Pertemuan Kedua Diklat GMLD: Kelola Jejak Digital yang Baik
Beberapa waktu lalu, Omjay menonton sebuah video tentang mengelola jejak digital yang baik, dan link videonya dapat anda tonton di link youtube yang omjay bagikan di bawah ini, https://youtu.be/xTKwV2JJ1s8
Alhamdulillah di hari Selasa, 17 Desember 2024 pukul 14.00 sampai 15.30 WIB, omjay mendapatkan materinya dari narasumber ibu Dra. Sri Sugiarti, M.Pd yang biasa disapa ibu Kanjeng. Beliau menjelaskan tentang mengelola jejak digital yang baik.
Adapun moderator diklat GMLD hari kedua ini adalah ibu Aam Nurhasanah, M.Pd. Beliau adalah narasumber kelas belajar menulis dan kelas belajar bicara public speaking for techer di APKS PGRI. Pernah menjadi kepala sekolah swasta dan sekarang menjadi guru bahasa Indonesia di sekolah negeri.
Duet maut keduanya siang hari ini sangat membantu Omjay dan kawan-kawan peserta GMLD PGRI dalam mengelola jejak digital di dunia maya yang tak pernah tidur. Omjay ucapkan terima kasih, karena materinya sangat bagus sekali.
Buat kawan-kawan yang belum ikut pertemuan pertama kemarin, dapat membaca tulisan omjay di kompasiana di bawah ini.
Anda bisa juga membaca resume lengkap pertemuan pertama tentang membangun digital space yang aman buat anak dari pak Asep Saeful Adha Cililin di blog pribadinya yang keren di blog
https://asepsaepuladhakausaku.blogspot.com/2024/12/membangun-digital-space-yang-aman-untuk.html
Diklat GMLD PGRI bagus-bagus materinya. Materi ini terus kami kembangkan di APKS PGRI. Inilah 20 Materi Guru Motivator Literasi Digital (GMLD) PGRI, sebagai berikut:
1. MEMBANGUN DIGITAL SPACE YANG AMAN UNTUK ANAK
2. YUK KELOLA JEJAK DIGITAL YANG BAIK
3. MENGEMBANGKAN MINAT DAN BAKAT MELALUI DUNIA DIGITAL
4. YUK CEGAH CYBERBULLYING
5. STRATEGI MENANGKAL HOAX
6. MENJADI PEJUANG KEBENARAN DI TENGAH GEMPURAN HOAX
7. MENYALURKAN HOBI DI PLATFORM DIGITAL
8. CARA AMPUH MEMAKSIMALKAN POTENSI DI DIGITAL WORLD
9. INKLUSIVITAS DI DUNIA DIGITAL
10. ANAK MUDA BERANI BIKIN PERUBAHAN DI DUNIA DIGITAL
11. KETERAMPILAN DIGITAL UNTUK MASA DEPAN YANG CERAH
12. MENGEKSPRESIKAN DIRI YANG BAIK DI MEDIA SOSIAL
13. BERBINCANG DENGAN HOAX, MEDIA SOSIAL DAN DUNIA DIGITAL
14. LITERASI DIGITAL MENCIPTAKAN KEMAMPUAN DAN KESEMPATAN
15. MENJELAJAHI ALAM DIGITAL YANG LUAS
16. PENGEMBANGAN KUALITAS HIDUP MELALUI PROGRAM LITERASI DIGITAL
17. BIJAK DALAM BER-MEDIA SOSIAL
18. CIPTAKAN PELUANG MELALUI LITERASI DIGITAL
19. ERA TEKNOLOGI BEBAS NAMUN TANGGUNG JAWAB
20. BERBAGI PRAKTIK BAIK LITERASI DIGITAL
Hari ini adalah pertemuan yang kedua dari 20 kali pertemuan yang kami rencanakan. Rencana dari 16 Desember 2024 hingga 4 Januari 2025. Kegiatan dilaksanakan setiap hari dari pukul 14.00-15.30 WIB hanya melalui WA Group GMLD1.
