Menjadi Guru Influencer yang Berdampak Bagi Semua dengan 4 Kompetensi Guru

Wijaya Kusumah

Edukasi, Terbaru, YPTD58 Dilihat

Saat ini kaum muda milenial bisa membangun sebuah pengaruh dan memiliki follower sesuai minat, bakat dan keahliannya. Melalui blog, youtube, instagram, tiktok dan lainnya kini semua bisa berpeluang menjadi seorang influencer.

Bagaimana dengan seorang guru? Guru pun tidak boleh ketinggalan dengan para siswanya. Guru harus dapat berperan aktif juga menjadi influencer yang baik. Di tengah maraknya konten- konten yang kurang baik beredar di media sosial, maka tugas guru adalah menetralisir dan membuat konten yang edukatif.

Menjadi guru influencer sebenarnya merupakan sebuah keharusan untuk di era sekarang, mengapa demikian? Karena guru harus memberikan pengaruh yang positif kepada siswa terlebih kepada para masyarakat.

Yang terpenting adalah memiliki kemauan dan berani eksis di media sosial. Eksis dalam hal ini artinya adalah dapat menyampaikan konten konten edukatif atau pembelajaran yang bermanfaat melalui media sosial.

Untuk dapat menjadi guru influencer, guru perlu memahami terlebih dahulu peran dan kompetensi dasar apa yang perlu dikuasai sebagai seorang guru.

Guru memiliki peran yang sangat penting serta beban tugas yang berat, tidak hanya bertanggung jawab kepada para anak didiknya, melainkan juga kepada negara, untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.

Terdapat 4 kompetensi utama yang harus dimiliki guru, yang tertuang dalam Undang- Undang Tentang Guru dan Dosen No 14 Tahun 2005, yaitu :

1. Kompetensi pedagogik

Kompetensi Pedagogik Guru adalah kemampuan atau keterampilan guru yang bisa mengelola suatu proses pembelajaran atau interaksi belajar mengajar dengan peserta didik.

Setidaknya ada 7 aspek dalam kompetensi Pedagogik yang harus dikuasai, yaitu:

  • Karakteristik para peserta didik. Dari informasi mengenai karakteristik peserta didik, guru harus bisa menyesuaikan diri untuk membantu pembelajaran pada tiap-tiap peserta didik. Karakteristik yang perlu dilihat meliputi aspek intelektual, emosional, sosial, moral, fisik, dll.
  • Teori belajar dan prinsip pembelajaran yang mendidik. Guru harus bisa menerangkan teori pelajaran secara jelas pada peserta didik. Menggunakan pendekatan tertentu dengan menerapkan strategi, teknik atau metode yang kreatif.
  • Pengembangan kurikulum. Guru harus bisa menyusun silabus dan RPP sesuai dengan ketentuan dan kebutuhan. Mengembangkan kurikulum mengacu pada relevansi, efisiensi, efektivitas, kontinuitas, integritas, dan fleksibilitas.
  • Pembelajaran yang mendidik. Guru tidak sekedar menyampaikan materi pelajaran, namun juga melakukan pendampingan. Materi pelajaran dan sumber materi harus bisa dioptimalkan untuk mencapai tujuan tersebut.
  • Pengembangan potensi para peserta didik. Setiap peserta didik memiliki potensi yang berbeda-beda. Guru harus mampu menganalisis hal tersebut dan menerapkan metode pembelajaran yang sesuai, supaya setiap peserta didik bisa mengaktualisasikan potensinya.
  • Cara berkomunikasi. Sebagai guru harus bisa berkomunikasi dengan efektif saat menyampaikan pengajaran. Guru juga harus berkomunikasi dengan santun dan penuh empati pada peserta didik.
  • Penilaian dan evaluasi belajar. Penilaiannya meliputi hasil dan proses belajar. Dilakukan secara berkesinambungan. Evaluasi terhadap efektivitas pembelajaran juga harus bisa dilakukan.

