Memaknai  Serat  Semangat  Kehidupan Emak Emak di Hari IBu

Sosbud, YPTD123 Dilihat

Selasa 22 Desember  2020 awak tak punya jadwal kegiatan rutin. Maklumlah pensiunan tidak selalu ada acara di 5 hari kerja seperti para pegawai. Jadwal mengajar semester ini sudah rampung.  Mahasiswa sedang mengikuti Ujuan Akhir Semester (UAS)

Lebih 10  tahun purna dari kedinasan Polri  terakhir tugas di BNN.  Alhamdulillah bisa dilewati dalam beragam suasana hati. Satu hal yang membuat diri dapat bertahan dalam keceriaan adalah sikap mental banyak bersyukur atas limpahan karunia Allah SWT.

Entah mengapa hari ini semangat awak sedikit menurun. Agak segan menulis, duduk menghadapi Personal Commputer. Padahal inspirasi berkeliaran di memory.  Sementara itu ada kewajiban menyelesaikan penerbitan Buku ke 76 sd 82  Yayasan Pusaka Thamrin Dahlan (YPTD).  Pencetakan Buku di Buring Digital Print by online dilayani sangat profesional  operator Mas Rizal

Kalau sudah begini wajib keluar rumah guna mengumpulkan serat serat semangat kehidupan. Sejkalian transfer ongkos cetak by ATM.  Perlu juga bergegas mennerbitkan buku bersebab di akhir tahun banyak hari libur.  Kamis 241220 sampai Ahad libur bersama Perayaan Natal 2020.

Pengalaman keluar rumah bagi seorang penulis mempunyai keunikan sendiri. Apa saja yang dilihat, dialami menjadi sumber inspirasi untuk di jadikan karya tulis. Inilah sejenis kerja citizen jurnalis membuat liputan disertai dokumentasi.  InshaAllah karya tersebut setelah di share ke media sosial memiliki Ruh dan ada nilai manfaat bagi khalayak.

Inilah saat  strategis menyaksikan langsung denyut kesibukan warga di sekitar kawasan Pasar Induk Kramatjati Jakarta Timur. .Hari menjelang siang siang, awak mendekati mesin ATM ditengah kesibukan warga dalam keberagaman pekerjaan.

Hilir mudik kesibukan warga mengambarkan semangat juang kehidupan. Emak emak bergegas membawa belanjaan seadanya. Ada juga emak emak bekerja sebagai pengupas bawang. Kuli angkut berotot kekar bolak balik memanggul barang masuk keluar pasar Induk. Tukang asongan apakah jualan buah atau tukang bakso dan sejenis kuliner lainnya semangat berteriak menjajakan dagangan.

Kaum Ibu atau sebutlah emak emak itu bisa jadi tidak  menyadari atau paham bahwa hari ini adalah  Hari Ibu.  Mereka terlalu sibuk menjaga kehidupan rumah tangga. Biarlah orang orang pintar itu yang memperingati Hari IBU, Syukur syukur terpikirkan juga nasib kami.

Riak riak kehidupan anak manusia khususnya kaum ibu di pelataran kehidupan kelas bawah.   Fakta : Kondisi serupa terlihat dimana mana yaitu  raut wajah  emak emak , yaitu semangat hidup.

Sesungguhnya benar adanya Allah SWT, Tuhan Maha Pengasih dan Maha Penyayang nan tiada pilih tebang ketika memberikan rezeki. Semua makhluk hidup apatah pepohonan, binatang apalagi manusia di jamin rekeki. Syariat nya berusaha, keluar rumah menjemput rezeki sesuai takaran masing masing.

Hari ini awak mendapatkan satu pelajaran berharga bahwa kehidupan akan terus berlangsung apapun suasana hati manusia. Janganlah melihat keatas nanti dikau tersandung. Lihatlah kebawah ketika berjalan, dikau akan selamat dan rasa syukur itu akan semakin tebal menempel di hati.

Kini serat serat kehidupan itu menggumpal kembali.. Nikmat mana lagi yang kau dustakan sebagaimana di ulang 31 kali dalam Surat Ar Rahman. Subhanallah Alhamdulillah Allah Akbar.

Selamat Hari IBU

Salam Literasi

BHP221220

YPTD

TD

Tinggalkan Balasan