Episode Mbah Guru

Cerpen, KMAB, YPTD6 Dilihat

Menjadi ASN tak pernah terbayang di benak dan pikiranku. Sebelumnya aku adalah Guru Tetap Yayasan (GTY) atau Guru Tetap Persyarikatan (GTP).

Aku tak peduli ketika tiga saudaraku sudah menjadi PNS semua. Sementara aku menjadi GTY atau GTP. Prinsipku, aku sudah sertifikasi dan malah sudah inpassing. Jadi tak perlu iri dengan rezeki saudara-saudaraku.

Syukur nikmat kuncinya. Meski aku menerima Tunjangan Profesi Guru setiap triwulan sekali. Itupun belum tentu setiap triwulan lancar pencairannya. Hidup penuh keprihatinan. Tapi sekali lagi, aku hanya bersyukur saja atas rezeki yang kudapatkan. Bukankah usaha mengais rezeki bisa ditiru, tetapi tidak dengan hasilnya?

***

Tahun 2021, aku mengikuti seleksi ASN PPPK. Tentu dengan pertimbangan banyak sahabat dan saudara. Kebimbangan muncul di hatiku. Hingga nyaris aku tak mendaftar ASN.

Alhamdulillah aku mengambil keputusan untuk mengikuti seleksi. Selagi ada formasi guru yang sekolahnya masih dekat dengan tempat tinggalku.

Ketika pengumuman, aku masih belum bisa move on dari sekolah swasta tempatku mengabdi. Aku menanyakan kepada lelaki yang kini kehilangan kesaktian mandragunanya. Alias sudah merapikan rambutnya.

“GTY/GTP di Curup yg lolos PPPK sudah mengundurkan diri apa belum, mas?” Tanyaku.

“Nggak ada yang lolos. Adanya yang guru penggerak.” Terang mas Rizal.

Tenane? Ngapusi,” tuduhku. (Yang benar? Pasti bohong!”)

“Seriusan. Kan, SD cuma dua, sisanya di bawah Kemenag.” Sanggah mas Rizal.

Berarti ora mumet kayak daerahku ya, mas? (Berarti nggak pusing seperti di daerahku ya, mas?) Amannn. Gurunya utuh.”

Memang di daerahku melepas ratusan GTY/GTP. Ratusan GTY GTP kini sudah menjadi ASN PPPK. Mulai bertugas per-27 April 2022.

“Kalau MI di Rejang Lebong ada lima. Kita punya dua SD Muhammadiyah. Sisanya dua sekolah negeri dan satu milik Guppi. Tapi, sekolah kita dua teratas MI di Rejang Lebong.”

Ternyata di kawasan sahabatku itu lebih banyak MI-nya ketimbang SD. Aku mengalihkan isu pengangkatan guru PPPK dari Kemenag.

“Kemenag mau buka seleksi ASN PPPK juga kan, mas? Aku pernah baca di IG PPPK.”

“Iya. Udah diberitahu kepsek.” Sambutnya dengan emoticon tawa.

Mas Rizal mengatakan kalau di sana ada SDUM.

“Wo…lha malah sip. Di Jogja yang Aisyiyah ada di Bantul kayaknya. SDU Aisyah.”

Kuceritakan kalau aku pernah belajar kepada guru dari SDU Aisyiyah Bantul. Belajarnya saat Diklat Instruktur Nasional di Jogja selama sembilan hari. Tahun 2016.

“Iya. Bantul jadi salah satu sekolah yang dicontoh. Aku pernah ngajarin beberapa guru di sana.”

“Berarti mas Rizal dadi Simbah guruku nuuuu… hahahaaaa” candaku, menanggapi kalau mas Rizal pernah mengajari guru SDU Aisyiyah Bantul.

“Halah!”

Tinggalkan Balasan