Jarimu harimaumu

Edukasi, Humaniora43 Dilihat

Jarimu harimaumu

Ada pepatah mengatakan, mulutmu harimaumu. Tapi sekarang ini, pepatah itu berubah menjadi jarimu harimaumu. Banyak orang berkomunikasi lewat jarinya. Mereka menulis dari apa yang disukai dan kuasainya.

Berhati-hatilah dalam menulis. Jangan sampai pembaca sakit hati. Kita menulis sebisa mungkin menyenangkan hati pembaca. Kalaupun harus menulis cerita sedih, cerita itu sebagai motivasi diri agar lebih baik lagi.

Sekarang ini, dengan mudah orang saling berkomunikasi dan berbagi informasi. Banyak informasi kita terima setiap harinya. Ambil yang baik dan tinggalkan yang buruk. Sebisa mungkin kita menjadi orang yang produktif dari apa yang kita sukai dan kuasai.

Saya memilih menjadi blogger dan youtuber. Sekarang sedang belajar menjadi selebgram dan tiktoker. Saya mulai memanfaatkan media sosial sebagai jalan saya mengembangkan kreativitas dan imajinasi. Ujungnya nanti saya menjadi penulis beberapa buku yang dicari pembaca.

Alhamdulillah semalam acara peluncuran dan bedah buku berburu ilmu di negeri panda yang lucu berjalan lancar. Lebih dari 100 orang mengikuti acaranya di zoom dan YouTube. Bagi anda yang belum sempat menontonnya, dapat melihat siaran ulangnya di link di bawah ini.

Setelah anda menonton, jangan lupa mohon like dan komentarnya. Lalu subscribe agar anda dapat mengikuti video berikutnya. Biasanya kami mengadakan acara di zoom setiap hari Selasa, Kamis, dan Sabtu dengan tajuk belajar bicara atau publik speaking for teacher di PGRI.

Alhamdulillah peserta belajar bicara dan belajar menulis semakin banyak pesertanya. Semuanya kami buka secara gratis di asosiasi profesi dan keahlian sejenis yang disingkat APKS.

Sudah ratusan guru menerbitkan bukunya. Ada yang diterbitkan di penerbit mayor atau besar seperti penerbit Andi Yogyakarta. Ada juga yang diterbitkan di penerbit indie seperti penerbit yayasan pusaka Thamrin dahlan yg disingkat YPTD. Buku diterbitkan gratis. Sekarang bayar seikhlasnya agar semakin banyak penulis mendapatkan mahkotanya.

Ayo kawan kawan gunakan jarimu untuk belajar menulis dan belajar bicara. Saya memulainya dengan cara meng-install aplikasi blogger dan wordpress di play’store HP saya. Sehingga saya tak perlu membuka laptop untuk menulis. Cukup dengan menggunakan ponsel pintar saya.

Cara membuat blog itu mudah sekali. Kita bisa mencarinya di Google dan YouTube. Banyak orang baik yang akan membantu kita dengan berbagai tutorialnya. Anda hanya perlu duduk sebentar dan belajar secara otodidak. Hal itulah yang saya lakukan sehingga bisa berbagi ilmu kepada kawan kawan guru dari seluruh Indonesia.

Gunakan jarimu menjadi pena digital yang mampu membuatmu berprestasi. Saya bergabung di komunitas siberkreasi. Di sana banyak sekali orang yang berbaik hati mengajarkan literasi digital. Saya menginstal aplikasi siberkreasi di play store sehingga saya tahu 4 pilar literasi digital.

Pertama digital skill
Kedua digital ethnic
Ketiga digital culture
Keempat digital safety.

Digital skill atau keterampilan digital adalah cara kita memanfaatkan media sosial dan belajar berbagi aplikasi sehingga keterangan digital kita terus meningkat. Seperti memanfaatkan Instagram, blog, dan YouTube sebagai media pembelajaran.

