Perlu Mempersiapkan Diri Secara Maksimal Sebelum Tampil Sebagai Pembicara
Setiap orang pada hakekatnya adalah seorang Pemimpin. Ada pemimpin negara, pemimpin rapat ,pemimpin dalam sebuah organisasi.Setidaknya setiap orang adalah pemimpin bagi dirinya sendiri. Dalam keartian,dalam situasi yang mendesak atau emergency, ia harus mengambil sebuah keputusan. Dan setiap orang yang memiliki kemampuan untuk menjadi decision maker, adalah seorang pemimpin.
Sebagai seorang pemimpin, sudah selayaknya,mampu berbicara didepan orang banyak.bilamana suatu waktu diminta untuk tampil kedepan.Bisa jadi dalam sebuah pertemuan se RT atau bisa jadi juga dalam acara kekeluargaan. Bayangkan bila nama kita dipanggil dan diminta berkali kali untuk tampil ke depan guna memberikan sambutan sepatah dua kata,namun kita tolak,dengan alasan apapun.
Jelas kejadian ini,akan menghadirkan rasa kecewa pada orang banyak dan sekaligus kecewa pada diri kita sendiri.Karena secara tidak langsung, kita sudah mempermalukan diri sendiri.
Harus Mempersiapkan Diri Sejak Dini
Untuk berbicara di depan umum itu, gampang gampang susah. Mudah bagi yang sudah terlatih dan sudah biasa mempraktekkannya,tetapi menjadi sesuatu yang sangat sulit bagi yang belum pernah melakukannya,
Apapun yang pertama kali dilakukan,pasti akan menghadirkan rasa grogi dan gamang, Makanya penting,sejak sedini mungkin mempraktekkannya, dilingkungan kecil ,yang sudah kita kenal dengan baik. Karena tidak mungkin tiba tiba ,kita akan mampu berbicara dengan lancar ,dihadapan ratusan orang ,yang sama sekali asing bagi kita.
Banyak orang merngira bahwa berbicara di depan umum,hanyalah untuk seorang tokoh masyarakat atau pejabat saja, Padahal bisa saja,suatu waktu ketika menghadiri ulang tahun ponakan .kita diminta untuk mewakili tuan rumah, karena tuan rumahnya berhalangan.
Beda Audience Beda Gaya Berbicara
Bila kita seorang pengajar,maka berbicara didepan mahasiwa atau siwa,tentu tidak menjadi masalah,Karena yang berada didepan kita,adalah murid murid kita, yang sudah dikenal dengan baik. Tetapi bila suatu waktu diminta berbicara didepan umum,tentu bahasa yang digunakan ,tidak mungkin disamakan dengan ketika kita mengajar di kelas
Umpamanya kata:” Kalian atau kamu”.. satu kata ini saja terucapkan, maka respect audience terhadap kita akan menurun dan pupus.Karena menyimpulkan bahwa pembicara,tidak tahu sopan santun. Jadi jangan anggap ,berbicara didepan umum hal yang sepele,kendati mungkin saja dikantor,kita adalah Pemimpin perusahaan atau mungkin juga Pemimpin ‘Redaksi,namun berhadapan dengan publik,maka bahasa yang digunakan harus diselaraskan.Karena diantara yang hadir ,mungkin saja ,secara status sosial ,jauh diatas kita..Maka jangan sekali kali mengucapkan kata :” Kalian atau kamu” ketika berbicara dihadapan publilk.
Langkah Langkah Persiapan Diri
- Berpakaian rapi
Kenali audience kepada siapa kita akan berbicara.
Tahu apa yang ingin disampaikan.
Fokus dan jangan membias
Hindari memakai teks,
kecuali kertas kecil yang berisi pokok pembicaraan
berjalanlah tegak dan jangan tergesa gesa.
lakukanlan eyes contact
menyapu ruangan dengan pandangan mata.
Jaga jarak mulut dengan microphone
Jangan terlalu dekat,karena nafas kita akan kedengaran
Berbicaralah dengan jelas kata perkata
Hal Hal Yang Perlu Diingat:
- Hindari garuk mengaruk
Atau meremas remas jari jemari
Jangan lupa semua mata tertuju pada diri kita
Menilai Kita pada pandangan pertama
30 detik pertama,orang akan menilai kita.
Begitu penampilan kita amburadul.
maka apapun yang kita bicarakan,tidak akan direspon lagi
Batasi diri ,maksimal 20 menit
Kecuali memang menjelaskan sebuah masalah
Usai berbicara, ucapkanlah terima kasih
Turunlah dan kembali ke kursi
Yang perlu dihindari:
membaca teks panjang, yang kita sendiri nggak ngerti apa isinya
berteriak teriak ,gaya mlm, diacara resmi
mengucapkan kata kata berbau sara
menggunakan kata kata terkesan hebat,yang orang tidak pahami
membuat lelucon
Anggukkan kepala kepada orang yang duduk dikiri kanan kita,baru kita duduk kembali
Sewaktu kembali ketempat duduk, berikanlah anggukan kecil dan senyum pada orang yang berada dikiri dan kanan .Hal kecil yang perlu diingat,sebagai tanda kita menghargai orang yang hadir disana. Walaupun boleh jadi ,posisi kita dalam komunitas termasuk yang di tokohkan atau di tuakan,tetaplah humble.
Kerendahan hati tidak akan menyebabkan kita kehilangan apapun. Sebaliknya,bila kita tampil sebagai Pembicara dengan sikap cuek terhadap yang hadir,maka hal ini akan menjatuhkan image publik terhadap diri kita.
Menjaga image ,butuh waktu seumur hidup,tapi bila kita ceroboh,maka dalam hitungan detik,rasa hormat orang terhadap diri kita akan meluntur
Tjiptadinata Effendi