Ujian Ikhlas
Catatan Thamrin Dahlan
Ikhlas dihati. Hanya Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa mengetahui seberapa derajat keikhlasan manusia.
Berbuat baik juga ada cobaan. Syetan selalu mengganggu dan membisikkan ketika ada sesuatu mengusik rasa ikhlas.
Adalah suatu keniscaan apabila terjadi salah paham dipergaulan baik secara nyata tatap muka maupun melalui dunia maya. Tanggapan lisan dan tulisan atas suatu amal kebaikan bisa menggembirakan atau sebaliknya.
“Katakanlah, “Tuhanku menyuruhku untuk berlaku adil. Dan hadapkanlah wajahmu (kepada Allah) pada setiap shalat, dan sembahlah Dia dengan mengikhlaskan ibadah semata-mata hanya kepada-Nya. Kamu akan dikembalikan kepada-Nya sebagaimana kamu diciptakan semula.” QS. Al-A’raf: 29:
Disinilah ujian keikhlasan ketika penilaian dari berbagai arah mengusik rasa nyaman.
Teringat pesan Ayahanda H. Dahlan bin Affan (Alm)
“Sikapi secara bijak dengan keikhlasan pula ketika menghadapi ujian keikhlasan”
Mindset diawali berbaik sangka. Mungkin salah paham atau penanggap belum mendapat informasi lengkap tentang suatu amal kebaikan.
Memberikan penjelasan dalam suasana tenang diniatkan agar penanggap paham. Cukup sekali memberikan pemahaman semoga bisa diterima. Tak perlu berdebat kusir. Serakan pula doa semoga segala sesuatu berubah menjadi berbaik sangka.
Selain itu perlu pula introspeksi terkait keikhlasan amal kebaikan. Perlu disadari sedemikian banyak variasi pola komunikasi di masyarakat dan di media sosial.
Dari Umar Ibnul Khaththab Radiallahuanhu, ia berkata; Aku mendengar Rasulullah Salaulahu Alaihi Wasalam bersabda: Amal itu tergantung dengan niatnya, dan bagi setiap orang balasannya sesuai dengan apa yang di niatkannya. Barangsiapa berhijrah dengan niat kepada Allah dan RasulNya, maka ia mendapatkan balasan hijrahnya kepada Allah dan RasulNya, dan barangsiapa berhijrah dengan niat kepada keuntungan dunia yang akan diperolehnya, atau wanita yang akan dinikahinya, maka (ia mendapatkan balasan) hijrahnya kepada apa yang ia niatkan tersebut. [Hadist Riwayat Bukhari & Muslim]
Sesuatu gagasan bisa jadi ditanggapi beragam komentar bergantung pada latar belakang sosial budaya. Saudara saudara kita dalam pergaulan yang membaca tulisan atau melalui komunikasi verbal. Berupaya menghindari konflik dengan cara mendekatkan atau mencari persamaan paham seoptimal mungkin ketika ada perbedan pendapat. .
Oleh karena itu ujian keikhlasan wajib di hadapi dengan keikhlasan pangkat 2.
Pengalaman selama hampir 1 tahun mengelola Yayasan Pusaka Thamrin Dahlan (YPTD) memberikan banyak makna terkait seikhlasnya. Perubahan kebijakan menerbitkan buku ber ISBN dari tanpa biaya (gratis) ke bayar seikhlasnya ternyata memerlukan persiapan mental bagi YPTD.
Sesuai pesan Ibunda Hj. Kamsiah binti Sutan Mahmud (Almh)
” menghadapi perubahan atau masalah kehidupan selalu luruskan niat.”
Inilah modal dasar dari Ayahanda dan Ibunda yang selalu dipedomani dalam mengarungi hidup dan kehidupan. Alhamdulillah ujian ikhlas mampu diatasi. Kuncinya Ikhlas pangkat 2 dan Luruskan niat. InshaAllah tidak ada rasa kecewa, malah mendapatkan kebahagiaan menyelesaikan setiap problem kehidupan.
- Salam Litrasi
- BHP 8 Agustus 2021
- YPTD.
Bismilah niatkan satu “Iklas” karena Allah… Apa yang kita lakukan. Berat memang namun jika kita melihat betapa Allah akan membalas keiklasan kita dengan suatu hal yang lebih baik insyaAllah kita akan mengusahakanya dengan baik.