SUARA HATI GURU SBU#20

Pahlawan, Pendidikan53 Dilihat

Horeee Aku Lulus di Air Nau

Oleh : Meliza,S.Pd

Masih teringat jelas 2 tahun yang lalu tepatnya 2018 silam dengan kata-kata “kamu tidak akan bisa lulus jika tidak memiliki uang”.Ketika hari itu aku mulai berdiskusi dengan ibu dan bapak, sehinga mereka berpikir benar terasa sia-sia menyekohlakan anaknya, ketika itu juga aku memberi penjelasan kepada mereka tidak semua hal didunia ini harus bertimbal balik dengan uang, beberapa minggu kemudian bapak mulai drop mendengar kata-kata itu. Pada tahun yang sama diberbagai wilayah terutama di wilayah Rejang Lebong sedang mengadakan Tes CPNS yang berbasis Chat, aku sih dengan sedikit keraguan untuk mengikuti alurnya tes dengan berbagai tahap yang telah dilalui dari pembuatan akun sampai pemberkasan online, dengan jarak yang tidak terlalu lama tes SKD online telah dilewati dengan hasil yang sedikit mengecewakan, ya ngak papa karena katanya ada perengkingan, alhamdulillah ternyata dianatara 2 nama pria yang hebat terselip awalan nama “M” dengan wajah yang sedikit ceriah otakpun sudah bergelut dengan memikirkan tes SKB, satu bulan telah dilewati tes SKB juga telah dilaksanakan saatnya menunggu pengumuman dari Pusat dengan berbagai perasaan yang bercampur aduk dan kata-kata tidak sedap mulai tercium, bapak juga belum sembuh dari penyakit yang mengerogoti tubuhnya. Tepat diakhir 2018 jatuh ditanggal 31 Desember pukul 08:15 WIB ada seorang ayuk yang berteriak dari rumahnya “bahwa dari 260 yang LULUS SKB ada namamu” katanya.

Pada saat itu juga aku yang sedikit tertutup dengan kedua orang tua mulai menghampiri mereka yang sedang duduk sambil menyatap kopi hangat sambil memeluk mereka dan mengatakan terima kasih atas Do’a dan dukungan kalian selama ini yang selalu membuat aku semangat untuk menapaki jalan yang penuh dengan batu kerikil ini.

Ini bukan akhir dari sebuah perjalanan tapi awal mula aku memulai semuanya. Memang sih Air Nau(bedeng) tidak asing terdengar ditelingga ini tapi aku tidak tahu bagaimana bentuk Desa Air Nau itu sendiri ?..

Dengan sinar matahari yang sangat cerah kami mulai menyusuri jalan hingga mulai memasuki daerah Air Nau dimana tanjakan yang begitu hebat batu besar berserakan, jalan licin sehingga sepatu yang dulunya dikaki pindah ketangan karena jalannya tidak seperti apa yang kita bayangkan, terimakasih untuk kamu yang telah berjalan bersamaku selama ini, dia adalah sosok lelaki yang super sih bagiku, jujur,  penyabar, tanggung jawab terhadap apapun itu, dia bukan sekedar teman biasa tapi sudah aku anggap seperti kakak kandungku sendiri, terima kasih ya bapak Setya Handoyo Kusuma, S.Pd atas semuanya tanpa kamu mungkin aku akan jadi anak sekolah lagi yang akan diantar jemput oleh orang Tua sampai pintu gerbang sekolah.

Hari berganti tahunpun berlalu tidak terasa 2 tahun telah aku lalui di SD Negeri 163 Rejang Lebong Desa Air Nau, alhamdulillah aku sangat bersyukur diberi kesempatan untuk bersama mereka dengan sikap yang sangat terbuka untuk menerimaku ditengah-tengah mereka yang sudah sejalan dengan satu sama lain.

Sebenarnya sih aku belum begitu mahir dalam mengajar apalagi mendidik tapi aku juga tidak menyerah untuk terus belajar dari guru-guru yang lain, melihat kegigihan ibu Wasriah, S.Pd yang begitu semangat dalam mengajar dia sosok yang sangat ulet bukan hanya dari segi mengajar tapi juga ulet dalam setiap pekerjaan yang lain.

Aku sangat bangga pada beliau karena telah diberi waktu untuk dapat duduk bersama mereka. Aku sih sangat bersyukur dapat penepatan di SD 163 Air Nau baik dari segi siswa, guru, maupun warga sekitar menerima baik kedatangan kami disana walaupun dengan fasilitas seadanya tapi rasa nyaman dan kebersamaan yang saling menguatkan kami satu sama lain dalam mengemban tugas, dengan keadaan sekolah yang seadanya tidak akan membuat rasa malas menguncangi kobaran semangat kami. Dengan perlahan sekolah membaik yang dulunya bel sekolah hanya berbunyi lonceng sekarang kita sudah memiliki bel sekolah benaran, dulunya kita tidak ada leptop sekolah dan printer sekarang kita sudah memiliki itu semua,  bukan tanpa pengorban itu semua berkat bapak kepala sekolah kami yang milenial banget, dia sosok yang selalu memberi suasana baru, informasi baru, yang penting selalu membawa aura positif untuk kami.

 

 

Salam Literasi

Meliza,S.Pd

Tinggalkan Balasan