Tirai Bambu Membawa Berkah
Delismar, S.Pd., M.Pd
Guru SMP Negeri 5 Kota Jambi
Bunyi telpon….mungkin biasa kali ya….tapi telpon dari Kementerian…… WOW……hal yang sangat dinantikan tentunya bagi semua guru di tanah air, betapa tidak, karena Bu Isti dari Kementerian memberikan informasi perihal saya diundang belajar STEAM dan HOTS di luar negeri. Alhamdulillah terpilih menjadi salah seorang guru yang diberangkatkan ke China , tepatnya “Pelatihan Guru Ke luar Negeri di China University of Mining and Technology (CUMT) di Jiangsu China. Kegiatan dilaksanakan oleh Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Dasar Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Tujuan pelaksanaan kegiatan ini adalah dalam rangka mengantarkan guru menjadi guru yang profesional, bermartabat, dan sejahtera. Hal ini sesuai dengan visi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, yakni terbentuknya insan serta ekosistem pendidikan dan kebudayaan yang berkarakter dengan berlandaskan gotong royong.
Pokoknya beda deh rasanya mendapatkan kehormatan untuk belajar bersama 50 orang guru SD dan SMP berprestasi dan berdedikasi 2017 dan 2018 yang tergabung dalam finalis guru berprestasi, finalis Inovasi Pembelajaran (Inobel). Walaupun keberangkatan ke luar negeri di bidang pendidikan bukan yang pertama kali bagi saya karena sebelumnya terpilih mengikuti overseas training ke Melbourne, Australia (2013); Malaysia, Singapura, Thailand (2014). Negara Tirai Bambu adalah negara ke 5 bagi penulis bisa menimba ilmu. Puji syukur tak lupa penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan nuansa baru untuk berkiprah di dunia pendidikan. Siapa sih yang tidak kenal dengan ungkapan “tuntutlah ilmu walau sampai ke negeri China ”, hadis sahih ini sering digunakan para Da’i dan motivator dalam berbagai kesempatan untuk menekankan betapa pentingnya mencari ilmu. Alhamdulillah, bisa membuktikan sendiri bagaimana belajar di Negara Tirai Bambu.
Sebelum keberangkatan, dari provinsi Jambi ada 2 orang yang berangkat, ke Belanda (Finalis Gupres SD 2017) melapor sekaligus pamit ke Kepala Dinas Kota Jambi (Drs. Arman, S.E.) dan Wali Kota Jambi (Dr. H. Syarif Fasha, S.E., M.E.). Apresiasi dari para pejabat daerah sangat dirasakan sekali baik moril maupun sprituil. Beliau-beliau berpesan kepada kami untuk memanfaatkan kesempatan ini semaksimal mungkin karena tidak semua guru memiliki kesempatan belajar ke luar negeri.
Kegiatan pelatihan dilaksanakan selama 21 hari (3 Maret 2019 s.d. 21 Maret 2019), Kamis, 7 Maret 2019, pagi dengan suhu 20C kegiatan diawali. Hidung yang tak lagi kompromi serasa tak kuat mengikuti kegiatan, ternyata motivasi mengalahkan semuanya. Sarapan tetap seperti biasa, lahap sekali dengan menu yang bervariasi dan unik (beda dengan biasa, misalnya bakpaw, jagung, rebusan telur). Hari ini kembali berangkat dengan bus mengikuti kegiatan kunjungan ke kampus CUMT, yang merupakan Universitas Internasional Pertambangan dan Teknologi terbaik di China, bisa ditempuh perjalanan selama lebih kurang setengan jam. Sepanjang perjalanan berbagai macam komentar teman-teman melihat pemandangan. Pepohonan tanpa daun tetap menjadi sorotan mata yang tidak menghilangkan nuansa cantiknya. Sejauh mata memandang ingin rasanya untuk mampir, tapi apalah daya kami harus mengikuti kegiatan yang sudah terprogram oleh panitia. Otomatis kami harus menahan diri, semoga ada waktu untuk itu semua.
