Vira dan Reihan berusaha untuk menjaga hubungan mereka dengan baik. Vira meminta Reihan untuk tidak menceritakan hal ini kepada teman-temannya. Ini semua Vira lakukan agar mereka tidak terganggu dan tetap focus pada karir musik dan kuliahnya.
Reihan sebenarnya tidak setuju dengan keinginan Vira. Dia ingin teman-temannya mengetahui hubungannya dengan Vira. Tapi demi menghormati Vira dia melakukan itu. Dan Vira juga bukan seorang yang posesif dia selalu membebaskan Reihan untuk tetap bersama teman-temannya. Hal inilah yang membuat Reihan semakin sayang dan berusaha menjaga hubungannya.
“Vir… besok aku perform dan diliput oleh stasiun TV swasta, bisa tidak kamu hadir bareng rombongan”, Reihan menatap Vira.
“Besok aku ada kuliah, tapi aku selalu berdo’a buat kamu”, Vira menolak dengan halus.
Reihan hanya terdiam. Sebenarnya dia ingin Vira ada disampingnya, tapi dia tidak ingin memaksa Vira.
***
Pagi-pagi rombongan Reihan sudah bersiap. Risma dan teman-temannya juga datang untuk melihat. Acara musik yang diadakan stasiun TV swasta ini disiarkan secara langsung. Sebelum berangkat Reihan meminta restu Mamahnya.
Ditempat acara Reihan tampil meyakinkan. Penonton dibuatnya terpesona dengan gaya dan suaranya. Mereka mengelu-elukan nama Reihan dan ikut bernyanyi bersama.
Di pojok sana Vira menyaksikan Reihan dengan senyum indahnya. Rasa bangga dan bahagia terlihat di wajahnya. Dia selalu berusaha untuk melihat Reihan tampil. Tapi semua itu dia lakukan tanpa sepengetahuan Reihan.
Risma yang datang bersama rombongan sempat melihat Vira. Dia segera menyelinap diantara penonton dan berusaha mendekati Vira yang berdiri jauh dibelakang. Vira tidak menyadari kalau Risma sudah ada dibelakangnya.
“Vir… kenapa kamu nonton di sini?”.
Risma menepuk Vira. Vira segera menoleh terlihat wajahnya kaget.
“Aku kebetulan lewat, jadi ikut nonton..!”, terbata-bata Vira menjawab.
Risma segera menarik Vira dan membawanya ke panggung. Vira menolak dan berusaha melepaskan tangannya. Namun Risma terus menarik dan membujuknya untuk mendekati panggung.
“Vir… nonton disini terlalu jauh, bareng saja sama aku, biar lebih dekat dan nyaman”.
Risma mendekati sisi panggung dan mengajak Risma untuk duduk di kursi yang sudah disediakan untuk pengisi acara. Vira terpaksa duduk dia berharap Reihan tidak melihatnya.
Setelah Reihan tampil Vira berdiri untuk segera meninggalkan tempat itu. Risma menahannya dan mengajak Vira menemui Reihan. Vira menolak namun Risma menarik dan membawanya ke belakang panggung.
“Rei… ada yang diam-diam nonton nih”, Risma memanggil reihan yang baru saja turun dari Stage.
Reihan terkejut melihat Vira, dia segera menghampiri Vira dan memeluknya.
“Katanya ada kuliah, rupanya kuliahnya di sini ..”, Reihan menggoda Vira yang tertunduk malu.
“Tapi aku seneng kamu ada di sini”, bisik Reihan.
Risma menatap Reihan dan Vira bergantian. Dia tidak pernah melihat mata Reihan berbinar seperti ini. Dia nampak bahagia, tangannya tidak lepas dari pundak Vira.
“Kita pulang sama-sama yah, aku antar kamu sampai rumah”, Reihan kembali berbisik.
Vira berusaha untuk menolak. Reihan menggeleng, untuk kali ini dia tidak ingin berdebat dengan Vira. Reihan segera menghampiri Egi dan minta ijin untuk pulang lebih dulu.
Egi hanya mengangguk dan tersenyum pada Vira. Mereka segera meninggalkan tempat itu dan tidak menghiraukan Risma yang berdiri mematung di sisi panggung.
Risma segera menghampiri Egi dan menanyakan kemana Reihan dan Vira pergi.
“Reihan mau nganter Vira pulang, kamu pulang bareng kami kan?”, Jawab Egi.
“Tidak … aku pulang duluan saja”.
Risma segera berlari menyusul Reihan dan Vira, namun mereka sudah melaju dengan mobilnya. Bersambung.
Penulis,
Yuningsih
NPA:10111300311
#Menulis PGRI ke-18