Menulislah Hari Ini Maka Torehan Anda Itu Akan Menjadi Catatan Sejarah di Hari
Hakekatnya menorehkan tinta dikertas atau menekan tuts keyboard adalah kegiatan merekam catatan hari ini. Menulis hari ini laiknya menulis sejarah. Tulisan akan bernilai sejarah setelah melewati dimensi waktu. Waktu tidaklah perlu menunggu ber abad abad untuk menjadi sejarah, jarak waktu sedetikpun telah menjelmakan tulisan bernilai sejarah.
Perhatikan kenapa seseorang getol sekali menulis buku harian. Buku harian adalah catatan pribadi yang merekam suasana hati, peristiwa penting dan kondisi keuangan serta lain lain peristiwa yang patut dicatat. Kemampuan otak merekam peristiwa perjalanan hidup manusia sangat terbatas sekali, oleh karena itulah diperlukan suatu catatan yang mampu menuliskan peristiwa demi peristiwa sebanyak yang diperlukan.
Buku harian tentulah tidak di publish untuk umum, namun dia merupakan catatan pribadi Era sekarang buku harian itu bisa di simpan di bloq pribadi. Hanya orang orang tertentu yang boleh membacanya. Betapa senangnya ketika akan tutup tahun membaca kembali buku catatan tersebut, terbayang kembali lintasan peristiwa hari demi hari, baik cerita gembira maupun kisah duka nestapa.
Menulis di bloq keroyokan seperti kompasiana setiap hari kenapa tidak. Banyak peristiwa yang perlu dicatat baik berupa reportase ataupun opini, bisa suasana hati sedang sendu terciptalah puisi. Sudah berapa banyak anda menulis, cobalah sesekali melongok tulisan bulan lalu, atau tahun lalu, anda akan terkesima bahwa tulisan itu telah menjadi sejarah. Bayangkan reportase tentang reuni, menghadiri suatu seminar ataupun kunjungan ke suatu tempat telah terekam abadi di dunia maya.
Belum lagi ketika anda menulis puisi, bacalah sekali lagi, anda akan terheran heran atas kemampuan menciptakan puisi tersebut, betapa indahnya…… Jadi kenapa tidak menorehkan cacatan harian di media keroyokan kompasiana setiap saat karena catatan itu akan menjadi sejarah abadi selamanya. Tulisan tulisan itu akan di baca oleh siapapun baik anak keturunan ataupun orang orang yang terkait dengan topik tulisan anda.
Sebagai bukti rekaman sejarah, cobalah cari nama anda di google search. Lihatlah betapa banyak nama anda disana disertai dengan hasil tulisan anda. Bukankan sejarah itu ditulis setiap hari dan catatan itu akan semakin banyak sebagai bukti abadi atau alibi kehadiran seorang anak manusia di bumi.
Dokumen foto yang menyertai tulisan ini adalah kenangan ketika masih bekerja di BNN. Kunjungan kerja ke Beijing dan Malaysia. Sayang pada waktu itu awak belumlah berkenalan dengan si Ana. Jadi nan tertinggal hanyalah dokumentasi foto. Insha Allah dokumentase foto tersebut dan foto foto ketika berkunjung ke Eropa, Australia dan negeri lain akan dilengkapi dengan narasi sebatas daya ingat yang masih tertampung di memory permanent. Itulah sebabnya sejak bergabung di kompasiana, awak selalu mengabadikan kegiatan pribadi atau komunitas di media sosial ini. Tidak lain tidak bukan maksudnya untuk mendokumentasikan catatan hari ini nan kelak akan menjadi catatan sejarah di hari esok.
Apabila anda mewujudkan kumpulan tulisan itu menjadi sebuah buku, maka sempurnalah karya anda itu menjadi sejarah. Buku tidak mesti di jual, tetapi menjadi koleksi pribadi akan lebih terasa nikmatnya. Cetaklah beberapa edisi, berikan kepada kerabat sebagai hadiah. Keabadian diri anda kan tertinggal di buku tersebut, apalagi bila buku tersebut mempunyai nilai manfaat bagi sesama. dan satu lagi sesungguhnya buku itu panjang usianya dari sang penulis, dia abadi adanya. Percayalah,………
Luar biasa YPTD. Terima kasih memberiku semangat lagi
Masyaalloh.. buku akan menjadi sejarah kita ya my Lecturer