Assalamualaikum Bapak ibu hebat yang mendapatkan nikmat sehat dan sempat, sehingga siang hari ini bisa bersinergi dalam satu grup GMLD untuk berbagi ilmu. Selamat datang Selamat bergabung semoga waktu 1,5 bisa kita gunakan seefisien mungkin untuk mengkaji materi pada siang hari ini. Begitulah bu Kanjeng membuka materinya.
Sesuai dengan tema siang hari ini sudah tertera di flyer ya. Oh, ya kami ucapkan terima kasih kepada moderator hebat yang membersamai saya pada siang hari ini. Beliau anak ideologies saya. Bu Aam Nurhasah punya jejak digital luar biasa yang patut kita contoh.
Jejak digital adalah segala informasi yang kita tinggalkan di dunia maya. Setiap kali kita beraktivitas online, seperti mengunjungi situs web, berinteraksi di media sosial, atau berbelanja online, kita meninggalkan jejak digital.
Contoh : Postingan di media sosial: Foto, video, status, komentar yang kita bagikan.
Riwayat pencarian ketika kita jejak kata-kata yang kita cari di mesin pencari. Bisa berupa Email: Pesan yang dikirim dan terima.
Komentar di blog atau forum berupa pendapat yang sampaikan. Data lokasi yaitu tempat-tempat yang kamu kunjungi saat menggunakan perangkat mobile.
Mengapa jejak digital penting? Jejak digital bisa berdampak pada kehidupan nyata. Misalnya, saat melamar pekerjaan maka perusahaan bisa mencari tahu tentang kamu melalui jejak digital sebelum memutuskan untuk merekrutmu. Selain itu, jejak digital juga bisa disalahgunakan oleh orang yang tidak bertanggung jawab.
Sebaiknya kita kita memahami dengan cermat yang termasuk jejak digital apa saja. Jejak digital meliputi segala rekam jejak data seseorang saat berselancar di internet. Bentuknya bisa berupa unggahan di media sosial, ulasan di sebuah forum, atau aktivitas berbelanja di ecommerce. Terkadang, pengguna internet bisa meninggalkan jejak digital secara tidak sadar.
Ikuti point berikut untuk mengelola Jejak Digital. Mengelola Jejak Digital yaitu:
1. Posting hal positif seperti karya dan prestasi.
2. Hindari posting data diri, kartu identitas, dan hal sensitif lain.
3. Hindari menghujat, menghina, melecehkan seseorang di sosial media.
4. Stop oversharing, pikir ulang sebelum posting.
5. Hapus komentar atau riwayat buruk di sosial media.
6. Hapus semua cookie.
Resiko jejak digital. Ini juga yang harus kita waspada. Cermati berbagai efek negatif bila kita tidak cermat mengelola jejak digital kita. Pastikan kalau kita bukan orang yang mudah diperdaya orang lain atau orang jahat.
Beberapa dampak negatif dari jejak digital yang buruk, yaitu:
1. Kerusakan reputasi seperti konten negatif atau memalukan yang pernah diunggah dapat merusak citra diri di mata orang lain, baik dalam kehidupan pribadi maupun profesional.
2. Peluang yang hilang karena banyak perusahaan dan institusi sekarang memeriksa jejak digital calon karyawan atau mahasiswa, menemukan konten yang tidak pantas di jejak digitalmu hal ini dapat menghilangkan peluang berharga.
3. Penipuan dan kejahatan saat kita lengah memberikan Informasi pribadi yang terpapar secara online dapat disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab untuk melakukan penipuan atau kejahatan lainnya.
4. Adanya cyberbullying karena Jejak digital yang buruk dapat membuat seseorang menjadi target cyberbullying, yang dapat berdampak buruk pada kesehatan mental.
