dinikmati oleh siapapun.

Salamsalaman

Jakarta, Februari 2017

TD

Tinggalkan Balasan