Membenarkan Silaf Berucap

Gaya Hidup0 Dilihat

Pantun Berucap

  • Burung hutan riuh berkicap
    Redakan kicauan makanan diberi
    Membenarkan Puan silaf berucap
  • Menduduk kan Tuan nan salah berdiri

Silaf berucap mintalah maaf.  Begitu aja koq repot kata Gus Dur.   Apa beratnya minta maaf.  Berat bagi manusia yang arogan.  Arogan kekuasaan merasa hebat sendiri seolah dunia ini milik dia.

Tak merasa silaf padahal sudah begutu banyak oarang yang merasa kasian.  kasihan melihat sipembaut silaf masih juga tidak sadarkan diri bnahwa ucapannya tak elok dimata masyarakat.

Inilah klehidupan dunia.  Sekaan beliau akan hidup selamanya. Begitu keraskah hati anda.  Apalagi yang bidsa menyentuh hati mua. Kami hanya bisa mampu mengelus dada menyaksikan ada manusia yang begitu keras hatinya.

Apakah anda berada di alam lain.  Siapakah teman teman anda ?.  Apakah benar benar kawan sejati atau hanya ingin memanfaatkan kedudukan anda. Pastilah mereka selalu menyangjung berbesab ada keuntungan material nan di didulang.

Agar awak tak pula di labeli arogan karenamerasa hebat menulis sendiri, maka disampaikan pula hasil penelitian ilmiah terkait seluk beluk tentang sikap nan tak enak dipandang sebagai berikut :

Pernahkah kamu bertemu dengan seseorang yang selalu tampak arogan? Orang arogan memang bisa muncul di mana saja. Dan menurut tim peninjau literatur dari peneliti psikologi di University of Missouri-Columbia, ada tiga jenis arogansi.

Nelson Cowan, seorang Profesor Kurator ternama dari Ilmu Psikologi di MU College of Arts and Science, memimpin penelitian ini.

Dari penelitian itu, mereka membagi arogansi dalam beberapa level. “Kami terkejut dengan terbatasnya penelitian modern yang kami temukan pada kesombongan,” kata Cowan dalam The Ladders.

Ada tiga jenis kesombongan yang ditemukan Cowan dan timnya.

1. Kesombongan individu

Ini mungkin tipe yang paling akrab. Mereka suka memberi opini berlebihan tentang kemampuan atau pencapaiannya. Orang ini terkadang adalah teman kencan standar Sabtu malam atau bosmu. Mengganggu, tetapi tidak berbahaya.

2. Kesombongan kompetitif

Orang ini memiliki perasaan berlebihan atas kemampuan atau prestasi mereka sendiri dibandingkan dengan orang lain. Jika mereka seorang pemain tenis, mereka mungkin berpikir mereka bisa menyamai Venus Williams.

3. Arogansi antagonis

Jenis ini mungkin yang paling serius; tipe orang yang menikmati penghinaan terhadap orang lain berdasarkan asumsi superioritas. Orang yang sombong secara antagonis menunjukkan, merasa menjadi oposisi aktif, atau selalu bertentangan terhadap seseorang atau sesuatu.

“Arogansi bukan hanya tentang hubungan interpersonal, itu mencakup semua jenis hubungan. Sistem yang dibuat dengan studi ini dapat diterapkan, bahkan di dialog antara negara dan kelompok politikus,” kata Cowan.

Pesan awak ber hati hatilah.  Tidak selalamnya kekuasaan itu bisa di rengkuh.  Ada saatnya dalam hitungan detik Tuhan yang Maha Kuasa bisa mengambil amanah itu.  Dan perhatikan anda akan diringglkan para pemuja syahwat dunia.

Anda akan tinggal sendiri..  masih ada waktu meintrospeksi diri, masih ada waktu selawa nyama masih dikandung badan.  Rasa sayang  antar manusia ketika saling mengingatkan itulah yang dilakukan.  Persoalan anda mau terima dan tidak terima, kewajiabn kami sudah dirunaikan.

Salamsalaman

YPTD

Tinggalkan Balasan