5. Kesulitan mencari pekerjaan. Mengapa? Karena banyak perusahaan yang menggunakan media sosial untuk menyaring calon karyawan. Jejak digital yang negatif dapat membuat Anda sulit mendapatkan pekerjaan.
Ini juga sebagai tambahan untuk wacana bapak ibu hebat yang menyimak pada siang hari ini. Bagaimana cara untuk membuat jejak digital yang baik?
1. Cara Menjaga Jejak Digital Agar Bersih dan Aman
2. Jangan bagikan data pribadi seperti alamat, nama keluarga, rekening ATM, dan nomor telepon.
3. Jangan oversharing atau membagikan informasi pribadi di media sosial secara berlebihan. …
4. Cek nama pengguna di Google secara berkala dan segera hapus informasi sensitif.
Beberapa contoh kasus pelanggaran privasi di dunia maya yang sering terjadi:
1. Kebocoran data pribadi: Perusahaan sering menjadi target peretas yang ingin mencuri data pengguna seperti nama, alamat, nomor telepon, bahkan informasi finansial. Data ini kemudian bisa disalahgunakan untuk berbagai tujuan, mulai dari penipuan hingga pencurian identitas.
2. Penyalahgunaan data sosial media: Informasi yang kita bagikan di media sosial bisa disalahgunakan oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Misalnya, data lokasi bisa digunakan untuk melacak keberadaan kita, atau foto pribadi bisa digunakan untuk membuat konten palsu.
3. Pengintaian online: Ada banyak cara untuk mengintai aktivitas online seseorang, mulai dari memasang malware di perangkat hingga melacak jejak digital. Informasi yang didapatkan dari pengintaian ini bisa digunakan untuk tujuan yang merugikan.
4. Pelanggaran privasi anak: Anak-anak seringkali menjadi korban pelanggaran privasi di dunia maya. Misalnya, predator online yang memanfaatkan platform media sosial untuk mendekati anak-anak dengan tujuan yang tidak baik.
5. Penjualan data pribadi: Data pribadi yang dicuri seringkali dijual secara ilegal di dark web. Pembeli data ini bisa siapa saja, mulai dari perusahaan hingga individu yang ingin melakukan tindakan kriminal.
Mungkin Bapak Ibu sering mendengar atau membaca berita tentang kejahatan di dunia maya dan modus penipuannya ya. Ini cara kita melindungi diri dari kejahatan tersebut.
Bagaimana cara melindungi diri dari pelanggaran privasi di dunia maya?
1. Jaga kerahasiaan data pribadi: Jangan sembarangan membagikan data pribadi di internet.
2. Gunakan kata sandi yang kuat: Buat kata sandi yang unik dan sulit ditebak untuk setiap akun.
3. Aktifkan fitur keamanan: Manfaatkan fitur keamanan yang disediakan oleh platform media sosial dan layanan online lainnya.
4. Hati-hati dengan tautan dan lampiran: Jangan sembarangan membuka tautan atau mengunduh lampiran dari pengirim yang tidak dikenal.
Ada 10 langkah yang bisa diterapkan oleh guru maupun siswa untuk mengelola Jejak Digital, yaitu:
- 1. Pikirkan sebelum berbagi: Sebelum memposting sesuatu di media sosial, pertimbangkan apakah informasi tersebut pantas untuk dilihat publik.
- 2. Lindungi privasi: Atur pengaturan privasi di semua akun media sosial agar hanya orang-orang yang Anda kenal yang bisa melihat postingan Anda.
- 3. Gunakan password yang kuat: Buat password yang unik dan sulit ditebak untuk setiap akun.
- 4. Hati-hati dengan tag: Tolak tag yang tidak diinginkan dan pertimbangkan untuk menyembunyikan postingan yang menandai Anda.
- 5. Bersikap sopan dan santun: Hindari komentar negatif, ujaran kebencian, atau informasi yang tidak benar.
- 6. Laporkan konten yang tidak pantas: Jika menemukan konten yang melanggar aturan, laporkan segera.