Kegiatan yang kami ikuti banyak sekali, mulai dari pendalaman materi STEAM, HOTS, kunjungan sekolah, mengenal budaya China. Kursus dasar Bahasa China terasa asik yang diajarkan oleh seorang yang sangat cantik yaitu Yaqin Xu. Pembelajaran tentang shopping, pembelajaran ini sangat penting apalagi bagi kami yang mereka yakini akan berbelanja selama tinggal di China . Bagaimana percakapan yang dilakukan jika bertransaksi dalam bahasa China. Kalimat yang digunakan jika menanyakan berapa harga barang, menanyakan tentang tentang warna, ukuran, berapa panjang dari barang yang akan dibeli, menyatakan mahal atau murah. Kami juga belajar mengenal mata uang China mulai dari yang terkecil sampai terbesar termasuk bagaimana menyebutnya dalam percakapan. Juga kami belajar tentang waktu, misalnya hari, tanggal, jam, menit, dan detik. Tak lupa bagaimana berkenalan dalam bahasa China . Yang tidak kalah menarik lagi, Yaqin Xu menjelaskan tempat-tempat wisata dan makanan khas China . Kalau kami bayangkan, seperti anak SD belajar mengenal huruf dan kemampuan dasar lainnya. Pokoknya seru deh dengan bermacam tingkah pola teman-teman yang terkadang membuat semua tertawa sehingga pembelajaran terasa begitu menyenangkan.
Pengetahuan lain yang kami dapatkan banyak sekali, misalnya sejarah pendidikan dasar Xuzhou dan Kyushu China sebagai pusat sejarah dan budaya nasional. Xuzhou juga merupakan tempat kelahiran budaya Han dan berpengaruh besar terhadap dunia pendidikan. Kota ini memiliki sekolah dasar sebanyak 2138 dengan jumlah siswa 164 juta, hampir seperenam dari total penduduk Jiangsu. Yang berkesan dari pembelajaran yang diberikan kepada kami adalah Chinese Calligraphy and Chinese Painting dengan narasumber Prof. Chen Xuei. Mengetahui tentang cara menulis kaligrafi China dan filosofinya serta langsung dipraktekkan. Kami mencoba menuliskan tentang urutan angka di atas kanvas atau kertas gambar kuas untuk menggambar dan segelas air. Setelah itu menuliskan nama sendiri ke bahasa China, ternyata tidak semua nama bisa ditranslet ke Bahasa China, misalnya Delismar, yang bisa hanya deli saja. Ternyata menulis dalam bahasa China mempunyai trik sendiri walaupun sudah melihat kamus, misalnya buat seperti kotak ada caranya, mana garis yang ditarik terlebih dahulu. Menentukan kata dan kalimat yang sudah beda tulisan bila dirangkai.
Kampus dengan luas 260 hektar ini juga memiliki satu ruangan smart learning center. Ruangan tersebut terdapat media yang digunakan dalam pembelajaran yang menggunakan TIK. Sebelum menuju ruangan tersebut, kami melewati danau yang indah, tak ada alasan untuk tidak mengabadikan disepanjang danau bersama teman-teman. Danau yang terletak ditengah kampus menambah suasana menyenangkan. Danau yang dikelilingi bangunan tinggi yang ternyata ruangan kampus, jembatan yang menghubungkan antar bangunan kami tapaki dengan kagum, angsa yang berenang kesana kemari menambah daya tarik, terlihat beberapa orang asik membaca buku. Antusias peserta semakin bertambah saat diperkenankan mencoba media yang super canggih. Kita hanya mengklik apa nyang kita inginkan, bisa berupa video, power point (ppt), dan hal-hal lain termasuk tutorial juga tak ketinggalan ada pada media tersebut. MasaAllah….terucap dari bibirku, seandainya media ini bisa kumiliki di sekolah kami alangkah berbahgianya kami sebagai guru dalam mendidik anak bangsa. Hal ini menjadi idaman setiap guru, mudah-mudahan di Indonesia sudah ada juga menerapkan pembelajaran seperti ini.
Ruangan yang tak kalah menariknya adalah ruangan yang dipasang televisi dimana seorang guru dapat menjalankan tugasnya dalam menerangkan materi untuk lebih dari satu kelas dalam satu waktu. Ruangan belajar yang ditata dengan apik dengan meja kursi yang mudah untuk dimobilisasikan. Televisi yang dipasang di salah satu dinding ternyata dapat dioperasikan seperti layaknya laptop yang bisa di touchscreen.
