Laa Tahzan Wa Laa Tabki
Oleh: Wiwi Widiastuti
Entah sampai kapan luka yang menyakitkan dari ucapan yang terjebak, di antara mulut dan kerongkongan
Entah sampai kapan kesedihan membelenggu jejak langkahku
Entah sampai kapan telinga ini akan bertahan mendengarkan untaian segala cacian
Entah sampai kapan hati ini berhenti tersayat tajamnya lidah yang terasah
Belum juga luka hati mengering sudah kembali basah disiram segala resah
Laa tahzan wa laa tabki
Jangan bersedih dan jangan menangis
Tuhan-Mu hanya sedikit saja mengujimu
Kenyataan ini hanyalah sebuah mimpi yang kan kembali manis laksana Shabir yang terukir
Sayap-sayap kesedihan perlahan terbang bersama waktu tergantikan kebahagiaan
Buah kesabaran dan keikhlasan membawamu pada titik awal keindahan
Dalam bingkai ketaatan
Sukabumi, 13 September 2021
KMAA 6