- 7. Periksa pengaturan privasi secara berkala: Seiring waktu, pengaturan privasi mungkin berubah. Periksa secara teratur dan perbarui jika diperlukan.
- 8. Batasi akses aplikasi pihak ketiga: Hanya berikan akses ke aplikasi yang benar-benar Anda percayai.
- 9. Back up data penting: Simpan salinan data penting Anda secara teratur untuk mencegah kehilangan data.
10. Belajar terus menerus: Tetaplah update dengan perkembangan teknologi dan tren terbaru terkait privasi data.
Khusus untuk Guru:
- 1. Jadilah role model dengan munjukkan kepada siswa bagaimana cara menggunakan media sosial dengan bijak dan bertanggung jawab.
- 2. Gunakan teknologi di kelas bagaimana mengintegrasikan media sosial dan alat online lainnya ke dalam pembelajaran untuk meningkatkan keterlibatan siswa.
- 3. Ajarkan literasi digital dengan memberikan pengetahuan kepada siswa tentang cara mengevaluasi informasi yang mereka temukan di internet.
Kiat untuk Siswa:
- 1. Hati-hati dengan informasi pribadi: Jangan membagikan informasi pribadi seperti nomor telepon, alamat rumah, atau tanggal lahir secara sembarangan.
- 2. Jangan mudah percaya dengan orang asing: Berhati-hati saat berinteraksi dengan orang yang baru dikenal di dunia maya.
- 3. Laporkan perundungan online: Jika mengalami perundungan online, jangan ragu untuk melaporkannya kepada guru atau orang tua.
Nah, sekarang kita masuk sesi tanya jawab ya!
Pertanyaan pertama atau 1
Nama: Damar Yasalam
Alamat: Kota Serang
Pertanyaan:
Sekarang digital sdh ada mentrinya yaitu Mutia Hafid, mentri komunikasi informasi digital atau disingkat komdigi.
Apa yg bisa dikolaborasikan pihak GMLD2 dengan komdigi?
Jawaban untuk Pertanyaan pertama atau 1
Terima kasih Pak Damar.
Benar sekali info yang didapat Pak Damar.
Kemaren saat peringatan HUT PGRI ke 79 di Padepokan Pencak Silat TMII, Pak menteri Pendidikan sudah menggarisbawahi di tahun 2025 akan ada 7 program yang sudah siap disosialisikan, salah satunya ada pelajaran Coding dan AI.
Dalam hal ini ,kami yang berada di grup ini sebagai Garda terdepan, tentunya harus gercep. Omjay dengan Tim Informatica dan juga pernah bekerja sama dengan kominfo pasti akan terus mengupdate agar apa yang sudah direncanakan, bisa terealisasi.
Pertanyaan kedua atau 2
Nama : Yuyun Srimulyati
Alamat : Sumedang- Jawa Barat
Pertanyaan : Bagaimana kita bisa mendeteksi bahwa kita sedang terkena cyberbullying terkait penipuan yang berujung pada peretasan data bahkan pembobolan aset di nomor rekening?
Ini kasus yang menimpa teman saya, bahkan korban seperti terkena hipnotis dengan suara yang mirip keluarganya yang disebutkan oleh pelaku hingga berakhir pada permintaan transfer sejumlah uang yang bukan sedikit (puluhan juta rupiah terkuras) Mohon penjelasan, terima kasih
Banyak sekali modus berkeliaran di akun medsos kita.
Langkah yang bisa kita ambil.
Saat menerima telpon atau pun chat. Yang pertamakita cermati adalah nomor yang asing walaupun muncul foto teman atau kerabat kita.
Kita harus waspada dengan menggunakan kacamata 5 dimensi.
Kita sangat hapal dengan modus kecelakaan, kehabisan pulsa atau pun pinjam uang.
Ada link khusus yang bisa mengecek nomor tersebut. Apakah abal- abal atau nomor aktif yang resmi dan biasa digunakan. Dengan mencantumkan nomor yang kita curiga maka akan muncul keterangan ttg nomor tersebut.
