13 Penggunaan Huruf Kapital

Humaniora736 Dilihat

Assalamualaikum warahmatullahi wa barakatuh.

Halo sahabat penaku di mana pun kalian berada. Kali ini saya akan berbagi tentang penggunaan huruf kapital. Kelihatannya sepele saja. Pembahasan ini sebenarnya sudah kita pelajari sejak duduk di bangku SD. Namun, banyak dari kita yang mengabaikan pelajaran ini.

 

Masih ingatkan dulu Ibu/Bapak guru sering menyuruh kita untuk memiliki buku EYD yang sekarang disebut PUEBI atau Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia. Sebenarnya, dalam buku tersebut sudah lengkap membahas tentang materi penggunaan huruf kapital. Tapi, karena kita sering tidak sadar. Maka pelajaran bahasa Indonesia yang telah membahas materi ini pun kita lewati tanpa menggingatnya. Padahal sangat penting bagi kita, apalagi para penulis dan calon penulis. Karena, setiap karya yang kita hasilkan tidak lepas dari peraturan yang sesuai dengan PUEBI tersebut.

 

Yuk, sama-sama kita bahas satu per satu,Penggunaan huruf kapital digunakan dalam 13 penggunaan, 13 penggunaan tersebut adalah sebagai berikut:

1. Huruf kapital dipakai sebagai huruf awal kalimat.

Misalnya: Apa maksudmu?

2. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama prang, termasuk julukan.

Misalnya: Hesty Trimurti Gorang

3. Huruf kapital digunakan pada petikan langsung.

Misalnya: Ibu bertanya, “Kapan ayah ke kantor?”

4. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap kata mama agama, kitab suci, dan Tuhan, termasuk kata ganti Tuhan (Dia, Nya.

Misalnya: Islam, Kristen, Protestan, Hindu.Allah, Tuhan, hanya Dia, Tuhan yang wajib disembah. Al-Qur’an, Weda, Al-kitab.

5. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama gelar kehormatan, keturunan, keagamaan, atau akademik yang diikuti nama orang.

Misalnya: Sultan Hasanuddin, Mahaputra Yamin, Haji Agus Salim, Imam Hambali, Doktor Mohammad Hatta, Sarjana Hukum.

6. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang atau yang dipakai sebagai pengganti nama orang tertentu, nama instansi, atau nama tempat.

Misalnya: Wakil Presiden Adam Malik, Perdana Menteri Nehru, Gubernur Nusa Tenggara Timur.

7. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa.

Misalnya: bangsa Indonesia, suku Dayak, bahasa Bali.

8. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, dan hari besar atau hari raya.

 

Misalnya: tahun Hijriah, Masehi, bulan Maret, hari Rabu, Maulid, Lebaran, ‘Iedul Fitri.

 

9. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama geografi.

Misalnya: Jakarta, Pulau Miagis, Bukit Barisan, Dataran Tinggi Dieng, Gunung Semeru.

10. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata (termasuk semua unsur bentuk ulang sempurna) dalam nama negara, lembaga, badan, organisasi, atau dokumen, kecuali kata tugas (di, ke, dari, dan, yang, dan, untuk).

Misalnya: Republik Indonesia, Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia.

11. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama judul buk, karangan, artikel, makalah, serta nama majalah dan surat kabar, kecuali kata tugas.

Misalnya: Saya membaca buku “Habis Gelap Terbitlah Terang. Tulisan itu dimuat dalam majalah Bahasa dan Sastra.

12. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat, atau sapaan.

Misalnya: S.H, S.K.M, S.S

13. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan, seperti bapak, ibu, kakak, adik, dan paman.

Misalnya: “Kapan Bapak berangkat?” Tanya Hasan. Adik bertanya, “Kapan Ibu pulang?”

Nah, itulah 13 penggunaan huruf kapital dalam bahasa Indonesia. Semoga dengan tulisan sederhana ini kita sama-sama bisa belajar.

Semoga bermanfaat.

Sumber: Rahmadi, Duwi. 2017. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia. Solo: Genta Smart Publisher.

Tinggalkan Balasan