Untuk melihat bagaimana pelaksanaan pembelajaran di China pelaksanaan atau penerapan model pembelajaran inkuiri dan Problem Based Learning (PBL), model inkuiri dan PBL dengan STEAM, kami melakukan kunjungan ke SD Wang Jie Primary School, The Secondary School Affiliated to CUMT, Xuzhou Xin yuan Junior High School. Mengetahui lebih jauh pembelajaran yang sesuai dengan materi, model, dan sarana prasarana akan menciptakan pembelajaran dengan konsep STEAM. Pembelajaran dengan STEAM mampu menciptakan proses belajar mengajar sangat menarik dan bermakna. Walaupun dalam satu kelas mempunyai siswa yang banyak, tetapi memerankan peran masing-masing sehingga mememberikan aktualisasi dari pembelajaran tersebut. Pembelajaran yang berlangsung efektif dan efisien jika siswa dan guru berkolaborasi dengan baik. Adanya kerjasama yang baik antara pihak sekolah (kepala sekolah dan jajarannya) dalam pelaksanaan pembelajaran yang membutuhkan sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam pembelajaran.
Menggunakan bus sekitar 15 menit dari asrama dengan cukup membayar 2 yuan sebanding Rp. 4.000,- kami mengunjungi salah satu tempat rekreasi yang cukup terkenal di China, yaitu Yanglong Lake. Seperti di negara maju lainnya, bus tersebut dilengkapi CCTV sehingga memberikan kenyamanan bagi penumpangnya. Ternyata……kejutan yang kami dambakan adalah menyaksikan bunga bermekaran sepanjang jalan yang selama ini hanya dilihat di media televisi. Sekarang dengan sepuas-puasnya dapat menikmati karunia Tuhan Yang Maha Kuasa atas semua itu yang memandakan akan datanganya musim semi di Negara Tirai Bambu. Beberapa nilai yang bisa diajadikan contoh adalah sepanjang jalan tidak ditemukan sampah sekecil apapun. Ternyata, di danau ini ada peraturan, diantaranya tidak boleh terlalu lama berada pada tempat tertentu.
Kunjungan ke Confusius Temple di Qufu City, Shandong Province
Kuil Confucius terletak di aderah Shandong yang berjarak dari kampus CUMT sekitar 2,5 jam perjalanan dengan menggunakan bus. Kuil Confucius merupana kuil terbesar dan paling terkenal di Asia Timur. Kuil Confucius merupakan tempat yang bersejarah dunia berdasarkan data UNESCO.
Tempat yang bersejarah lainnya adalah Mansion Keluarga Kong dan pemakaman Confucius. Kunjungan ke Danau Yun Long Lake /Aquarium, di danau dibuat aquarium sedemikian rupa seakan-akan membelah danau menjadi dua. Aqurium berisi ikan-ikan yang bewarna warni dan pengunjung dapat menikmatinya melalui kaca-kaca pembatas air yang berdiri kokoh dari pinggir danau sampai ke tengah.
Kunjungan ke Xuzhou Oxopnt Robot Technology/Pemberian materi tentang proses pembuatan robot. IUIA (International University Innivation Alliance) merupakan salah satu bentuk universitas yang memberikan pembelajaran tentang STEM (Science Technology Engineering and Math). Bagaimana disini belajar berinovasi tentang pembuatan robot dengan menggunakan program-program tertentu. Pengenalan tokoh dalam pembuatan robot juga yang berperan dalam pembuatan film-film yang memerankan aksi robot, misalnya film anak-anak yang berjudul Spyderman.
Kamis, 21 Maret 2019, Closing Ceremony, acara penutupan yang dilakukan antara panitia (pihak CUMT) dengan pihak Indonesia (pendamping dan peserta). Kegiatan penutupan acara sekaligus ramah tamah bagi pelatihan dan seluruh pihak yang terlibat dalam pelatihan ini. Sambutan peserta diwakili oleh Hardi Setiawan yang merupakan guru Matematika di Sumatera Barat. Sambutan dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia diwakili oleh Endang Setiawati. Beliau menyampaikan ucapan terima kasih dan kekagumannya terhadap pelayanan pengelola pelatihan di China. Berikutnya adalah sambutan dari deputi direktur CUMT yaitu Lan Cui. Beliau mengucapkan terima kasih kepada Indonesia karena sudah bersedia menimba ilmu di CUMT, mempercayakan CUMT untuk mengurus proses pelatihan, dan bersedia serta senang hati jika pelatihan selanjutnya masih diberikan kepercayaan. Ditampilkannya acara hiburan, diantaranya tarian nusantara Gemuh Famire yang berasal dari daerah Nusa Tenggara Timur yang ditampilkan oleh 13 peserta.
