KMAA #23: NARSIS ITU SEHAT DAN MEMBERI KESEIMBANGAN

Ilustrasi Narsis: id.wikipedia.org.

Kadang-kadang seseorang perlu berbangga pada diri sendiri. Ada saat-saat tertentu seseorang berdiri di depan cermin dan mengagumi dirinya. Atau paling tidak berbangga pada apa yang telah ia buat. Kebanggaan itu tidak harus berdasarkan penilaian orang. Ia bisa datang secara spontan walau hanya berupa bisikan nurani atau intuisi belaka.

Berlebihankah jika seseorang berbangga atas dirinya? Salahkah seseorang mengagumi diri sendiri? Atau sekurang-kurangnya, bolehkah seseorang berbangga atau hasil karyanya? Kembali kepada individu masing-masing dengan pengalaman sendiri-sendiri. Ia bukanlah sebuah larangan, sebaliknya bukan juga suatu keharusan.

Baiklah aku sertakan pendapat ahli tentang hal ini agar memberi pencerahan. Ia menjadi pembelajaran tidak hanya bagi pembaca tetapi bagiku sebagai penulis. Sekalipun aku yang menyampaikannya bukan berarti aku telah waham secara mendalam. Justru sebaliknya. Gegara aku mau memberitahukan bagi pembaca, aku dapat informasi keren dan bernas.

Apa itu narsis dan dari mana asal-usulnya? Berikut penuturan Mbak Wikipedia (untuk selanjutnya aku sebut Mbak Wiki). “Narsisisme (dari bahasa Inggris) atau narsisme (dari bahasa Belanda) adalah perasaan cinta terhadap diri sendiri yang berlebihan. Orang yang mengalami gejala ini disebut narsisis dalam bahasa Inggris disebut narcissist.”

Sedehananya dikatakan bahwa narsis itu adalah tindakan menyukai atau mencintai diri sendiri secara berlebihan. Kawan, apapun itu jika berlebihan pasti dampaknya tidak baik alias berujung negatif. Tapi coba kita dengarkan lebih lanjut keterangan Mbak Wiki. Berikut uraiannya!

Sifat narsisisme ada dalam setiap manusia sejak lahir, bahkan Andrew Morrison berpendapat bahwa dimilikinya sifat narsisisme dalam jumlah yang cukup akan membuat seseorang memiliki persepsi yang seimbang antara kebutuhannya dalam hubungannya dengan orang lain. Narsisisme memiliki sebuah peranan yang sehat dalam artian membiasakan seseorang untuk berhenti bergantung pada standar dan prestasi orang lain demi membuat dirinya bahagia.

Biar aku catatkan kembali poin-poinnya, yaitu: Sifat narsis itu sudah ada sejak lahir, ia bisa memberi suatu keseimbangan, ia berperan secara sehat dalam diri seseorang. Jadi sekiranya sikap narsis ini diterapkan secara proporsional, pas dan tidak berlebihan akan sangat membantu.

Ia mengingatkan seseorang yang bernarsis bahwa ia memiliki sesuatu yang berharga. Karena itu, tak perlu lagi terus-terus bergantung harap pada orang lain. Tapi bukan berarti dia harus menarik diri dan memutuskan hubungan dengan orang lain.

Nah, Mbak Wiki masih ingin memberikan satu informasi bernas tentang asal-usul narsis sebelum ia pamit. Ini dia: “Istilah ini pertama kali digunakan dalam psikologi oleh Sigmund Freud dengan mengambil tokoh dalam mitos Yunani, Narkissos (versi bahasa Latin, Narcissus), yang dikutuk sehingga ia mencintai bayangannya sendiri di kolam. Ia sangat terpengaruh oleh rasa cinta akan dirinya sendiri dan tanpa sengaja menjulurkan tangannya hingga tenggelam dan akhirnya tumbuh bunga yang sampai sekarang disebut bunga narsis.”

