XUZHUO MENJADI MOTIVASI PERUBAHAN DIRI

Humaniora114 Dilihat

XUZHUO MENJADI MOTIVASI PERUBAHAN DIRI

Oleh

Hapizoh, M.Pd

Guru SMP Negeri 26 Kota Palembang

Finalis Guru Berprestasi Tingkat Nasional Tahun 2018

 

Alhamdulilah puji syukur kehadirat Allah SWT, Anugrah dari finalis Guru Berprestasi Tahun 2018 membuat saya menapakkan kaki ke Negeri Tirai Bambu.

Provinsi Sumatera Selatan selain saya, dari pengawas ada Ibu Yustinawati ke Australia dan Ibu Dian Widya Iswara dari LPMP juga ke China. Tanggal 27 Februari 2019 saya bertolak dari Palembang menuju Jakarta untuk mendapatkan pembekalan dari Kemdikbud.

hapizoh

Apa itu STEM dan HOTS.

 

Kami belajar di kampus CUMT dan jadwal belajar kami semua sudah dipersiapkan selama 21 hari. Bapak/ibu rekan guru yang saya banggakan di sini saya akan saling berbagi dengan bapak/ibu semua selama di kota Xuzhuo Provinsi Jiangsu China kami bukan hanya belajar tentang STEM dan HOTS tetapi juga tentang pendidikan karakter dan budaya.

 

Kami berada di kota pendidikan China yaitu Kota Xuzhuo Provinsi Jiangsu. Merupakan kota teraman di China setelah Beijing, yang ada di benak saya sebelum berangkat akan menemui Negara yang populasi penduduknya terbesar di dunia, kota yang tidak teratur.

Namun saya dibuat tercengang, mashaAllah semuannya  jauh dari yang saya bayangkan. Kota yang bersih, indah dan warganya yang ramah. Sangat welcome dengan kedatangan kami. Disambut dengan cuaca di bawah 10 derajat peralihan dari musim dingin ke musim semi.

Hapizoh

Warganya yang sangat mencintai lingkungan, begitu tinggi jiwa nasionalisme dan patriotismenya. Bagaimana peserta didiknya yang nilai karakternya benar-benar sudah tertanam pada jiwa mereka sejak dini. Sikap saling menghormati dan menghargai, disiplin yang tinggi, kerjasama dan kerja kerasnya dalam belajar. Pola pembelajaran yang di terapkan di kurikulum 2013. Kami mendapat pesan sebelum berangkat, dengan menggunakan prinsip ATM, adopsi, tiru, dan modifikasi disesuaikan dengan karakteristik sekolah dan peserta didik kita.

 

Disini, di sekolah Xuzhuo saya melihat dari dekat bagaimana sistem pembelajaran di China. Antara guru dan peserta didik tidak ada jurang pemisah. Dengan tidak mengesampingkan etika peserta didik terhadap  guru. Kami melihat pembelajaran di China bagaimana antusiasnya anak-anak belajar, bagaimana dekatnya ikatan emosi  mereka dengan guru.

 

Kami bertanya, mengapa anak begitu antusiasnya belajar. Jawaban mereka adalah mereka menerapkan pendidikan yang berlandaskan cinta dan kasih sayang. Itu dimulai dari gurunya. Kalau mereka sudah merasa di cintai dan disayangi otomatis mereka akan selalu menunggu kita, dan perlahan mereka juga akan mencintai pelajaran yang kita berikan.

Namun mereka juga tetap memegang prinsip bahwa “ikan walau dipaksakan bagaimanapun tidak akan pernah bisa memanjat”. Dan perumpamaan itu mereka terapkan pada peserta didik mereka. Mereka berkeyakinan bahwa dengan cinta dan kasih sayang yang mereka berikan maka potensi yang ada pada setiap peserta didiknya akan keluar dengan sendirinya. Mereka tinggal mengarahkan.

 

Pendidikan mereka sudah maju, semua menggunakan teknologi paling tidak tablet atau HP android. Bagaimana mereka diajak menggunakan kemajuan teknologi secara positif dan cerdas. Disinilah bagaimana kita mengubah midset kita yang selama ini menganggap HP barang tabu bagi peserta didik kita.

 

Arus teknologi tidak dapat kita hadang hanya dengan melarang anak kita membawa HP. Karena kalau tidak ada pengawasan dan memberikan pemahaman kepada mereka bagaimana menggunakan HP secara cerdas tetap saja pengaruh negatif akan masuk ke diri mereka.

 

Ajarkan mereka menggunakan HP sebagai media pembelajaran. Di China anak dari tingkat SD sudah sangat familiar dengan teknologi. Ekskul anak SD membuat Robotic. Pembelajaran Elearning yang sangat membantu dalam memberikan materi. Budaya dan peninggalan sejarah yang terurus menggambarkan begitu jiwa nasionalisme dan patriotisme yang begitu besar dalam diri mereka.

Tidak lupa kami sempatkan berkunjung ke salah satu keajaiban dunia, Great wall. Tembok Besar China dan mengunjungi Kedubes Indonesia di China. Pembelajaran di Xuzhuo memberikan pengalaman yang sangat beharga bagi saya. Memberikan motivasi agar melakukan perubahan diri, dan mengajak guru Nusantara bahwa dalam hidup tidak ada yang mustahil, teruslah bekerja dengan hati yang ikhlas dan persembahkan apapun yang dilakukan sebagai ibadah terhadap Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa. Dan anugrah yang begitu besar saya dapatkan selama di Xuzhuo saya mendapat keluarga baru, guru-guru hebat dari seluruh penjuru nusantara, guru-guru yang penuh dedikasi tinggi terhadap dunia pendidikan.