Sebentar saya kirim link ya. klik https://mastel.id/cara-praktis-untuk-mengetahui-situs-abal-abal/
Pertanyaan ketiga atau 3
Nama: Endang Ratna Juwita
Alamat: Bogor
Pertanyaan:
1. Bagaimana caranya agar para guru yang sudah senior juga bisa melek digital dan tidak ketinggalan dengan guru-guru yang masih muda ?
2. Bagaimana caranya guru PAUD bisa memperkenalkan digital atau komputer yang ramah untuk anak ?
Terima kasih atas jawabannya.
Pertanyaan no 1. Menjadi dilema untuk kita kaum guru yang ingin maju bareng dan punya semangat yang sama di era digital.
Cara yang saya lakukan biasanya, memberi masukan bahwa baik tua atau muda punya potensi yang samauntuk belajar. Kita bisa memberikan sosialisasi dan tutorial yang paling sederhana, sekaligus menanamkan kepada mereka bahwa sesuatu yang berbau digital sesungguhnya dibuat untuk memudahkan. Misal membuat laporan, membakar Listrik, padaku termasuk untuk belanja. Bila tidak mengikuti maka akan tergerus oleh zaman.
No 2. Hal ini sudah dalam proses draf bahwa kelak anak PAUD familiar dengan digital juga pelajaran matematika tentunya akan dirancang belajar sambil bermain.
Saat ini sudah banyak orang tua dengan caranya mengenalkan digital kepada anak- anak mereka.
https://unifam.com/blog/cara-mengenalkan-teknologi-pada-anak
Sebagai closing statement atau kesimpulan untuk tema sore hari adalah:
Jejak digital adalah cerminan diri kita di dunia maya. Setiap aktivitas online, mulai dari posting di media sosial hingga pencarian di internet, meninggalkan jejak yang dapat dilihat oleh orang lain.
Oleh karena itu, penting untuk mengelola jejak digital dengan baik. Salah satu cara yang efektif adalah dengan berhati-hati dalam membagikan informasi pribadi.
Hindari membagikan data sensitif seperti nomor telepon, alamat rumah, atau informasi keuangan secara sembarangan. Selain itu, perkuat keamanan akun dengan menggunakan kata sandi yang kuat dan unik untuk setiap akun.
Membangun citra positif di dunia online juga merupakan bagian penting dari pengelolaan jejak digital. Pilihlah konten yang positif dan bermanfaat untuk dibagikan.
Hindari menyebarkan berita bohong, ujaran kebencian, atau konten yang dapat merugikan orang lain. Rajinlah memeriksa pengaturan privasi pada setiap platform media sosial.
Batasi siapa saja yang dapat melihat postingan dan informasi pribadi Anda. Dengan demikian, Anda dapat menjaga privasi dan menghindari potensi masalah yang dapat timbul akibat jejak digital yang buruk.
Mengelola jejak digital adalah proses yang berkelanjutan. Dunia digital terus berkembang, begitu pula dengan tantangan yang dihadapinya. Oleh karena itu, penting untuk terus belajar dan mengikuti perkembangan terbaru terkait keamanan siber.
Jangan ragu untuk menghapus konten lama yang sudah tidak relevan atau berpotensi merusak reputasi. Dengan mengelola jejak digital dengan baik, Anda dapat melindungi diri sendiri dan keluarga dari berbagai ancaman di dunia maya, serta membangun reputasi yang baik secara online.
Demikianlah sedikit resume atau rangkuman yang dapat Omjay ambil dari pertemuan kedua tentang mengelola jejak digital dengan baik. Terima kasih ibu Kanjeng dan bu Aaam yang sudah menjalankan tugas dengan baik di pertemuan kedua diklat GMLD PGRI ini.
Salam Blogger Persahabatan
Omjay/Kakek Jay
Guru Blogger Indonesia
mantap bunda kanjeng dengan materinya yang keren