Nelayan Mengadukan lautan : Kharir Hatta Berjajar rumah di tepian muara Nyiur melambai di kejauhan sana Siang ini Cuma sedikit ikan bisa dibawa pulang Istri menyambut dengan senyum Selengkapnya
KMAA
Penjual Ikan
Penjual Ikan : Kharir Hatta Tersenyum, sore kau datang tawarkan ikan segar Hasil tangkapan suami tersayang Mujair dan nila tanggung besarnya Dari sungai dan tambak desa seberang Selengkapnya
Nekeng Sabi, Aktivitas Budaya Masyarakat Manggarai
Penulis: Guido Di dalam komunitas masyarakat Manggarai, ada sebuah tradisi—untuk menyebut aktivitas budaya masyarakat, yang dikenal dengan nama “Nakeng Sabi”. “Nakeng Sabi” secara harfiah diterjemahkan sebagai Selengkapnya
Citra Blogger, Kamu Ingin Dikenal Sebagai Blogger Apa?
Nama Trinity Naked Traveler sebelum dikenal sebagai penulis buku, lebih beken dikenal sebagai blogger travel. Tulisan-tulisan di blognya yang merupakan pengalaman jujurnya selama melakukan perjalanan begitu menarik.
Kepo
Kepo : Kharir Hatta Kata yang singkat Namun penuh misteri Layaknya seorang detektif Akan dicari dan coba dipahami Apa yang ada dibalik sembunyi Semua orang dibuat kelabakan Selengkapnya
Cerita malam
Cerita malam : Kharir Hatta Jangan kau paksa aku bercerita Tentang malam yang gelap dan panjang Untuk memulainya saja butuh tenaga Karena tidak semua kisah bisa diceritakan Selengkapnya
Bunga Ini Untukmu
Bunga Ini Untukmu : Kharir Hatta Kuberikan bunga ini untuk pengantar tidur panjanngmu Juga pengharum aroma tubuhmu yang penuh luka busuk Peradaban zaman Usah kau memakiku Selengkapnya
Menunggu Hujan
Menunggu Hujan : Kharir Hatta Selalu saja kutunggu Meski musimnya telah berlalu Saat kau tiba pada musimnya Selalu kurindu sepanjang waktu Entah berada di belahan bumi mana Selengkapnya
Kaukah Itu?
Kaukah Itu? : Kharir Hatta Bertemu denganmu jadikan waktuku terganggu Menulis macet tak menentu Ideku hilang melayang Namun matamu yang semu itu tetap melotot kepadaku Padahal kau Selengkapnya
Filosofi Silih Asah, Asih, dan Asuh
Oleh: Hana Marita Sofianti “ Silih artinya saling, Asah, Asih dan Asuh artinya menajamkan pikiran, mengingatkan, mengasihi dan membimbing. Diterapkan dalam pemikiran masyarakat Sunda dalam Tri Tangtu. “ ( Selengkapnya
- Sebelumnya
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- …
- 22
- Berikutnya
Tidak Ada Lagi Postingan yang Tersedia.
Tidak ada lagi halaman untuk dimuat.