Pembaca mungkin sedang mereka-reka pesan apa yang ingin aku sampaikan. Maka aku mau jujur bertutur bahwa hari ini aku ingin bernarsis padamu. Yaitu aku ingin menyampaikan kepadamu, sobat yang terhormat tentang apa kata orang atas karyaku. Ya, tulisan-tulisanku. Tidak semuanya aku hidangkan di hadapanmu.

Hanya beberapa komentar dari tiga tulisan di blog pribadi: teaching-is-touching.blog.spot. Ketiga tulisan itu berjudul: Teacher, Ditunjuk dan Divitakompli Sebagai Kepala Sekolah, serta Novice. Pembaca bisa menengoknya di alamat tadi.

Komentar Pembaca tentang Teacher

Blue SeaApril 17, 2020. Luar biasa ceritanya hingga mantan siswanya juga membaca. Sangat menyentuh. Hal inipun juga mengingatkan siswa-siswa saya berpuluh tahun yang lalu. Super sekali.

HerlinMay 11, 2020. Mantap bapa dosen semoga saya juga bisa seperti itu disenangi oleh murid saya dan saya belajar dari bapak kalau untuk mendaptkan banyak ilmu kita harus banyak membaca.

Wiyun Philipus TangkinApril 22, 2021. YES, you are both. I agree with your student statement. It is true. Esensi menjadi guru memang bukan hanya mengajarkan materi. Saat ini jika ingin belajar materi atau konten apapun semua bisa dengan sangat mudah didaptkan di youtube, mbah Google, dan banyak aplikasi yang lainnya. Pokoknya hanya sedia internet dan perangkatnya saja, beres.

Namun yang tidak tergantikan oleh sosok guru (saya mengatakan sosok karena memang mengenai pribadi), adalah bagaimana guru menjalankan perannya untuk menyentuh kehidupan anak didiknya, mempengaruhi dan membuat anak didik meneladaninya. Itu yang tidak akan mungkin ditelan oleh zaman. Makanya ada pepatah yang mengatakan pengaruh guru itu tidak tahu sampai mana batasnya, bahkan ketika guru yang dimaksud tutup usiapun pengaruh atau dampak dari didikannya akan bisa lintas generasi dan zaman atau bersifat kekal.

Ciri khas tulisan Bapak itu deskriptif, orang yang membacanya bisa membayangkan atau dapat terlibat langsung, mendapatkan ekspresi dan kondisi saat kejadian yang diceritakan terjadi. Bapak memang memiliki talenta menulis, jadi semangat menulis Pak Yolis, dan terus menginspirasi banyak pribadi terutama pendidik di nusantara. Tuhan memberkati Bapak dan juga keluarga!

Komentar Pembaca tentang Ditunjuk dan DIvitakompli Sebagai Kepala Sekolah

Edwin HartonoJanuary 6, 2021.  Sebuah tulisan yang menarik untuk dibaca Pak Djami, menurut sudut pandang saya. Apakah ini salah satu rencana Tuhan untuk meregangkan kemampuan seorang guru olahraga untuk menjadi pendidik manusia? Atau dengan kata lain, “Menggembalakan anak-anak.”

DFK.blogget.spotJanuary 16, 2021. Sebagai kawan ini suatu motivasi ada pada setiap orang untuk memberikan segala yang ada pada dirinya untuk kemajuan bersama, tetapi tentu ada asas-asas yang membatasi atau yang saya sebut: kausa prima, kemudian pada diri orang atau subyek tersebut sendiri atau yang disebut capacity dan capability dan ini tidak dilihat oleh subyek tersebut tetapi oleh inner cicle maupun out cicle dari subyek tersebut. Inilah sesungguh faktor atau vektor yang menjadi pendulum seseorang hadir ataupun dihadirkan sebagai pemimpin dan hal ini harusnya teruji dari kemampuan memanage diri, pikiran dan perbuatan baik dalam inner cicle maupun out cicle. Begitu pikiran saya pak Yolis semoga bersesuaian. Tuhan Yesus memberkati

Wiyun Philipus TangkinApril 21, 2021. Terima kasih Pak Yolis, tulisannya sangat detail, deskriptif karena sangat menggambarkan kejadian saat itu. Sangat hidup karena berangkat dari pengalaman hidup. Dan saya tahu persis tulisan ini, karena sudah pernah Bapak bagikan kepada saya sewaktu saya sebagai mahasiswa praktek tahun 2007 dan saat saya menjadi guru pemula mulai tahun 2008 di bawah kepemimpinan Bapak.

