Selamat Jalan Pusakaku Adinda M. Yahya Dahlan bin Haji Dahlan Affan

Innalilahi wa inna ilaihi rojiun

Selamat Jalan Pusakaku Adinda M. Yahya Dahlan bin Haji Dahlan Affan.

Almarhum Adinda tersayang wafat Kamis, 22 Agustus 2024 Pukul 14.00 dengan tenang di Rumah Sakit Bhayangkara Palembang. Saya dan keluarga besar Petokayo Ikhlas.  Penderitaan sakit diabetes telah usai.  Allah SWT Tuhan Yang Maha Penyayang menjemput Adinda ditempat nan lebih baik.

Saya benar benar kehilangan. Adinda Yahya adik kandung si bungsu mengikuti 5 saudara nan telah mendahului.  Uda H. Musyawir, Uda Erdwan, Uda Buyung Syahrir, Uni Hj. Husna dan Uni Nurhayati. Kini awak tinggal sendirian putra ke 6 dari Ibunda Hajjah Kamsiah binti Sutan Mahmud dan Ayahanda Haji Dahlan bin Affan.

Qadarullah sebenarnya saya beserta istri ke Palembang menjenguk Adinda Yahya. Kami bulan bulan kemarin masih pulang pergi ke Jambi menjenguk sampai wafat Ibunda Hj. Yunidar binti Su’in. Rabu pagi setiba di RS Bhayangkara kami berbincang,  Adinda Yahya tampak segar. Rona wajahnya merah.

Bercerita masa kecil di Tempino dan Kuliah di Fakultas Pertanian Unsri. Namun tidak disangka tiba tiba Kamis pagi kondisi menurun.  Dokter dan perawat memberikan pelayanan terbaik.  Adinda pensiunan PT Kimia Farma Usia 68 Tahun  masih sadar bisa mendengar dan mengikuti shahadat dan shalawat Rasulullah Nabi Muhammad SAW.

Pukul 12.00 di evakuasi ke ICU.  Dibrankar ketika menuju ICU tangannya mengggenggam erat tangan Istri Adinda Nuraini dan putra tunggal Kemenakanda Kemal Bin Yahya.  Sementara mendapat perawatan intensif kami sekelaurga diruang tunggu membaca Surah Yasin. Berdoa semoga saudaraku segera pulih.

Baru saja selesai berdoa, perawat ICU memanggil,

“Mohon Keluarga Pak Yahya segera  masuk ke ruang ICU”

.Innalilahi wa inna ilaihi rojiun

Adikku telah wafat InshaAllah dalam keadaan husnul khatimah. Wajah almarhum tampak  tersenyum damai.  Saya terdiam, seribu perasaan nan tiada bisa diungkapkan, Sedih sekali.  Alagkah cepatnya dikau wahai Adinda meninggalkan Uda mu nan tinggal seorang.

Subhanallah. Ruang ICU pada saat itu tercium arona wangi. Para perawat dan petugas ICU mengatakan jarang sekali terjadi  ada aroma wangi pandan seperti ini. Allah Akbar. Terharu bercampur segala perasaan, inikah petanda baik seorang anak manusia nan meningalkan  dunia fana.

Alhamdulilah semua proses jenazah di mudahkan.  Adek Kelas Sesama Alumni IPTU Pol  Muchlisin M,Kes memfasilitas kendaraan jenazah sampai di rumah duka. Keluarga besar telah menunggu di Perumahan 5 Ilir Palembang Sumur Tuinggi 2.

Istri bersegera saja menelpon Ananda Amalia.  Jadwal penerbangan kepulangan ke Jakarta di tunda sampai malam 3 hari mendoakan Almarhum. Kerabat sedulur Sutisna Acu dan Adinda Hajjah Hajiratun Thoyibah melawat.  Demikian pula anak saudara dari Bogor Kemenakanda Ansori dan Marliaa serta Ria tiba di Palembang.

Jum’at 23 Agustus Jenazah di shalatkan sedemikian banyak jamaah setelah shalat Jum,’at Masjid Al Yaqin.  Alangkahnya  mulianya dikau Adinda M Yahya bin Haji Dahlan Affan dimakamkan  di hari baik . Pemakaman tidak terlalu jauh dari kediaman.  Warga dan keluarga mengantarkan ke peristirahatan terakhir.

Kemenakan Ria Nurhayati mengungkapkan peristiwa wafat saudara Pak Etek Thamrin Dahlan.

“Ketika Pak Wo Musyawir (2015), Mama Nurhayati (2016), Ibu Husna (2017) wafat di Bogor Pak Etek Tham hadir melepas Uda dan Uni nya.  Kini qadarullah Pak Etek Tham melepas adik kandung si bungsu Yahya Dahlan (2024). “

 

Selamat Jalan Pusakaku Adinda M. Yahya Dahlan bin Haji Dahlan Affan. Saya bersaksi Adinda adalah orang baik sebagaimana juga disampaikan oleh sahabat, kerabat, jemaah masjid dan mushola,  tetangga dan keluarga besar Petokayo.  Kita kehilangan seorang Pak Etek Yahya nan ramah, pandai bercerita dan mendongeng dan disayangi oleh semua sanak keluarga. InshaAllah Husnul Khatimah

https://www.kompasiana.com/thamrindahlan/5a2e733cbde575738959f982/sutan-duri-hanyut.

  • Salam Takziem
  • BHP, 27 Agustus 2024
  • TD

 

Tinggalkan Balasan

1 komentar