Profesi Alternatif Yang Kedua Yangku Pilih
Pada awalnya,saya bercita-cita menjadi seorang Bidan, lulus dari SMA melanjutkan pendidikan d Akademi kebidanan Nusantara, tapi apalah daya di tengah Perjalan berhenti faktor sakit, setiap berangkat ke kampus penyakitku kambuh.Tangan kram kaki keram sehingga tidak bisa berdiri. sedangkan Di opname ke rumah sakit tidak ada gejala Penyakit. tapi waktu tinggal di kampus penyakit tersebut kumat.
Setelah,keluar masuk Rumah Sakit.yang tak terhitung lagi.Sakit,langsung di bawa ke RS.sampai di RS,hasil opname kelelahan,banyak pikiran lalu infus sedikit sembuh.Kembali ke Asrama kambuh lagi penyakit.Ke RS lagi,sampai di RS tidak ada penyakit.Terus berulang-ulang.Akhirnya bertanyalah dengan orang Pintar.Setelah keorang Pintar di lihat ternyata.Di Asrama ada Makhluk yang senang dengan saya.Jika masih bertahan nyawa taruhannya.Mendengar berita tersebut keluarga kaget.Lalu keluarga Musyawarah,dari pada nyawa melayang lebih baik mundur secara tidak hormat alias berhenti.
Lalu,saya berhenti Kuliah di Kampus Akbid tersebut,dalam hati saya”nganggur deh,”Setelah 1 Tahun nganggur.Ayah mensuport supaya kuliah ke jurusan ke Pendidikan Sekolah Dasar di Universitas Terbuka(UT), yang kuliahnya seminggu dua kali.Kebetula Ayah saya seorang Guru SD,jadi di sarankan untuk mengikuti jejak beliau.
Pada tahun 2011 saya mengawali mengabdi di SD Negeri 55 Rejang Lebong sebagai Guru Honorer.Saya mengajar sambil kuliah.Dalam peroses kuliah tersebut,saya bolak balik Lembak curup kepahiang, walaupun pada awalnya gaji saya hanya Rp.200.000,- karena baru tahap mengajar.
Setelah sekian lama honor,gaji saya setara juga dengan Guru Honorer lainnya.Menjalani aktifitas Mengajar sambil honor ku jalani selama 5 Tahun.Alhamdulillah pada tahun 2017 saya menyandang gelar Sarjana Pendidikan yang di singkat ” S.Pd”.Wah dalam hati.Gelar ini di dapat juga walau dengan Lika liku yang berat.
Sering terdengar di telinga cemohan orang bahwa kuliah di UT itu Kuliah-kuliah.Karena Kuliahnya seminggu cuman dua kali bertatap muka.Memang sakit mendengar ocehan orang tersebut.Tapi dalam pikiran saya”hidup ini tidak lepas dari komentar orang lain”tidak mungkin saya menutup mulut mereka karena mulut mereka banyak sedangkan tanganku hanya dua Jadi saya putuskan,hanya menutup kedua telinga saya dengan kedua tangan saya.selalu sabar anggap saja hujatan orang menjadi motivasi saya untuk kedepannya lebih baik lagi,.
Pada tahun 2019 Ada program Tenaga Sukarela yang di singkat TKS. Alhamdulillah Saya termasuk Guru honorer yang mendapat Program tersebut.Gaji TKS boleh di katakan hampir empat kali lipat dari gaji yang selama ini saya terima.Gaji yang saya terima selama ini cuman Rp.900.000 per tiga bulan.jadi kalau di bagi perbulan hanya Rp.300.000,-Perbulan.
Sedangkan gaji Tks,yang saya terima 1jt perbulan.Walaupun kadang nerima tiga bulan sekali dengan jumlah Rp.3.000.000,-.Program Ini sangat membantu bagi Kami yang honorer walaupun tidak menentu kadang 3 bulan sekali malah sampai 6 bulan sekali tapi tetap di syukuri, semoga untuk kedepannya ada keajaiban yg membawa kabar bahagia untuk seluruh Guru Honorer pantang menyerah selagi itu baik…
INTAN PURNAMA SARI,S.Pd
SD NEGERI 55 Rejang Lebong…