Apa yang bapak bagikan ini sangat konsisten dengan yang saya dengarkan bahkan baca waktu itu, karena sempat bapak membagikan tulisan mengenai pengalaman ini. Saya sangat diberkati, sangat menggugah, menginspirasi dan memotivasi. Tulisan bapak ini betul-betul bapak hidupi. Saya tahu persis karena saya melihat bagaimana bapak memotivasi guru-guru di bawah kepemimpinan bapak.

Mereka yang mungkin dianggap kurang kompeten (sering diabaikan karena dianggap tidak mampu) bahkan bapak mempercayakan posisi kepada beberapa guru tersebut dan dapat membuktikan bahwa guru-guru tersebut ternyata mampu mengembangkan diri dan excellent mengerjakan dan menyelesaikan tugas-tugasnya (ini juga berangkat dari testimoni beberapa guru tersebut).

Teruslah jadi berkat dan menginspirasi di manapun Tuhan tempatkan bapak. Emas tetaplah emas sekalipun bukan di tempat terbaik. Tuhan memberkati Bapak dan keluarga selalu.

Ini responku: Wow, Saya sangat tersanjung dengan pujian yang membesarkan kepala dan hati Saya. Saya dibuat terbang melayang di awing-awang. Semoga itu sungguh-sungguh bermuara dari hati Ms. dan teman-teman. Saya juga berdoa Agar Tuhan pun mengangkat dan menempatkan Ms dan teman-teman lebih dari yang pernah Saya raih. Dan kiranya Dia pun menjadikan Ms dan teman-teman sebagai perpanjangan tangan-Nya untuk menjangkau jiwa-jiwa.

Wiyun Philipus TangkinApril 21, 2021. Komentar saya memang yang sebenarnya. Saya dan rekan-rekan guru sewaktu di SD Makassar rasakan sewaktu bapak jadi Kepala Sekolah. Fokusnya tentu bukan pada pencapaian akan posisi tetapi pada respon ketika Tuhan percayakan. Di balik respon selalu ada tujuan mengapa dan bagaimana mengerjakannya, dan impact jangka panjang bahkan kekal adalah ketika teachnig is touching (berkenaan dengan pribadi-pribadi atau jiwa-jiwa). Semangat pak!

ybsutadiJuly 19, 2021. Idolaku bro Yolis. Tetap menulis. (ybsutadi atau biasa kupanggil Mas Yo adalah mantan rekan guru di Sekolah Dian Harapan Karawaci, 2002-2006. Beliau mengajarkan pelajaran Bahasa Indonesia, pen.).

Lalu kubalas: Matur suwun, Mas Yo. Ya aku hanya memanfaatkan waktu yang masih tersisa yang entah sampai kapan Tuhan beri. Biar aku isi dengan hal sederhana yang Moga2 bermanfaat. Actually, you have the very best ability to write. So just make it, Man!

Komentar Pembaca tentang Novice

UnknownJune 29, 2020. Tetaplah berjuang dan berkarya karena kita tidak akan pernah tau seberapa besar pengaruh hasil perjuangan dan karya kita dapat berdampak dan mengubahkan kehidupan orang lain menjadi lebih baik.

MatingmauronalJune 30, 2020. Terima kasih banyak pak. Saya tidak menyangka pak masih simpan itu puisi. Saya juga tidak sangka kalau pak akan buat tulisan dengan itu puisi. Saya berterima kasih sekali.

