Kumpulan Kisah Kami di Masa Pandemi (12)

Terbaru23 Dilihat

Kumpulan Kisah Kami di Masa Pandemi (12)

Bab. 12

Supervisi Yang Berisi..

Pandemi Covid-19 tidak menyurutkan semangat kami dalam mengajar. Sebaliknya, setiap guru berusaha memberikan pelayanan pendidikan yang terbaik bagi siswa. Patut disyukuri, pengembangan kompetensi untuk menyajikan strategi pembelajaran yang menarik dan bermakna terbuka lebar untuk guru, dalam bentuk diklat atau seminar online. Guru dapat mengeksplorasi berbagai informasi pendidikan termasuk teknologi digital yang dapat digunakan dalam pembelajaran daring. Semakin banyak ilmu yang kita kuasai, akan menambah kemampuan kita dalam mengajar daring secara aktif, kreatif, dan inspiratif.

Biasanya, kemampuan dalam mengajar akan lebih terlihat pada saat supervisi. Sebagian besar guru ingin memperlihatkan kompetensi mengajarnya di depan supervisor. Persiapannya lebih matang daripada mengajar biasa. Seharusnya, guru tak perlu merasa gelisah atau bingung menghadapi supervisi. Bukankah mengajar sudah menjadi tugas kita selama ini. Namun, tak bisa kita pungkiri, supervisi tetap saja menjadi kegiatan yang mendebarkan. Sama halnya dengan Peer Teaching dalam sebuah pelatihan.

Kegiatan supervisi Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) di sekolah kami dilaksanakan pada pertengahan bulan Oktober hingga awal November 2020. Saya mendapat jadwal di awal November. Untungnya, saya sering mengikuti diklat atau seminar online/ webinar. Setelah itu, saya mencoba menerapkan apa yang saya dapat dari webinar di kelas. Sehingga, persiapan menghadapi supervisi bukanlah hal yang sangat sulit bagi saya.

Bahan untuk supervisi saya siapkan beberapa hari sebelumnya. Mulai dari penyusunan RPP 1 lembar, yang di dalamnya terdapat pemilihan media pembelajaran, tahapan kegiatan, evaluasi, dan refleksi. Materi yang saya sajikan adalah tentang Label Text. Media pembelajaran online yang saya gunakan selain WA, ada Padlet dan LearningApps. Kedua aplikasi berbasis web ini saya pelajari dari webinar di sebuah komunitas pendidik se-Indonesia.

Seperti biasa, WA saya pakai untuk menyebarkan informasi pembelajaran. Sedangkan Padlet, sebagai alat untuk presentasi tahapan kegiatan. Terakhir, LearningApps saya gunakan sebagai alat evaluasi pembelajaran. Untuk refleksi, saya minta siswa mengirimkan sebuah emoji dari aplikasi WA di hapenya.

Di dalam Padlet, saya menyusun tahapan kegiatan, dari awal, inti, hingga akhir. Dengan aplikasi ini, saya merasakan kemudahan dalam presentasi. Karena setiap tahapnya sudah saya susun sebelumnya. Sehingga, dalam penyajiannya, saya tinggal mengklik apa yang akan saya berikan ke siswa.

Sebagai informasi, LearningApps sangat berguna untuk membuat latihan soal atau ulangan harian. Ada banyak bentuk soal yang tersedia dalam aplikasi ini. Untuk supervisi ini, saya pilih bentuk Matching Pairs. Siswa diminta menyesuaikan pilihan jawaban dengan pasangannya. LearningApps tak harus diunduh terlebih dahulu oleh siswa. Mereka hanya mengklik tautan yang saya bagikan, lalu mengerjakan soal. Hasilnya mereka screenshoot kemudian dikirim ke WA saya.

Pilihan kedua aplikasi di atas membuat supervisor saya, Pak Haji Ahmad Firdaus, M.Pd, tertarik untuk mempelajarinya. Saya sangat senang mendengarnya. Setidaknya, apa yang saya lakukan dalam supervisi ini telah berhasil mengajak rekan guru saya untuk mengikutinya. Siswa terlihat menikmati pembelajaran. Terbukti, sebagian besar dari mereka dapat mengerjakan tugas ataupun soal tanpa mengalami kesulitan yang berarti.

Buat saya, supervisi tahun pandemi ini telah memberikan pengalaman yang sangat berharga. Pandemi tak selalu sarat dengan keburukan. Ada hikmah di setiap musibah dan ujian. Salah satu hikmahnya adalah pandemi ini membuat saya merasa lebih berarti dan lebih semangat dalam mengajar. Tentunya, hal itu tak lepas dari ikhtiar saya untuk mengembangkan kemampuan dalam mendesain pembelajaran yang menarik dan menyenangkan. Intinya, kebahagiaan siswa adalah yang paling utama.

Salam persahabatan..

Tuti Suryati, S.Pd

SMPN 2 Subang




Tinggalkan Balasan