Optimalkan Sisa Air Wudhu,Masjid Raudhatul Jannah Keren!

Islam, KMAB75 Dilihat
Air bekas wudhu dioptimalkan di masjid Raudhatul Jannah(dokpri)

 

Kabupaten Bekasi di mana Penulis berdomisili saat ini sedang gerah gerahnya, panas pisan euy, rasanya segan beraktifitas di tengah terik matahari, namun karena ada keperluan dan mesti jelong jelong di hari Ahad, akhirnya ngaprak juga meski memang sinar mentari lagi garang garangnya.

Kali ini Penulis mau cerita tentang masjid di lingkungan perumahan Telaga Murni, Cikarang Barat, ternyata ada yang unik dengan masjid Raudhatul Jannah. Sebelum itu Penulis mau cerita dulu deh dengan rumah ibadah kebanggaan warga perum Telaga Murni

Halaman masjid terkesan luas yang cukup untuk menampung parkir motor dan mobil, halaman masjid dihiasi tanaman pucuk merah, halaman masjid dilapisi paving block agar memudahkan air meresap, tempat wudhlu dan toilet pria dan wanita berada di sayap kanan bangunan masjid.

Tampaknya masjid Raudhatul Jannah sedang melakukan renovasi dan dalam tahap pengerjaan untuk lantai 2. Masuk ke dalam masjid suasana sejuk semakin terasa, langit langit masjid dilapisi panel kayu warna cokelat dan terlihat klasik.

Udara di dalam masjid terasa sejuk karena terpasang sepuluh alat pengatur udara, hmm yang jelas jadi adem ini mah, tambah khusyuk beribadah. Adzan Dhuhur berkumandang dan masjid pun didatangi para jamaah. Jamaah sholat Dhuhur cukup membeludak dan memenuhi ruang masjid.

Usai sholat, Penulis melihat lihat suasana masjid diantar sahabat lama yang baru ketemu lagi yakni Om Sunyoto, makasih ya Om udah nganterin ke tempat ini hehe. Menikmati pengalaman baru tentang pemanfaatan sisa air wudhu dan tak menyiakan penggunaan air.

Ada hal unik yang sayang jika dilewatkan dari masjid ini? Apa sih? Yup tentang penggunaan air wudhlu lho. Ternyata masjid Raudhatul Jannah memanfaatkan bekas air wudhlu untuk sesuatu yang bisa di gunakan kembali.

Di belakang masjid ada bak yang terbuat dari semen, terlihat ada dua bak yang berbeda besarnya, bak pertama lebih besar dan terdapat pipa untuk mengalirkan ke bak kedua. Bak kedua mempunyai fungsi sebagai sumber air untuk dihisap oleh mesin pompa dan disabungkan ke pipa lainnya yang terhubung dengan tanaman di halaman masjid.

Pengurus masjid nggak perlu repot ngambil ember untuk nyiram tanaman, karena air akan mengalir jika kran dibuka, praktis ya untuk siram tanaman. Kok kepikiran gitu ya, ternyata ide sederhana dari pemanfaatan bekas air wudhu begitu bermanfaat.

Selain itu air bekas wudhlu di manfaatkan untuk mencuci kendaraan warga, pipa di salurkan menuju tempat pencucian motor yang lokasinya tidak terlalu jauh dari masjid. Wah ini sih bisa bikin kinclong kendaraan namun tetap hemat penggunaan air.

Dalam hal ini penggunaan air di masjid Raudhatul Jannah tak terbuang percuma lho, inovasi seperti ini nampaknya perlu juga di tiru oleh masjid masjid lain agar bekas air wudlu tak terbuang percuma. Sehingga penggunaan  air pun menjadi optimal dan tidak mubazir.

Terimah kasih banyak untuk Om Nyoto yang setengah hari kemaren ngajak wara wiri di lingkungan RW 05, thanks juga traktiran rujaknya nih, semoga menjadi amal kebajikan, jangan kapok kapok ya untuk undang penulis hehe. Semoga kebaikan melimpah atas kita semua.

Tinggalkan Balasan