Menginap di Villa Liku Sitonra
Kegiatan dua hari workshop Implementasi Kurikulum Merdeka di wilayah raton 4 Kabupaten Enrekang tak memungkinkan kami untuk melakukan perjalanan bolak-balik Tana Toraja-Enrekang. Terlebih mempertimbangkan jarak sekitar 130 km. Selepas kegiatan hari pertama, kami mengambil keputusan untuk menginap di sekitar sekolah. Pada awalnya kepala UPT SMAN 4 Enrekang, bapak Drs. Makhmud, menawarkan tempat untuk menginap. Beliau menganjurkan untuk menginap di rumah bapak Tamsil. Pak tamsil adalah pegawai sekolah yang murah senyum, murah hati dan selalu setia melayani kebutuhan kami selama di Maiwa.
Setelah berdiskusi sejenak, kami memutuskan untuk tidak merepotkan teman-teman di SMAN 4 Enrekang. Kami pun menganjurkan agar kami dicarikan penginapan saja. Bapak Salman, seorang calon guru penggerak menawarkan diri untuk mencarikan penginapan di sekitar Maiwa. Mengendarai motor matic 250 cc, beliau pun segera lenyap di balik tikungan. Sambil berbincang lepas dengan kepala sekolah, kami menunggu informasi dari bapakĀ Salman. Sekitar 20 menit berlalu, tibalah beliau dengan informasi bahwa ada penginapan di pinggiran Maiwa. Masih ada satu kamar yang kosong, harga per kamar per malam adalah Rp 250.000. Segera kami menyatakan setuju. Kami pamit ke kepala sekolah dan rekan-rekan guru lainnya dan bersama pak Salman menuju penginapan yang dimaksud.
Melewati jalan poros Enrekang-Makassar, kami belok ke arah kanan menyusuri lorong yang telah dibeton. Tak berselang lama kami menemui sebuah kolam besar yang tertata rapi bersama pohon-pohon hias. Jalan masuk mengitari bagian timur dan tengah kolam tersebut. Sepintas penginapan sudah menunjukkan magisnya, yakni kesejukan pepohonan rambutan di sekelilingnya, tanpa kebisingan dan tidak bercampur baur dengan rumah penduduk.
Suasana Tenang dan Asri
Penat tugas seharian segera hilang oleh sejuknya suasana Villa Liku Sitonra. Sejumlah kolam yang terdapat di depan villa mempertegas kesejukannya. Kebun mungil jagung dan sayuran juga menyapa kedatangan kami. Tenang, sejuk dan asri. Tiga kata untuk pujian saat menginjakkan kaki pertama kali di Villa Liku Sitonra.
Selain rumpun-rumpun bambu, pohon rambutan sangat dominan. Sekiranya masih panen besar rambutan, alangkah sempurnanya waktu istirahat kami sore itu. Pohon-pohon rambutan di sekitar villa hanya menyisakan satu dua buah tertinggah selepas panen.
Halaman parkir tidak begitu luas tapi sangat memadai, bisa memuat sekitar 10 minibus. Terdapat gazeb0 juga buat bersantai menikmati kopi atau teh sore. Kami menaiki villa mungil berlantai dua dengan bahan campuran beton, rangka baja dan papan. Sayangnya kami tak sempat mendokumentasikan bagian dalam kamar villa. Tak berbeda dengan kamar hotel bintang 2, kamar yang kami sewa kategori double bed. Kamar villa dilengkapi kamar mandi, dapur, TV, AC, ruang tamu mini, lemari pakaian, rak buku hingga peralatan sholat.
Pada salah satu sudut rak buku terpampang foto pemilik villa. Kami pun mencari informasinya kepada pengelola villa. Pemiliknya adalah salah seorang guru besar di Universitas Negeri Makassar.
Puas mengobati kehausan mata dan menyingkirkan lengketnya keringat di badan, kami pun beristirahat sejenak sambil merencanakan kegiatan kami berikutnya.
O ya, buat kebutuhan reservasi bisa menghubungi bapak Sam selaku pengelola villa Liku Sitonra di nomor 0852-1221-2187.