Great Wall…….siapa yang tidak kenal, tujuh keajaiban dunia. Puji syukur tak henti-henti saya ucapkan karena tidak terbayang dalam benak sedikitpun untuk bisa menginjakkan kaki di Tembok China yang sangat luar biasa indahnya, tak sempurna jika kita ke China tidak sampai kesini. Selama di Beijing, lokasi Great Wall kami didampingi oleh dua orang mahasiswa Indonesia yang kuliah disana, salah satu mahasiswa tersebut ternyata berasal dari Jambi. Mereka mendampingi kami dengan penuh tanggung jawab dan penuh rasa persaudaraan. Kedatangan kami di Beijing, disambut dengan sangat baik sekali di Kedubes RI di China, momen tersebut kami gunakan untuk berbincang dengan waktu yang sangat singkat dan menyempatkan diri untuk berfoto bersama Beliau.
Pelatihan selama 21 hari akhirnya berakhir sudah, meninggalkan kenangan yang tak akan pernah terlupakan. Pengalaman selama perjalanan, pelaksanaan pelatihan, sampai pelaporan akan memberikan nilai tersendiri ke depan. Hal-hal yang berkesan yang bisa menambah motivasi baik untuk peserta didik, teman sejawat sekaligus hal yang menjadi poin untuk bisa dishare. Berbagai kesempatan diseminasi kepada teman sejawat melalui beberapa kegiatan, diantaranya sosialisasi saat menjadi Sahabat Rumah Belajar (calon duta rumah belajar 2019) di forum MGMP di Kota Jambi, narasumber TIK di Provinsi Jambi, narasumber di Webinar Nasional, narasumber di kuliah umum Pascasarjana Universitas Jambi. Keberangkatan ini juga berkah karena menjadi finalis Gupres Tingkat Nasinal 2018 dan akhirnya dipercaya menjadi juri pemilihan Guru dan Tenaga Kependidikan 2020 tingkat Kota Jambi dan salah satu dari dua orang guru menjadi juri di Tingkat Provinsi Jambi. Dengan alasan terpilih ke China tersebut, dipercaya kembali menjadi Fasilitator Sekolah Model Provinsi Jambi. Kalau dituliskan hikmah dari keberangkatan ke Negara Panda ini, sangat banyak sekali, ini hanya sekedar berbagi pengalaman kepada teman-teman guru untuk senantiasa mengupdate ilmu kita sebagai guru karena dengan demikian kita akan meningkatkan harkat dan martabat sebagi seorang guru yang dicintai peserta didik dalam menggapai cita-cita mereka.
Terima kasih Pak Prawoto, Bu Elvira, Bu Neneng, Bu Isti, Pak Hary, dan Bu Rohmi. Selama berpetualang di China, terima kasih kepada guide sekaligus narasumber yang profesional: Wang Chan, Mis. Mona, Wang Zhou Bo, Phaterson, Chano, Bahman. Semoga tujuan pelaksanaan kegiatan ini adalah dalam rangka mengantarkan guru menjadi guru yang profesional, bermartabat, dan sejahtera tercapai. Hal ini sesuai dengan visi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, yakni terbentuknya insan serta ekosistem pendidikan dan kebudayaan yang berkarakter dengan berlandaskan gotong royong.
Dengan adanya pelatihan 1000 orang guru ke luar negeri di 3 negara yaitu Belanda (Leiden University), Australia (Queensland University), dan China China University of Mining and Technology (CUMT), pada tahun 2019 dapat mengantarkan guru meningkatkan kompetensi dan pengembangan keprofesian pendidik Pendidikan Dasar dalam menjalankan tugas mencerdaskan anak bangsa. Pada akhirnya terbentuk generasi penerus yang berkarakter yang sangat dibutuhkan bangsa Indonesia tercinta.