Digital ethnic atau etika digital kita pelajari untuk membangun kebersamaan sesama netizen atau para pengguna internet. Kita hati hati dalam berucap dan menulis. Lisan dan tulisan kita harus mampu diri agar tidak melanggar etika dalam bergaul di dunia Maya.

Digital culture atau budaya digital kita pelajari agar kita mampu memberikan budaya yang positif dikalangan pengguna internet. Banjiri internet dengan tulisan tulisan yang positif dan memotivasi orang lain agar menjadi lebih baik. Kita bergotong royong agar berita bohong atau hoaks dapat kita perangi. Mulailah dengan budaya digital yang baik.

Digital safety kita pelajari agar kita aman dalam bergaul di dunia Maya. Sering kita dapati ada wa kawan kita di hack oleh orang tak dikenal. Kemudian mereka meminta pulsa atau sejumlah uang. Lindungi anak anak kita dari orang jahat yang ingin berbuat tidak baik. Itulah pentingnya kita menjaga keamanan digital kita.

Alhamdulillah seharian kemarin acara saya padat merayap dari pagi hingga sore hari. Semua dikerjakan dari rumah karena adanya pandemi. Saya menonton acara pelepasan siswa SMP labschool Jakarta dari rumah. Berikut ini link acaranya.

Sudah ribuan orang menonton acaranya. Itu tandanya kontennya bagus dan disukai banyak orang. Kita harus menjadi konten kreator seperti itu. Acaranya bagus dan menginspirasi banyak orang.

Gunakan jarimu untuk berprestasi. Saya berusaha sebisa mungkin untuk belajar dan berbagi kepada banyak orang. Kemarin saya diminta kembali menjadi narasumber Indonesia semakin cakap digital dari Kominfo. Ada masukan dari salah satu panitia yang bagus sekali. Berikut saya copas infonya untuk anda baca.

Selamat siang Pak Wijaya, sebelumnya ijinkan saya mengucapkan terima kasih banyak atas kesediannya untuk mengisi acara selama seminggu ini pak, saya ijin memberikan beberapa masukan, mungkin untuk materinya boleh diperbanyak masuk kedalam materi yang membahas tentang teknis digital pak karena banyak peserta yang bertanya mengenai keterampilan teknis yang dapat mereka aplikasikan. Semoga berkenan ya Bapak 🙏 Terima kasih.

Saya termasuk orang yang suka dan senang mendapat masukan. Dengan begitu saya akan berusaha lebih baik lagi dalam menyampaikan materinya. Ternyata tidak mudah menyampaikan materi dengan baik. Tapi bisa dilakukan kalau kita mau belajar dan berguru kepada pakarnya.

Saya belajar kepada banyak orang. Bagi saya setiap orang adalah guru. Salah satunya mas Banyumurti yang banyak menginspirasi saya dalam belajar dan berbagi ilmu literasi digital. Berikut ini ajakan beliau.

Kakak-kakak yang luar biasa, izin sedikit berbagi.
Karena mulai minggu ini roadshow Webinar Makin Cakap Digital sudah mulai digelar, saya coba kompilasi presentasi yang pernah saya bawakan dalam 6 bulan terakhir dan dibagi ke dalam 4 pilar Literasi Digital

Bisa dilihat dan diunduh (jika diperliukan) di tautan berikut:
http://www.banyumurti.my.id/2021/06/presentasi-untuk-4-pilar-modul-literasi.html

Masih sangat sedikit, dan mungkin juga tidak tepat penempatan atau materinya. Kata beliau yang rajin berbagi ilmunya.

Demikianlah sedikit tulisan ini saya bagikan kepada anda. Semoga bermanfaat dan membuat kita sama sama belajar. Di atas langit ada langit. Kita belajar menjadi orang yang narsis dan tetap eksis dalam belantara internet yang tak pernah tertidur pulas.

Salam blogger persahabatan
Omjay
Guru Blogger Indonesia
Blog http://wijayalabs.com

Tinggalkan Balasan