Sudah Siap Bila Sewaktu Waktu Diminta Berbicara Didepan Umum?

Terbaru55 Dilihat

Berbagi Pengalaman Pribadi

Berbicara di depan  umum, gampang gampang susah. Gampang bagi yang sudah biasa mempraktekkannya,tetapi susah,untuk yang belum pernah mencobanya. Segala sesuatu itu selalu ada permulaannya. Dan setiap permulaaan akan menghadirkan kekuatiran dan kegugupan. Seperti halnya kita pertama belajar naik sepeda atau sepeda motor.

Berbicara di depan umum.bukan hanya untuk seorang “tokoh”saja.seperti yang banyak diperkirakan orang. Karena setiap orang  suatu waktu ,pasti pernah diminta untuk berbicara di depan umum. Apakah dalam acara ulang tahun,pernikahan,sebagai wali murid ataupun dalam berbagai pertemuan.

Nah,bisa di bayangkan apabila seseorang,yang belum pernah berbicara di depan umum,tiba tiba “ditodong “ untuk tampil. Ia akan merasa tersudut. Maju kena ,mundurpun kena. Maju ke depan,tanpa pengetahuan apapun tentang langkah awal berbicara di depan umum,hampir dipastikan akan membuat orang menjadi grogi dan berbicara tidak tentu ujung pangkalnya. Yang tentunya akan mempermalukan diri sendiri.

Bila memilih mundur,maka semua mata akan tertuju kepada kita,karena dianggap tidak sopan menolak undangan untuk berbicara. Hal yang kelihatan sepele,tapi akan berakibat panjang ,dalam memberikan kontribusi negatif dalam diri, Karena merasa harga dirinya anjlok atau terpukul. Pada hakekatnya,setiap orang adalah pemimpin. Bisa jadi sebagai pimpinan perusahaan,pimpinan organisasi ,pemimpin di kantornya ataupun pemimpin dalam keluarga. Dan sebagai pemimpin,maka setiap orang seharusnya siap atau mempersiapkan diri,untuk tampil berbicara di depan umum.

Dalam perjalanan panjang yang saya lalui,baik berbicara di berbagai kampus dan berbagai ragam komunitas masyarakat,ternyata lebih dari 80 persen dari audience yang hadir,tidak berani tampil kedepan untuk berbicara di depan umum.Walaupun  hal ini bukanlah merupakan hasil research ilmiah,namun setidaknya pengalaman yang berulang selama belasan tahun,sudah dapat dikatakan sebagai suatu bukti yang empiris.  Karena itu saya merasa tergelitik untuk menulis dan mempostingkan  artikel ini.

Ibarat sebuah resep masakan,maka “resep” yang saya tulis disini bukanlah hasil copas dari buku buku,Melainkan hasil pengalaman hidup saya selama 15 tahun,sebagai pembicara diberbagai kota di tanah air.jadi boleh dikatakan “resep” hasil uji coba sendiri. Dengan prinsip sederhana :” Jangan pernah mengajarkan kepada orang lain ,sesuatu yang kita sendiri tidak bisa melakukannya.

Pengertian “Umum”

Siapapun kita,apapun kedudukan kita dalam kehidupan sosial,tidak menjadi masalah. Karena setiap orang,bisa saja sewaktu waktu “ditodong” untuk berbicara di depan umum. Pengertian umum disini,adalah orang yang tidak kenal. Bila kita seorang pengajar,maka berbicara di depan siswa atau mahasiswa,tentunya sama sekali tidak ada masalah. Tetapi bila suatu waktu kita diminta berbicara di depan orang orang yang sama sekali tidak kita kenal,maka hal ini tidak lagi akan menjadi sesuatu yang mudah. Karena kita sudah keluar dari zona:”kenyamanan dan keakraban.”.Akibatnya ada 2 hal: maju untuk berbicara dan kemudian mempermalukan diri sendiri dengan berbicara tergagap gagap di depan forum atau mengakui bahwa kita tidak berani maju untuk berbicara . Keduanya sangat tidak menguntungkan kita.

