Rumah mewah

Edukasi, Humaniora14 Dilihat

Rumah Mewah

Belakangan ini kita dikejutkan dengan berita rumah mewah yang diambil barang barangnya oleh orang tak dikenal. Beritanya viral di media sosial dan media arus utama seperti kompas.com.

Kakak pemilik rumah kaget ketika melihat rumah adiknya sudah diambil semua isinya. Termasuk juga lantai marmer yang mahal itu.

Saya termasuk orang yang mendapat video tersebut di wa group dan membaca beritanya di kompas.com dan media lainnya.

Saya menjadi mentertawakan diri sendiri. Kita hidup hanya sementara dan akan ada hidup sesudah mati. Banyak orang memperkaya diri.

Ada banyak alasan orang membangun rumah mewah. Pertama karena ingin nyaman berada di dalam rumahnya. Kedua karena mereka adalah orang kaya. Jadi rumahnya harus mewah dan megah. Ketiga mereka ingin mewariskan rumah tersebut kepada anak dan cucu bila kelak telah tiada.

Kenyataannya kebahagiaan justru tak berada di dalam rumah mewah. Kebahagiaan ada dalam diri setiap manusia. Oleh karenanya kita harus mampu memperbaiki diri dan mengenal diri sendiri. Suka bertanya untuk apa kita hidup dan membahagiakan orang lain.

Mereka yang sering membahagiakan orang lain pasti akan bahagia dalam hidupnya. Apalagi bila tinggal di rumah mewah. Rumah yang mepet dekat sawah.

Rumah yang menyatu dengan alam kini sedang diserbu. Mereka ingin menyepi ke desa desa. Jauh dari keramaian kota. Bahkan ada rumah mewah yang berada di dalam hutan.

Rumah mewah nan megah tentu menjadi impian semua orang. Dulu hanya bisa diimpikan oleh mereka yang berasal dari golongan bangsawan. Rakyat jelata bertugas sebagai pelayan dan petugas keamanan dan kebersihan rumah.

Perlukah kita memerlukan rumah mewah? Bila itu dirasa perlu, segera bangunlah yang megah. Jika tidak, bangunlah istana untuk kaum fakir dan miskin agar mereka bahagia berada di dalam rumahnya yang megah.

Salam blogger persahabatan
Omjay
Guru Blogger Indonesia
Blog http://wijayalabs.com

Tinggalkan Balasan