YomanApril 21, 2021. Terima kasih banyak pak, untuk jasa bapak yang luar biasa. Maaf sekarang jarang bermain lagi. Tapi semua ilmu yang bapak ajarkan akan selalu saya tiru untuk pekerjaan dan hidup saya. Terima kasih pak. Rindu kebersamaan.

UnknownApril 21, 2021. Bagus tulisannya. Pernah bergabung dengan klub basket Novice jadi salah satu pengalaman terbaik dalam hidup. Trima kasih Pak Yolis. Ocep.

Yulen WilaApril 21, 2021. Terima kasih pak sudah membimbing kami dengan penuh kasih saying. “Bahasa kerennya, full heart.” Itu yang selalu disampaikan kepada kami anak bimbingannya dan kami juga selalu diingatkan untuk lakukan hal yang sama ketika membimbing generasi NOVICE.

Ini tanggapanku: Terima kasih, Bu Guru Yulen. Biarlah komentar ini kembali berlaku atas ibu dan teman-teman. Saya percaya ibu dan teman-teman akan lebih hebat dari yang pernah saya buat. Itulah esensi sebuah pembelajaran bahwa seorang murid suatu kali kelak akan melebihi gurunya. Selamat berjuang, harimu masih panjang. Gb!

AlLend e meoApril 21, 2021. Terima kasih banyak bapak atas semua kebaikannya dan jasa-jasanya. Tulisannya sangat bagus dan bermanfaat buat kami sampai-sampai bulu kudukku berdiri. Aku suka puisinya membuatku terharu. Sekali lagi Terima kasih bapak.

Tanggapanku: Terima kasih, pak guru ganteng karena sudah membaca dan tinggalkan jejak. Berterima kasihlah kepada sang penulis, Ronal Matingmau, S.Pd. Tulisannya yang menggugah Saya untuk menuliskannya. Terima kasih pula kalau ia dapat memgorek kerak kenangan Anda bersama Novice. Gb!

Anita_MTApril 21, 2021. Saya teringat kembali ketika pertama kali bergabung dalam Novice. Saya yang saat itu bisa dikatakan buta (tidak paham) dibimbing dan diajari dengan sabar oleh bapak. Teman-teman pun sangat membantu saya, tidak memandang senior-junior saya mendapatkan banyak ilmu dan pelajaran berharga. Novice membuat saya bertemu dengan keluarga kedua saya. Seorang pelatih sebagai orangtua yang membimbing anak-anaknya dengan sabar dan juga saudara yang selalu ada. Saya bersyukur dan bangga menjadi bagian dari Novice, rumah kedua tempat keluarga saya berkumpul. Saya berharap akan banyak orang muda lainnya bergabung dan membangkitkan semangat Novice. Terima kasih, Pak Yolis. Untuk saudara-saudara saya yang lain di manapun berada semoga sukses selalu. Semangat NBC selalu bersama kita.

Tanggpanku: Terima kasih, ibu guru untuk komentar dan kenangannya bersama Novice. Ya. Saya berdoa Semoga anak muda NTT aau datang bergabung. Semoga mereka pun mau dibentuk seperti ibu guru dan teman-teman lainnya, para senior.

HerlinJune 28, 2021. Sangat menginspirasi untuk kami generasi muda. Karya dan perjuangan bapak membuat kami sebagai anak didik mau seperti bapak. Dan apa yang bapak perjuagkan dari tahun 2014 akan berbuah manis melalui anak-anak muda PJKR yang bapak ajar. Tuhan berkati bapak dalam semua karya bapak.

Demikian aku bernarsis ria hari ini melalui tulisan. Dengan membaca komentar para pembaca, adrenalin menulisku makin deras dan kuat memaksaku untuk terus berkarya. Semoga aku mampu memanfaatkan waktu yang masih Tuhan sediakan. Semoga tulisanku pun berterima.

Tabe, Pareng, Punten!

 

Tilong-Kupang, NTT

Sabtu, 11 September 2021 (15.05 wita)

Tinggalkan Balasan