Karena efek yang ditimbulkan ,tidak hanya dirasakan pada saat itu saja,melainkan,memberikan suatu pukulan bathin bagi kita. Hal ini akan menurunkan rasa percaya diri dan rentetannya adalah menurunnya kinerja . Bahkan mungkin dalam beberapa waktu akan menjadi uring uringan ,karena perasaan tertekan.Hal ini bisa terjadi pada siapapun,apapun latar belakang sosial kita.

Oleh karena itu saya merasa terpanggil untuk menuliskan artikel sederhana ini,dengan harapan,semoga dapat menjadi sumber inspirasi dan motivasi ,untuk membangkitkan daya daya hidup yang ada di dalam diri kita. Saya tidak akan berteori panjang lebar ataupun mengutip pendapat para ahli,karena saya sudah menerapkan selama kurun waktu 15 tahun .Dengan harapan,semoga apa yang saya tulis ini akan merupakan langkah langkah yang bermanfaat.. Walaupun jelas ,jauh dari kesempurnaan.

 

LANGKAH LANGKAH PERSIAPAN SEBELUM TAMPIL SEBAGAI PEMBICARA

Langkah Pertama :

Kenali audience kita, Kepada siapa kita akan berbicara. Karena berbicara dihadapan anak anak muda ,gaya dan bahasa yang kita gunakan akan beda bila audience kita orang dewasa.

Langkah Kedua:

Tahu apa yang ingin disampaikan. Fokus dan jangan berangan untuk berbicara panjang lebar.Hindari memakai teks,kecuali kertas kecil,yang bertuliskan pokok pokok hal yang akan dibicarakan

Langkah ketiga :

Berpakaian rapi dan sesuai dengan tempat dan keadaan. Bila di depan warga RT/RW tentunya jangan memakai dasi dan jas. Cukup batik .Tapi bila bicara dalam acara formal,sebaiknya memakai pakaian lengkap dengan dasi dan jas.

Langkah Keempat:

ketika melangkah maju,berjalanlah tegak dan jangan tergesa gesa.

Sebelum mulai bicara, lakukanlan “eyes contact”,dengan jalan “menyapu” seluruh ruangan dengan pandangan mata. Kemudian berbicaralah dengan jelas kata perkata. Hindarkan mengunakan kata kata :”anda atau kamu”,(kecuali berbicara didepan murid murid .)Jangan melawak di depan publik,apalagi mengeluarkan guyonan yang tidak etis. Cobalah memahami,bahwa 30 detik pertama,orang akan menilai kita. Begitu penampilan kita amburadul.maka selanjutnya apapun yang kita bicarakan,tidak akan di dengar lagi.

Langkah Kelima:

Bila ketika kita sedang berbicara,disana sini masih suara berisik,berhentilah sejenak.Arahkan pandangan kesuara berisik tadi. Hal ini adalah teguran halus tanpa suara,yang seharusnya dimengerti oleh audience.,bahwa siapapun yang berbicara di depan,harus di hargai .

Langkah Keenam:

Batasi diri. Jangan saking semangatnya bicara kita menjadi lupa diri. Pembicaraan yang paling efektif di dengar oleh audience adalah dari menit pertama ,hingga menit ke 20. Sesudah itu perhatian audience akan menurun.

Langkah Ketujuh:

Hindarilah mengaruk sana sini,memasukkan tangan ke kantong celana atau gerakan apapun yang tidak perlu. Jangan lupa ,pada waktu kita berdiri di depan,seluruh perhatian tertuju pada diri kita.Selesai berbicara,ucapkanlah terima kasih dan salam,kemudian turun atau berjalan perlahan kembali ke tempat duduk semula.

Tips sederhana ini adalah pemahaman dasar bagi setiap orang yang akan tampil berbicara di depan umum (sebagai pemula).

Kendati dengan memahami ke 7 langkah ini dengan baik,bukan secara serta merta bisa langsung menjadi seorang pembicara yang handal. Namun setidaknya,dengan menguasai pemahaman yang sederhana ini,sudah dapat menghindarkan suatu hal,yaitu mempermalukan diri sendiri,karena tidak ada persiapan sama sekali.

Tjiptadinata Effendi

 

 

Tinggalkan Balasan