Kompetensi Pedagogik bisa diperoleh melalui proses belajar masing-masing guru secara terus menerus dan tersistematis, baik sebelum menjadi guru maupun setelah menjadi guru.

2. Kompetensi kepribadian

Kompetensi Kepribadian berkaitan dengan karakter personal. Ada indikator yang mencerminkan kepribadian positif seorang guru yaitu: supel, sabar, disiplin, jujur, rendah hati, berwibawa, santun, empati, ikhlas, berakhlak mulia, bertindak sesuai norma sosial & hukum, dll.

Kepribadian positif wajib dimiliki seorang guru karena para guru harus bisa jadi teladan bagi para siswanya. Selain itu, guru juga harus mampu mendidik para siswanya supaya memiliki attitude yang baik.

3. Kompetensi profesional

Kompetensi Profesional Guru adalah kemampuan atau keterampilan yang wajib dimiliki supaya tugas-tugas keguruan bisa diselesaikan dengan baik.

Keterampilannya berkaitan dengan hal-hal yang cukup teknis, dan akan berkaitan langsung dengan kinerja guru. Adapun indikator Kompetensi Profesional Guru diantaranya adalah:

  • Menguasai materi pelajaran yang diampu, berikut struktur, konsep, dan pola pikir keilmuannya.
  • Menguasai Standar Kompetensi (SK) pelajaran, Kompetensi Dasar (KD) pelajaran, dan tujuan pembelajaran dari suatu pelajaran yang diampu.
  • Mampu mengembangkan materi pelajaran dengan kreatif sehingga bisa memberi pengetahuan dengan lebih luas dan mendalam bagi peserta didik.
  • Mampu bertindak reflektif demi mengembangkan keprofesionalan secara kontinu.
  • Mampu memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam proses pembelajaran dan juga pengembangan diri.

Dengan menguasai kemampuan dan keahlian khusus seperti yang sudah dijelaskan di atas, diharapkan fungsi dan tugas guru bisa dilaksanakan dengan baik.

Dengan demikian, guru mampu membimbing seluruh peserta didiknya untuk mencapai standar kompetensi yang sudah ditentukan dalam Standar Nasional Pendidikan.

4. Kompetensi sosial

Kompetensi Sosial berkaitan dengan keterampilan komunikasi, bersikap dan berinteraksi secara umum, baik itu dengan peserta didik, sesama  guru, tenaga kependidikan, orang tua siswa, hingga masyarakat secara luas.

Indikator dari Kompetensi Sosial Guru diantaranya:

  • Mampu bersikap inklusif, objektif, dan tidak melakukan diskriminasi terkait latar belakang seseorang, baik itu berkaitan dengan kondisi fisik, status sosial, jenis kelamin, ras, latar belakang keluarga, dll.
  • Mampu berkomunikasi dengan efektif, menggunakan bahasa yang santun dan empatik.
  • Mampu berkomunikasi baik secara lisan maupun tulisan.
  • Mampu beradaptasi dan menjalankan tugas sebagai guru di berbagai lingkungan dengan bermacam-macam ciri sosial budaya masing-masing.

4 kompetensi wajib yang tersebut diatas menjadi dasar yang baik untuk bekal menjadi seorang guru influencer, sehingga tidak asal mengunggah konten tetapi konten harus disesuaikan dengan konten konten yang mendidik, edukatif, dan pastinya positif.

Dengan menjadi seorang guru influencer, maka kita akan menjadi bagian dari agen digital pembawa kebaikan. Selain itu, guru juga berpeluang untuk menghasilkan income tambahan alias cuan jika sudah jadi guru influencer.

Gunakan media sosial untuk sharing pendidikan, berbagi ilmu, sarana belajar siswa dan ngebranding diri sebagai seorang guru influencer Indonesia yang bermartabat.

Demikian informasi mengenai Menjadi Guru Influencer dengan 4 Kompetensi Utama Guru, semoga dapat menambah wawasan dan dapat bermanfaat.

Tinggalkan Balasan