Romansa Cinta Lama Bersemi Kembali

Romansa kehidupan remaja penuh keindahan kala hari demi hari dua hati selalu tertaut saling mengisi dan mendamba satu sama lain. Namun, ada kalanya romansa yang indah tersebut berubah menjadi sumber tetesan air manakala pada satu hati tautannya telah merenggang bahkan terputus. Kandasnya romansa hati turut pula memengaruhi spirit hati di salah satu yang mendamba.

Waktu berlalu tanpa terukur jarak dan musim, daya magis ketertarikan pun bisa hadir kembali. Mengingatkan romansa masa lalu nan indah tiada duanya. Nikah yang disebut CLBK? Cinta Lama Bersemi Kembali. Demikian CLBK dimaknai oleh para remaja masa lalu, masa putih abu-abu hingga era kemeja kotak-kotak mahasiswa. Tiada terbayangkan bahagianya hari, gembiranya jiwa dan riangnya hati yang mengalami. CLBK hadir untuk menggambarkan satu hubungan asmara remaja yang telah putus tetapi terjalin kembali, tersambung kembali (bahasa gaulnya: balikan).

Ide 

Jika CLBK terasa nikmatnya di dunia asmara, lalu bagaimana dalam dunia menulis? Ide-ide akan senantiasa hadir setiap saat dalam pikiran seseorang. Termasuk saya, termasuk juga Anda. Ide seringkali hadir secara sengaja oleh karena proses berpikir. Satu kali pula ide hadir tanpa sengaja oleh karena proses penglihatan dan pengalaman tak terencana.

Ribuan kata, kalimat bahkan paragraf bisa berproses dalam satu kesempatan yang dijalani sehari-hari. Jika dibiarkan berlalu begitu saja, maka ide bisa seperti romansa asmara. Ide hadir membawa keindahan kala mempengaruhi proses hidup. Nikmatnya tiada tara. Pada satu kesempatan ide berlalu begitu saja, membuat pikiran yang memprosesnya penasaran. Ide terputus dari memori otak karena tak diberi jalan untuk memercikkan magisnya.

Lalu, tanpa disengaja ide yang sempat berlalu kembali merayu pikiran Anda yang seolah mentok, tiada jalan menembus dinding terjal di depan. Otak mulai memprosesnya dan meramunya menjadi untaian kalimat-kalimat yang membawa makna. Jari-jari tangan tanpa beban ikut menari menerjemahkan ide yang hadir kembali. Pada akhirnya memberi sebuah karya yang utuh dan bermakna.

CLBK dalam Menulis

Menulis tidak bisa menjadi ala bisa karena biasa semata tanpa ada percobaan. Bagi saya, COBA untuk menulis adalah satu kata romantis. Dengan mencoba maka akan timbul rasa penasaran untuk menjalaninya. Ada pahit, manis, asam, asin, kecewa dan bahagia kala mencoba. 

Percobaan mendorong Anda untuk berbuat lebih untuk menjawab rasa penasaran. Pernyaannya, apakah sekedar selesai mencoba atau mau melanjutkan? Jika hendak melanjutkan, maka LAKUKAN dengan segera. Praktekkan sekaligus, bairkan ide itu mengalir bersama jari-jari mungil Anda. Melakukan proses lebih dalam menulis membtuhkan dorongan lebih pula. Tidak hanya dorongan untuk membuat tulisan, yang lebih utama adalah niat menghilangkan rasa penasaran di pikiran. Penasaran tentang apa yang akan saya tulis. 

Penulis menggunakan sarung tenun Toraja sebagai bagian budaya lokal
Penulis dalam balutan sarung tenun Toraja

Menulis harus menjadi budaya. So, BUDAYAKAN! Bagi orang Toraja, mengenakan sarung dalam berbagai aktifitas adalah bagian dari budaya yang tidak bisa terpisahkan dari perjalanan hidup. Menulis juga harus menjadi budaya yang menyatu dalam perjalanan hidup saya dan Anda. Menghasilkan sebuah karya tulisan sederhana tidak bisa tercapai dengan maksimal jika didorong oleh paksaan. Membudayakan menulis adalah proses menuju karya.

Budaya seperti yang khalayak ramai pahami tentunya adalah kebiasaan. Menjadi kebiasaan belum tentu pula akan memberi dampak positif jika tidak ada konsistensi pelakunya. KONSISTEN adalah langkah pamungkas dalam teori menulis yang saya anut. Budaya menulis yang baik adalah ketika kita menjadi konsisten dalam prakteknya.

Jadi, romansa menulis terasa indah ketika CLBK menjadi bagian tak terpisahkan dalam proses mengumpulkan percikan-percikan ide kita.

Tinggalkan Balasan