Pembelajaran berdiferensiasi tidak bermaksud bahwa guru harus melayani setiap kebutuhan belajar siswa secara pribadi. Diferensiasi belajar justru mengajak guru untuk merancang pembelajaran yang bisa menjembatani kebutuhan belajar siswa yang beragam.
Sebagai upaya memaksimalkan pembelajaran berdiferensiasi di kelas, satu hal penting yang menjadi pokok perhatian saya adalah mempertimbangkan minat siswa. Menurut Tomlinson (2001), untuk membantu guru mempertimbangkan pilihan yang mungkin dapat guru berikan ke siswa, guru dapat mempertimbangkan area minat dan moda ekspresi yang mungkin siswa gunakan nantinya.
Tips Menarik Minat Siswa
Terdapat sejumlah tips yang bisa dilakukan oleh guru untuk menarik minat siswa antara lain: (1) menciptakan situasi pembelajaran yang menarik perhatian siswa, misalnya guru menyajikan humor atau menciptakan kejutan-kejutan di sela-sela pembelajaran; (2) menciptakan konteks pembelajaran yang dikaitkan dengan minat individu siswa, misalnya pada awal semester genap tahun ajaran saya mengajak siswa membuat teks prosedur, siswa sepakat mengangkat cooking dengan tema makanan yang terkait dengan budaya lokal. Adapun teks prosedur yang dihasilkan disepakati dalam bentuk video pendek berdurasi 3-5 menit; (3) guru mengkomunikasikan nilai dan manfaat dari apa yang dipelajari siswa, misalnya pada teks prosedur berbentuk video, selain mengembangkan kemampuan bahasa Inggris, siswa akan mendapatkan manfaat mengembangkan skill sebagai editor video sekaligus memanfaatkan smartphone sebagai sarana positif dalam pembelajaran dan; (4) guru menciptakan kesempatan-kesempatan belajar di mana murid dapat memecahkan persoalan (problem-based learning).
Saya mendapati bahwa pada pembelajaran berdiferensiasi ini, guru harus memahami bahwa setiap siswa memiliki minatnya sendiri. Artinya, minat setiap siswa tentunya berbeda-beda. Bahkan minat siswa pada topik tertentu bisa berbeda pada setiap tahun pelajaran. Tantangan yang saya hadapi sepanjang minggu ini terkait minat siswa ini adalah bagaimana saya bisa menghubungkan setia minat siswa pada konten pelajaran agar minat mereka tetap terjaga. Minat siswa yang tetap tinggi, tentunya dapat meningkatkan kinerjanya di kelas.
Menjaga dan Menemukan Minat
Selain itu, sebagai guru saya sadar bahwa ketika saya memahami minat siswa saya, maka minat mereka harus berkembang pula. Pembelajaran berdiferensiasi berbasis minat selain menarik dan memperluas minat siswa yang sudah ada, juga dapat membantu siswa menemukan minat baru. Faktanya adalah tidak semua siswa tertarik pada bahasa Inggris, maka untuk membangun minatnya, saya menggunakan tiga bahasa berbeda sebagai bahasa pengantar untuk memahami bahasa Inggris. Saya paham bahwa siswa saya sebagian berasal dari daerah pedesaan, sehingga saya sering kali pula menggunakan bahasa Toraja sebagai pengantar secara bergantian dengan bahasa Indonesia. Ini saya lakukan untuk menarik minat mereka belajar bahasa Inggris. Pada konten-konten pembelajaran saya juga mengaitkan tugas dengan kehidupan keseharian siswa. Tujuannya tidak lain untuk membangun, menjaga dan mempertahankan minat siswa.